1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang dikaji dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakompetensi, lingkungan kerja fisik dan semangat kerja terhadap kualitas pelayanan pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Magelang ? 2. Adakah pengaruhkompetensi, lingkungan kerja fisik dan semangat kerja
terhadap kualitas pelayanan pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang ?
3. Seberapa besar pengaruh kompetensi, lingkungan kerja fisik dan semangat kerja terhadap kualitas pelayanan pegawai Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuandari penelitian ini secara rinci dikemukakan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi pegawai terhadap kualitas pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang
2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kualitas pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang
3. Untuk mengetahui pengaruh semangat kerja pegawai terhadap kualitas pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang
4. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi pegawai, lingkungan kerja fisik dan semangat kerja pegawai secara bersama-sama terhadap kualitas pelayanan di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain :
1.4.1 Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang konsep pengaruh kompetensi pegawai, lingkungan kerja fisik dan
semangar kerja pegawai terhadap kualitas pelayanan.
1.4.2 Manfaat praktis
a. Bagi Universitas
Hasil penelitian yang didapatkan diharapkan bermanfaat sebagai bahan bacaan dan masukan atau sebagai bahan referensi untuk penelitian
selanjutnya.
b. Bagi Instansi
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu dasar pertimbangan berkaitan dengan kompetensi kerja pegawai, lingkungan kerja fisik dan
semangat kerja pegawai untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kualitas Pelayanan
2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan
Josep M. Juran dalam Tjiptono 2004:11 mendefinisikan “kualitas sebagai
kecocokan untuk pemakaian fitness for use. Definisi ini menekankan orientasi pada pemenuhan harapan pelanggan
”. Kualitas berarti sesuatu yang sesuai dengan standar hal ini seperti yang dikemukakan oleh ISO 8402 yang dikutip oleh
Vincent Gasperz dalam bukunya Laksana 2008:88 bahwa “kualitas adalah “Conformance to the requirements” artinya bahwa kualitas merupakan totalitas
dari suatu karakteristik pelayanan yang sesuai dengan persyaratan atau standar”. Pelayanan service menurut Kotler dalam Laksana 2008:85 yaitu
“setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain,
yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik
”. Pengertian pelayanan oleh Roth dalam bukunya Istianto 2011:106sebagai
any service available to the public whether provided publicly as is a museum or privately as is a restaurant meal. Menurut Roth, pelayanan
publik merupakan suatu pelayanan yang telah disediakan jika untuk kepentingan publik
disediakan oleh pemerintah contohnya “museum” atau untuk pribadi yang menyediakan yaitu swasta, contohnya
“restaurant”. Pelayanan pelanggan yang bermutu merupakan kunci sukses dan dasar
untuk membangun keberhasilan dan keuntungan bagi perusahaan dalam bidang apapun. Namun sebagian besar organisasi atau perusahaan masa kini banyak yang
hanya lebih memfokuskan pada hal-hal yang teknis dan seputar kinerja