3 Menghindari adanya alunan suara yang memantulkan dengan jalan menyerap suara itu dengan bahan-bahan penyerap suara itu seperti rock
wall atau fiber glass. Selain beberapa usaha diatas,
“suatu cara yang akhir-akhir ini dijalankan diluar negeri untuk menambah efisiensi kerja ialah menggunaan musik. Dari
percobaan-percobaan telah terbukti bahwa lagu-lagu yang tenang dan lembut dapat mengurangi ketegangan syaraf dan kejenuhan serta menambah kegembiraan
kerja ” Gie, 2007: 220
2.4 Semangat Kerja
2.4.1 Pengertian Semangat
Semangat kerja pegawai merupakan salah satu unsur penting bagi tercapainya tujuan organisasi. Dengan semangat kerja yang tinggi berarti
seseorang mau melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Semangat kerja adalah keinginan diri untuk bekerja dengan sungguh- sungguh untuk mencapai hasil yang diharapkan. Semangat kerja dapat timbul dari
dalam diri sendiri maupun dari lingkungan sekitar. Setiap orang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan suatu pekerjaan perlu
adanya semangat kerja. Tanpa adanya semangat kerja, hasil yang didapat tidak akan baik.Semangat kerja merupakan kekuatanpsikologis yang dapat mendukung
pelaksanaantugas-tugas yang
dibebankan kepada
parapegawai. Dengan
meningkatnya semangat
kerjapegawai diharapkan
pelayanan yang
diberikankepada masyarakat dapat lebih efektif.
Rasa kekeluargan, loyalitas, antusiasme, sifat dan kesanggupan bekerja sama, menjadi ciri-ciri semangat yang tinggi. Bila disposisi lemah, maka
semangat dikatakan rendah semangat rendah tampak sebagai tingkah laku dan perbuatan-perbuatan yang merusak atau tidak membantu terhadap
tujuan-tujuan umum Purwanto, 2005:83 Hasibuan 2009:94 berpendapat
bahwa, “Semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta
berdisiplin untuk mecapai kecakapan yang maksimal. Semangat kerja ini akan merangsang seseorang untuk berkarya dan berkreativitas dalam pekerjaannya
”. 2.4.2
Faktor yang Mempengaruhi Semangat
Salah satu cara pemimpin dapat meningkatkan semangat adalah dengan bekerja sama dengan anggota tim untuk menentukan aturan dalam
mengatasi konflik tim. Di sisi lain, beberapa teknik terbaik merusak semangat tim bagi pemimpi adalah mengabaikan konflik antarpribadi atau
dengan menyuruh anggota timnya “berhenti berkelahi dan berbaikan” Hughes, dkk, 2012:419
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi semangat dan perlu
mendapat perhatian dari para pemimpin pendidikan ialah:
a. Adanya tingkat kehidupan yang layak b. Adanya perasaan terlindung, ketentraman dalam bekerja
c. Adanya kondisi-kondisi bekerja yang menyenangkan d. Suasana dan rasa kekeluargaan
e. Perlakuan yang adil dari atasan f.
Pengakuan dan penghargaan tehadap sumbangan-sumbangan dan jasa- jasa yang diperbuatnya
g. Terhadap perasaan berhasil dan kesadaran untuk ingin berkembang h. Kesempatan berpartisipasi dan diikutsertakan dalam menentukan
kebijakan policy
i. Kesempatan untuk tetap memiliki rasa harga diri
Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja adalah pertama menyangkut kepuasan di luar pekerjaan seperti pendapatan, rasa aman dan
kedudukan yang lebih tinggi, kedua menyangkut kepuasan terhadap pekerjaan, yaitu minat kerja, peluang untuk maju dan prestise dalam organisasi, ketiga
menyangkut kepuasan pribadi dan rasa bangga atas profesinya. Cara yang ditempuh untuk meningkatkan semangat kerja adalah
memberikan kompensasi kepada pegawai dalam porsi yang wajar, tetapi tidak memaksakan kemampuan perusahaaninstansi, menciptakan kondisi yang
menggairahkan semua pihak, memperhatikan kebutuhan yang berhubungan dengan spiritual pegawai pada saat penyegaran sebagai media pengurangan
ketegangan kerja dan memperkokoh rasa setia antara pegawai dan manajemen, penempatan pegawai pada posisi yang tepat dan peran pegawai mengembangkan
aspirasi mendapatkan tempat yang wajar.
2.5 Hasil Penelitian Terdahulu