Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan

(1)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

PEGAWAI DI

PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Disusun Oleh:

SAIFUL ANSORI NASUTION

(040903032)

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2008


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk diperbanyak dan dipertahankan oleh : Nama : Saiful Ansori Nst

NIM : 040903032

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Judul : Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan

Medan, 13 September 2008

Ketua Departemen Pembimbing Ilmu Administrasi Negara

(Drs. Robinson S, M,Si) (Dr. Marlon Sihombing, MA) NIP. 131 568 39 NIP. 131 568 391

Dekan

(Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA) NIP. 131 757 010


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan panitia penguji skripsi Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara :

Nama : Chrisdoni Pasaribu

NIM : 040903037

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Judul : Pengaruh Struktur Birokrasi Terhadap Efektivitas Pelayanan Publik (Studi Tentang Pelayanan Paspor Pada Kantor Imigrasi Klas II Belawan)

Yang dilaksanakan pada :

Hari : Sabtu

Tanggal : 28 Juni 2008

Pukul : 09.00 WIB

Tempat : Ruang Sidang FISIP USU

Panitia Penguji : Ketua : Drs. Alwi Hashim Batubara, MSi

NIP : 131 572 433 (...) Aggota I : Drs. M. Ridwan Rangkuti, MS

NIP : 131 568 390 (...) Anggota II : Drs. Husni Thamrin Nasution, MSi


(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat, dan kemulian bagi Allah Bapa di dalam Anak-NYA Yesus Kristus dengan kuat kuasa Roh Kudus, penulis panjatkan atas rasa syukur dan penyertaan-NYA dalam setiap perkara yang dialami penulis, terutama dalam penulisan skripsi ini mulai dari awal hingga akhir. Biarlah seluruh alam semesta ini memuliakan dan mengagungkan nama-NYA.

Skripsi ini merupakan sebuah karya yang diperlukan untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar sarjana serta sebagai wahana melatih diri dan menambah wawasan dalam penulisan ilmiah. Adapun judul skripsi ini adalah ”Pengaruh Struktur Birokrasi Terhadap Efektivitas Pelayanan Publik (Studi tentang Pelayanan Paspor Pada Kantor Imigrasi Klas II Belawan)”, bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh struktur birokrasi terhadap efektivitas pelayanan publik.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Pihak-pihak tersebut adalah :

1. Dekan FISIP USU, Bapak Prof. Dr. Arif Nasution, MA.

2. Ketua Departemen Ilmu Administrasi Negara, Bapak Dr. Marlon Sihombing, MA. Dan Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara, Ibu Dra. Beti Nasution, Msi.

3. Seluruh staff pengajar dan pegawai administrasi FISIP USU, khususnya kepada Kak. Mega dan Kak. Emi, terima kasih atas bantuannya.

4. Penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. M. Ridwan Rangkuti, MS. Selaku dosen pembimbing yang telah membantu dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(5)

5. Kepada seluruh pegawai Kantor Imigrasi Klas II Belawan, saya ucapkan terima kasih atas kerjasamanya. Terutama kepada Bapak Drs. Kusnadi selaku Kakanim Belawan, terima kasih sudah mengizinkan penulis meneliti di tempat anda. Dan juga kepada Ibu Tanarut, Bapak Tjatur, dan Ibu Lasmaida, penulis ucapkan terima kasih atas kerja sama dan bantuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

6. Penulis secara khusus mepersembahkan kepada Ayahanda tercinta Dr. Agusni Pasaribu, MBA., Drs., Ak. , dan Ibunda tercinta Salome Hasibuan, yang dengan penuh kesabaran telah mendidik dan mendoakan penulis hingga sampai saat ini. Juga kepada adikku tersayang, Charisma yang telah memberikan motivasi untuk penyelesaian skripsi ini.

7. Buat teman-teman seperjuangan ku (genk kucing) di kampus FISIP ini, Putri, Astri, Yanti, Carol, Juli, n Juvin, kalian adalah teman-teman terdekat ku, banyak suka duka yang sudah kita lewati selama 4 tahun di FISIP ini. Semoga kenangan-kenangan yang kita alami tak akan lekang oleh waktu. Terkhusus buat Juli n Juvin, makasi ya sudah mau menemani ku ke Belawan, semoga kalian tidak ikut hitam seperti ku terpanggang panasnya Belawan. Dan juga buat Carol, teman seperjuangan ku penelitian di Belawan, sama-sama sudah kita rasakan kejamnya dunia selama penelitian di Belawan, dan akhirnya bisa juga kita selesaikan penelitian kita sesuai target.

8. Buat teman-teman satu bimbingan Bapak Ridwan Rangkuti, Martin’03, Cipta’03, Adriani’04, dan Shanti’04, makasi ya atas kerjasama dan dukungannya sehingga skripsi ini bisa terselesaikan juga dan kita bisa wisuda bareng.


(6)

9. Buat teman-temanku ’04 yang lain, Arif (makasi ya sudah mau jadi moderator seminarku), Vikri, Mandar, Deby, Sahat, Stevan, Alex, Frans, Ucup, Miranti, Juni, Sri Putri (makasi ya sudah sering memberiku semangat), dan teman-temanku yang lain yang tidak akan cukup jika ditulis namanya satu persatu, makasi ya plend...

Masih banyak lagi pihak yang bantuannya tidak bisa penulis abaikan, namun tidak dapat satu persatu penulis sebutkan karena keterbatasan lainnya.

Besar harapan penulis, bahwa hasil penelitian ini akan berguna nantinya meskipun tidak dipungkiri bahwa skripsi ini masih terdapat ketidak sempurnaan yang disebabkan keterbatasan ilmu pengetahuan serta pengalaman penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Terima kasih.

Medan, 18 Juni 2008 Penulis


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ………. i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

ABSTRAKSI ... xiii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……….. 1

B. Perumusan Masalah ………. 5

C. Tujuan Penelitian ………. 5

D. Manfaat Penelitian ……… 6

E. Kerangka Teori ………. 6

1. Struktur Birokrasi……… 6

1.1.Pengertian Organisasi ……….. 6

1.2.Pengertian Birokrasi ………. 8

1.3.Struktur Organisasi ………... 10

1.4.Bentuk-Bentuk Struktur Birokrasi ………... 14

1.5.Karakteristik Pokok Struktur Birokrasi ……….... 16

2. Efektivitas Pelayanan Publik………... 19

2.1. Pengertian Efektivitas ……….. 19

2.2. Pengertian Pelayanan Publik ……… 21

2.3. Makna dan Tujuan Pelayanan ………. 22

2.4. Prinsip-Prinsip Pelayanan Publik ……… 23

2.5. Bentuk-Bentuk Pelayanan ... 26

3. Hubungan Struktur Dengan Efektivitas Pelayanan Publik ... 27

F. Hipotesa ... 29

G. Definisi Konsep ……… 29


(8)

I. Sistematika Penulisan ... 34

BAB II : METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian ……….. 35

B. Lokasi Penelitian ……….. 35

C. Populasi dan Sampel Penelitian ……… 35

D. Teknik Pengumpulan Data ………... 36

E. Teknik Pengukuran Skor ……….. 37

F. Teknik Analisa Data ………. 37

BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Keimigrasian ………. 41

B. Keimigrasian ……… 43

C. Dasar Hukum ... 45

D. Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Jenderal Imigrasi ……… 45

E. Visi dan Misi Direktorat Jenderal Imigrasi ……….. 46

F. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Imigrasi ... 47

G. Kantor Imigrasi Klas II Belawan ... 47

H. Struktur Organisasi Kantor Imigrasi Klas II Belawan ... 49

I. Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) ... 70

J. Prosedur Pembuata Paspor ... 72

BAB IV : PENYAJIAN HASIL PENELITIAN A. Data Identitas Reponden ... 77

B. Uraian Kuesioner ... 80

1. Struktur Birokrasi (Variabel X) ... 80

2. Efektivitas Pelayanan Publik (Variabel Y) ... 89

3. Rekapitulasi Hasil Penyajian Data ... 97

3.1 Rekapitulasi Variabel X (Struktur Birokrasi) ... 98

3.2 Rekapitulasi Variabel Y (Efektivitas Pelayanan Publik) ... 100

3.3 Rekapitulasi Varaibel X dan Y ... 103

BAB V : ANALISA DATA A. Klasifikasi Data ………... 106


(9)

1. Koefesien Korelasi Product Moment ... 106

2. Uji Signifikan/”t” Test ... 109

3. Koefesien Determinan ... 111

B. Analisa Data ……….. 111

BAB VI : PENUTUP A. Kesimpulan ……… 119

B. Saran ……….. 122

DAFTAR PUSTAKA ………. 123


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment ... 39

Tabel 2 : Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin ... 78

Tabel 3 : Identitas responden Menurut Usia ... 78

Tabel 4 : Identitas Responden Menurut Pendidikan ... 78

Tabel 5 : Identitas Responden Menurut Status... 79

Tabel 6 : Identitas Responden Menurut Lama Bekerja ... 79

Tabel 7 : Jawaban Responden Mengenai Rincian Tugas Yang Jelas ... 80

Tabel 8 : Jawaban Responden Mengenai Kesesuaian Tugas Yang Diberikan Dengan Kemampuan Petugas ... 81

Tabel 9 : Jawaban Responden Mengenai Penempatan Pegawai Sesuai Dengan Pengetahuan/Pendidikan ... 81

Tabel 10 : Jawaban Responden Mengenai Penempatan Pegawai Sesuai Dengan Pengalaman Kerja ... 82

Tabel 11 : Jawaban Responden Mengenai Struktur Hierarki yang Jelas Di Tiap Bagian ... 83

Tabel 12 : Jawaban Responden Mengenai Kejelasan Wewenang Dan Tanggung Jawab ... 83

Tabel 13 : Jawaban Responden Mengenai Kemampuan Petugas Dalam Melaksanakan Perintah atau Petujuk Atasan ... 84

Tabel 14 : Jawaban Responden Mengenai Kemampuan Petugas Dalam Mempertanggungjawabkan Pekerjaan Kepada Atasan ... 84

Tabel 15 : Jawaban Responden Mengenai Kejelasan Pedoman Aturan Yang Mengatur Pelaksanaan Teknis Pelayanan Publik (Paspor) ... 85

Tabel 16 : Jawaban Responden Mengenai Penguasaan Petugas Terhadap Setiap Peraturan hukum dan Administrasi Dalam Urusan Keimigrasian ... 86

Tabel 17 : Jawaban Responden Mengenai Kesesuaian Antara Pelayanan Yang Diberikan Dengan Pedoman Aturan Yang Ditetapkan ... 86

Tabel 18 : Jawaban Responden Mengenai Sikap Profesional Petugas Dalam Memberikan Pelayanan ... 87


(11)

Tabel 19 : Jawaban Responden Mengenai Keadilan Petugas Dalam

Memberikan Pelayanan ... 87 Tabel 20 : Jawaban Responden Mengenai Sikap Terbuka/Transparan Petugas

Dalam Memberikan Pelayanan ... 88 Tabel 21 : Jawaban Responden Mengenai Kesederhanaan Prosedur

Pelayanan ... 89 Tabel 22 : Jawaban Responden Mengenai Kejelasan Rincian Biaya Pelayanan,

Unit Kerja yang Bertanggung Jawab, dan Kejelasan Prosedur

Umum ... 90 Tabel 23 : Jawaban Responden Mengenai Ketepatan Waktu Sesuai Dengan

Peraturan ... 91 Tabel 24 : Jawaban Responden Mengenai Akurasi Pelayanan Yang Diberikan 92 Tabel 25 : Jawaban Responden Mengenai Keamanan Dan Kepastian Hukum

dari Pelayanan Yang Diberikan ... 92 Tabel 26 : Jawaban Responden Mengenai Tanggung Jawab Petugas Dalam

Pelaksanaan Pelayanan ... 93 Tabel 27 : Jawaban Responden Mengenai Kelengkapan Sarana dan Prasarana

Dalam Memberikan Pelayanan ... 94 Tabel 28 : Jawaban Responden Mengenai Kemudahan Akses Ke Lokasi

Pelayanan ... 95 Tabel 29 : Jawaban Responden Mengenai Kseopanan dan Keramahan

Petugas Dalam Memberikan Pelayanan ... 96 Tabel 30 : Jawaban Responden Mengenai Kedisiplinan Petugas (Datang dan

Pulang Tepat Waktu serta Selalu Berada Ditempat Dijam Kerja ... 96 Tabel 31 : Jawaban Responden Mengenai Kenyamanan Lingkungan

Pelayanan ... 97 Tabel 32 : Rekapitulasi Pertanyaan Responden Untuk Variabel X ... 99 Tabel 33 : Rekapitulasi Pertanyaan Responden Untuk Variabel Y ... 101


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Bagan Hubungan antara Variabel X dengan Variabel Y ... 33 Gambar 2 : Lambang Direktorat Jenderal Imigrasi ... 46 Gambar 3 : Bagan Struktur organisasi Kantor Imigrasi Klas II Belawan ... 69 Gambar 4 : Bagan Aliran Proses Pengurusan SPRI Kantor Imigrasi

Klas II Belawan ... 76 Gambar 5 : Rekapitulasi Pertanyaan Responden Variabel X ... 99 Gambar 6 : Rekapitulasi Pertanyaan Responden Variabel Y ... 102 Gambar 7 : Rekapitulasi Pertanyaan Responden Varaiabel X dan Variabel Y . 103 Gambar 8 : Uji signifikansi koefesien korelasi dengan uji dua fihak ... 110


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 : Tabulasi Variabel X (Struktur Birokrasi)

Lampiran 3 : Tabulasi Variabel Y (Efektivitas Pelayanan Publik) Lampiran 4 : Koefesien Korelasi X dan Y

Lampiran 5 : Tabel Nilai-nilai ”r” Product Moment Lampiran 6 : Tabel Nilai-nilai Distribusi ”t”

Lampiran 7 : Statistik SPRI Tahun 2007 Lampiran 8 : Surat Rencana Skripsi

Lampiran 9 : Surat Permohonan persetujuan Judul Skeripsi Lampiran 10 : Surat Penunjukan Dosen Pembimbing

Lampiran 11 : Surat Undangan Seminar Proposal Kepada Dosen Penguji Lampiran 12 : Surat Undangan Seminar Proposal Kepada Dosen Pembimbing Lampiran 13 : Berita Acara Seminar Proposal

Lampiran 14 : Surat Izin Pra Penelitian dari FISIP USU


(14)

ABSTRAK

PENGARUH STRUKTUR BIROKRASI TERHADAP

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK

(Studi Tentang Pelayanan Paspor Pada

Kantor Imigrasi Klas II Belawan)

Nama : Chrisdoni Pasaribu

NIM : 040903037

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Pembimbing : Drs. M. Ridwan Rangkuti, MA.

Fungsi utama birokrasi adalah mengatur, memerintah, menyediakan fasilitas serta melayani kepentingan-kepentingan publik dengan efisien dan efektif. Oleh sebab itu dalam melakukan pelayanan kepada siapapun, birokrasi sekali-kali tidak boleh memihak atau bias dan harus memberikan pelayanan yang terbaik dan memuaskan. Untuk melaksanakan hal tersebut, maka di dalam birokrasi telah diatur suatu struktur yang dimaksudkan untuk memberikan solusi yang paling mendukung dan mempermudah kinerja pejabat pemerintah dan mencapai sasaran organisasi.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh struktur birokrasi terhadap efektivitas pelayanan publik pada Kantor Imigrasi Klas II Belawan, untuk mengetahui apakaah terdapaat pengaruh yang signifikan antara struktur birokrasi terhadap efektivitas pelayanan publik pada Kantor Imigrasi Klas II Belawan, dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh struktur birokrasi terhadap efektivitas pelayanan publik pada Kantor Imigrasi Klas II Belawan.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Data-data diperoleh dengan menyebarkan angket/kuesioner kepada responden sebanyak 30 responden yang terpilih sebagai sampel. Selain menyebarkan angket, penelitian ini juga mempergunakan teknik observasi dan wawancara kepada petugas imigrasi, yaitu Kasi. Lalintuskim dan Kasubsi. Lantaskim. Selanjutnya diolah dengan menggunakan koefesien korelasi product moment dan dilanjutkan dengan uji determinasi.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperolah hasil bahwa Struktur Birokrasi mempunyai pengaruh positif terhadap efektivitas pelayanan publik dan pengaruhnya berada pada kategiri kuat terbukti dengan hasil perhitungan Koefesien Korelasi Porduct Moment sebesar 0.745. Dengan menggunakan uji ”t” diperoleh t-hitung sebesar 5.909, dan bila dibandingkan dengan t-tabel dengan tingkat kesalahan 5% dan dk=28 maka disapat t-tabel sebesar 2.048. Dengan demikian nilai t-hitung > t-tabel (5.909 > 2.048) dan ini berarti bahwa koefesien korelasi signifikan dan hipotesa penelitian dapat diterima. Selanjutnya dengan perhitungan koefesien determinan diperolah hasil sebesar 55.5% yang berarti bahwa pencapaiaan Efektivitas Pelayanan Publik khususnya paspor pada Kantor Imigrasi Klas II Belawan oleh Struktur Birokrasi sebesar 55.5% sedangkan selebihnya 44.5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Kata Kunci (Key Word) : Struktur Birokrasi, Efektivitas Pelayanan Publik, Pelayanan Paspor, Kantor Imigrasi Klas II Belawan


(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Produktivitas adalah jumlah hasil yang dicapai oleh seorang pekerja atau unit faktor produksi lain dalam jangka waktu tertentu. Hal ini tergantung pada perkembangan teknologi, alat-alat produksi, organisasi dan manajemen, syarat-syarat kerja, lingkungan kerja dan faktor-faktor lainnya.

Disamping itu peningkatan produktivitas kerja pegawai juga harus diikuti oleh terciptanya lingkungan kerja yang baik dan serasi. Produktivitas kerja yang dimaksud produk dari adanya lingkungan kerja. Tinggi rendahnya produktivitas masing-masing bagian dalam struktur organisasi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan, sangat dipengaruhi oleh kesempurnaan tata ruang kantor dan suasana yang kondusif untuk menambah semangat dan gairah karyawan. Disamping itu orang yang ditempatkan pada masing-masing bagian kerja haruslah orang yang mampu serta memiliki pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan disipin ilmu yang dimiliki.

Produktivitas merupakan kunci perkembangan ekonomi dan peningkatan mutu kehidupan masyarakat. Produktivitas memegang peranan amat penting, baik secara mikro dalam setiap perusahaan maupun secara makro, yakni pada tingkat nasional dan bahkan internasional. Tingkat produktivitas dalam suatu organisasi tidak hanya menentukan kemampuan organisasi itu mengahasilkan laba, tetapi juga kelangsungan hidupnya. Pengaruh lebih luas juga dirasakan secara nasional, karena sarana individu untuk meningkatkan usaha dan sasaran pemerintah untuk mencapai tingkat kemakmuran nasional yang lebih tinggi memperkuat perekonomian Negara, yang pada


(16)

gilirannya akan mendorong perbaikan taraf hidup warganya dan wujud pelayanan perumahan, pendidikan, kesehatan dan kesempatan kerja.

Produktif tidaknya suatu organisasi usaha ataupun dalam skala yang lebih luas lagi seperti Negara, memang tidak semata-mata disebabkan oleh faktor manusianya, namun SDM memegang peranan utama dalam proses peningkatan produktivitas karena alat produksi dan teknologi merupakan hasil pengorbanan1

Timpe, mengutip pendapat seorang ahli manajemen, Alan Brace yang mnyebutkan bahwa “perbaikan aktivitas yang paling signifikan berasal dari tindakan-tindakan yang diarahkan kepada orang yang melaksanakan pekerjaan tersebut… “

.

2

Pada dasarnya setiap organisasi selalu berusaha sebaik mungkin untuk menciptakan suatu lingkungan kerja yang baik, tetapi banyak hal diluar dugaan yang mungkin untuk dihindari terjadi, terutama bagi perusahaan yang menggunakan mesin-mesin berat. Mesin-mesin-mesin berat tersebut biasanya menghasilkan suara yang bising dan sangat mengganggu pendengaran kita dalam bekerja. Untuk menghindari atau mencegah suara bising bukanlah suatu hal yang mudah, tentu harus memerlukan pikiran

. Setiap organisasi, baik yang bersekala besar maupun kecil pada hakekatnya akan selalu berorientasi kearah pencapaian tujuan. Untuk itu organisasi berusaha memaksimalkan pemanfaatan sarana dan sumber daya yang terdapat dalam organisasi secara bersama-sama agar tujuan yang telah ditetapkan tersebut benar-benar terwujud.

Sebagaimana kita ketahui bahwa semangat dan kegairahan kerja karyawan dalam melaksanakan tugasnya dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain : jumlah kompensasi yang diberikan, penempatan yang tepat, pendidikan dan pelatihan, promosi, mutasi dan masih banyak faktor lain yang tidak bisa disebutkan seluruhnya disini.

1

Anaroga pandji dan sri sayuti. 1995. Psikologi Industri dan Sosial. Jakarta. Pustaka Jaya. hal. 69 2

A. Timpe Dale. 1992. Produktivitas ; Terjemahan oleh Susanto Budi Darma. Jakarta. PT Alex Media Komputindo. hal. 55


(17)

dan tenaga yang banyak untuk mengatasinya. Jika karyawan yang bekerja dilingkungan tersebut merasakan adanya ganguan seperti penerangan yang buruk, udara yang pengap dan uap yang menganggu pernafasan sehingga harus tiap kali keluar mencari udara segar, maka hal ini bisa mengakibatkan terganggunya konsentrasi dalam melaksanakan pekerjaan. Bila kejadian ini dialami secara terus-menerus, tentu akan dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan mereka yang pada akhirnya akan dapat menurunkan semangat kerja karyawan, sehingga akan berpengaruh terhadap karyawan maupun hasil pekerjaannya, seperti mereka akan malas atau kurang disiplin, banyak kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan, kualitas dan kuantitas outputnya tidak memenuhi standar yang ditentukan.

Dan pada akhirnya karyawan dalam kondisi yang demikian bukan merupakan tenaga penghasil yang efisien dan efektif, karena pekerja adalah manusia yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia bekerja. Meskipun faktor ini penting dan besar pengaruhnya tetapi masih ada perusahaan yang sampai saat ini kurang memperhatikan faktor lingkungan kerja.

PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan merupakan suatu bentuk perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang jasa kepelabuhan yang mempunyai tujuan pokok untuk menyediakan fasilitas dan mengusahakan jasa kepelabuhan serta usaha lainnya yang menunjang pencapaian perseroan dalam rangka menyelenggarakan keamanan dan ketertiban untuk kepentingan perseroan. Sebagai sebuah BUMN, PT (Persero) Pelabuhan Indoonesia I memiliki peluang besar untuk dapat turut serta menyumbangkan peranannya dalam pembangunan perekonomian nasional. Dan untuk itu PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan harus mampu bersaing dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya khususnya badan usaha swasta, disamping juga harus mampu bersaing di dunia internasional.


(18)

Daya saing yang tinggi itu sangat diperlukan sebab PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I akan menghadapi kondisi perkembangan pelabuhan generasi III yang ditandai dengan dijadikannya pelabuhan sebagai pusat distribusi, perdagangan, basis logistic dan integrasi transportasi serta terwujudnya masyarakat kepelabuhan yang berwawasan lingkungan. Kondisi ini harus disesuaikan dengan misi perusahaan yaitu memberikan pelayanan jasa kepelabuhan yang bermutu dan berorientasi kepada kepuasan pelanggan melalui pengelolaan perusahaan secara profesional. Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa kepelabuhan, PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan menyelenggarakan usaha-usaha di bidang seperti kolam-kolam pelabuhan dan perairan untuk lalu lintas dan tempat berlabuhnya kapal, dermaga dan fasilitas untuk bertambat bongkar muat barang dan fasilitas naik turun penumpang.

Dengan banyak bidang-bidang yang harus dikelola maka PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan membutuhkan pegawai-pegawai yang mampu, terampil dan cakap serta mau bekerja denga giat untuk perusahaan. Dengan kata lain PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan membutuhkan produktivitas kerja yang tinggi dari para pegawainya. PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan menyadari produktivitas ataupun prestasi kerja para pegawai sangatlah penting untuk dapat mencapai apa yang menjadi tujuan dari perusahaan.

Jadi jelaslah sudah bahwa produktivitas tenaga kerja patut mendapat perhatian dan penting untuk diteliti. Penelitian dasar tentang faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja begitu banyak, namun permasalahan peningkatan produktivitas tetap belum tuntas. Berarti ada variabel lain yang selama ini luput dari penelitian para ahli.

Dengan adanya perhatian dan dukungan terhadap lingkungan kerja yang baik yang di ciptakan dalam organisasi, baik atasan maupun bawahan dan para pengelola


(19)

organisasi lainnya, diharapkan peningkatan produktivitas kerja pegawai, khususnya pegawai pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan. Dari uraian diatas Penulis tertarik untuk meneliti secara ilmiah mengenai produktivitas kerja yang dihubungkan dengan lingkungan kerja, dengan judul : “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan “.

B. PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian yang telah dikemukakan diatas, maka Penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :

“Bagaimana Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan?”

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai di PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai.

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Penulis adalah untuk melatih, mengkaji dan mengembangkan pemahaman Penulis mengenai Lingkungan Kerja, Produktivitas Kerja Pegawai dan pengaruh antar variabel.


(20)

2. Sebagai bahan pertimbangan para manajer atau pimpinan dalam usaha memperhatikan Lingkungan Kerja dalam meningkatkan Produktivitas Kerja Pegawai.

3. Menambah referensi dibidang manajeman dan melengkapi ragam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

E. KERANGKA TEORI 1. Lingkungan Kerja

a. Pengertian Lingkungan Kerja

Para ilmuwan sosial (manajemen) menyadari begitu besarnya pengaruh lingkungan terhadap makhluk hidup maupun mati dan menyimpulkan bahwa prilaku seseorang dalam organisasi juga sangat ditentukan oleh lingkungan kerjanya. Para ahli ilmu organisasi dan manajemen sampai hari ini belum mempunyai kesamaan pandangan tentang apa yang disebut dengan lingkungan kerja di dalam organisasi. Hal ini dapat dimaklumi karena pengertian, perhatian dan penelitian tentang lingkungan itu sendiri baru mulai berkembang sekitar 30 tahun terakhir ini diantaranya adalah penelitian oleh : “(Ampbbel and Beaty 1971 ; Pritchrd and Korasick 1973 ; Halvin and Crout 1962, Litwin Sringe 1968 dan lain-lain”3

Menurut Alex C. Nitisemito (1984) lingkungan kerja adalah “segala sesuatu yang ada disekitar pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan

.

4

3

R. M. Steers. 1984. Efektivitas Organisasi. Erlangga 4

Alex C. Nitisemito. 1984. Manajemen Personalia. Indonesia. Ghalia. hal. 183


(21)

Disamping itu lingkungan kerja dapat diartikan juga sebagai suasana kerja. Suasana yang merupakan serangkaian sifat lingkungan yang dapat diukur dari persepsi kolektif dari orang-orang yang dapat hidup dan bekerja untuk mempengaruhi motivasi dan prilaku mereka5

Dengan demikian lingkungan kerja memegang peranan penting dalam hal produktivitas kerja pegawai. Untuk itu lingkungan kerja dan tata ruang kegiatan yang terkoordinasi serta terintegrasi sebagai salah satu yang tidak dipisahkan dalam pencapian tujuan organisasi.

.

Lingkungan kerja dalam pengertian konkrit menyangkut masalah lingkungan dalam organisasi yang diraba, dilihat secara nyata atau yang dapat dikendalikan atau dirubah dalam waktu singkat. Lingkungan ini misalnya ruangan yang merupakan tempat pegawai atau anggota organisasi melaksanakan tugasnya beserta perangkat kerja lainnya yang dapat memudahkan atau menyulitkan aktivitas mereka.

Sedangkan secara abstrak lingkungan kerja dalam organisasi menyangkut psikologi orang-orang dan faktor financial organisasi. Faktor lingkungan psikologi ini meliputi sikap pegawai terhadap kebutuhan, hal-hal yang menyangkut dengan kebutuhan sosial antar pegawai dengan rekan sekerja dan dengan pimpinan. Faktor finansial meliputi gaji/upah, jaminan sosial, termasuk kesehatan dan lain sebagainya.

Lingkungan kerja yang terdiri dari kondisi fisik yang dapat mencakup seperti temperatur, kelembapan, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau-bauan, pelayanan kebutuhan karyawan, pemeliharaan lingkungan, penyediaan berbagai fasilitas yang dibutuhkan karyawan dan lain-lain dan atau yang berhubungan dengan waktu, seperti jam kerja, waktu istirahat, serta kerja bergilir adalah sebagian hal lain yang turut berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai.

5


(22)

b. Hal-hal yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Alex Nitisemito (1984) juga menetapkan faktor-faktor yang termasuk dalam lingkungan kerja yang harus diperhatikan antara lain : penerangan, warna, kebersihan, pertukaran udara, musik, keamanan dan kebersihan 6

Menurut Drs. Moekijat (1995) faktor-faktor yang penting dari kondisi-kondisi kerja fisik dalam kebanyakan kantor yaitu penerangan, warna, musik, udara, dan suara

.

7

1. Penerangan atau Cahaya .

Hal-hal yang mempengaruhi lingkungan kerja yaitu :

Penerangan atau cahaya yang cukup merupakan pertimbangan yang penting dalam fasilitas kantor, apalagi bila pekerjaan yang dilakukan tesebut menuntut ketelitian. Keseimbangan cahaya sangat penting. Pencahayaan di lingkungan kerja baru disebut efektif apabila pegawai merasa nyaman secara visual akibat pencahayaan yang seimbang.

Menurut C.L. Littlefield dan R.L. Petersonada beberapa keuntungan dari penerangan yang baik yaitu :

- Produktivitas yang bertambah (meskipun sulit mengukur dengan tepat berapa banyaknya)

- Kualitas pekerjaan yang lebih baik

- Mengurangi ketegangan mata dan kelelahan rohaniah - Semangat kerja pegawai yang lebih baik

- Prestise yang lebih baik untuk perusahaan8.

6

Alex C. Nitisemito. Op.Cit. hal. 184 7

Drs. Moekijat. 1995. Tata Laksana Kantor. Bandung. Mandar Maju. hal. 135 8


(23)

2. Warna

Menurut McShane, warna adalah satu elemen dalam lingkungan perkantoran yang mempunyai dampak penting bagi pegawai. Meskipun sebagian besar pegawai sadar akan dampak fisik warna, namun banyak yang tidak sadar akan dampak psikologinya, baik positif maupun negatif pada produktivitas, kelelahan, moral, tingkah laku, dan ketegangan9.

Penggunaan warna dalam ruangan maksudnya adalah bagaimana pengaruh warna terhadap gairah dan semangat kerja karyawan. Untuk ruangan kerja hendaknya dipilihkan warna-warna dingin dan lembut, misalnya cokelat muda atau krem, abu-abu, abu-abu muda, hijau muda dan sebagainya. Untuk warna putih dapat memberikan kesan ruang yang sempit menjadi tampak luas dan bersih serta membantu pekerjaan yang membutuhkan ketelitian.

3. Suara

Tingkat kebisingan pada kantor merupakan faktor lingkungan yang harus dipertimbangkan untuk mengelola tingkat produktivitas pegawai yang diinginkan. Apabila tingkat kebisingan melampaui batas yang tidak diinginkan, beberapa gangguan fisik dan psikologi terhadap mereka akan terjadi. Kebisingan dapat mengganggu konsentrasi dan menimbulkan kekacauan dalam bekerja. Suara yang gaduh menyebabkan kesulitan dalam memusatkan pikiran, menggunakan telepon dan dalam melaksanakan pekerjaan dengan baik. Oleh karena itu, setiap perusahaan hendaknya dapat menghilangkan kebisingan tesebut, setidak-tidaknya menguranginya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat peredam suara atau bila mana mungkin mengusahakan sedemikian rupa sehingga kebisingan menjadi berkurang.

9


(24)

Adapun pengaruh suara yang bising adalah : - Gangguan mental dan syaraf pegawai

- Kesulitan melakukan konsentrasi, mengurangi hasil, kesalahan yang lebih banyak, kesulitan dalam menggunakan telepon dan ketidakhadiran yang lebih banyak.

- Kesalahan yang bertambah dan semangat kerja pegawai yang berkurang.

Kebisingan juga dapat menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitarnya sehingga menimbulkan rasa kurang simpati, bahkan mungkin menimbulkan reaksi yang kurang menyenangkan. Oleh karena itu bagaimana pun juga kebisingan haruslah diusahakan supaya berkurang, kalau seandainya usaha untuk menghilangkan sama sekali tidak dapat dilaksanakan.

4. Musik

Musik digunakan untuk membantu pekerjaan, karena penggunaan musik dapat membentuk pola tingkah laku yang baik. Musik menghasilkan beberapa keuntungan, di antaranya membantu meningkatkan kepuasan kerja dan produktivitas pegawai dengan menghilangkan rasa bosan dan monoton dalam melakukan pekerjaan kantor. Musik juga memberikan efek menenangkan kelelahan mental dan fisik serta mengurangi ketegangan. Tipe musik yang dimainkan akan mempengaruhi produktivitas pegawai.

Meskipun demikian dalam perusahaan bila musik yang dioperdengarkan tidak menyenangkan, maka lebih baik tanpa musik sama sekali. Sebaiknya bila musik yang diperdengarkan menyenangkan, maka akan menimbulkan suasana gembira dan mengurangi kelelahan dalam bekerja. Perlu ditegaskan lagi musik yang menyenangkan disini tergantung kesenangan para pegawai.


(25)

5. Udara

Faktor lingkungan kerja lainnya yang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikologi pegawai adalah kondisi udara di dalam kantor. Jika diasumsikan pegawai akan menghabiskan 90 persen jam kerjanya di dalam ruangan (kurang dari 2500 jam per tahun), kualitas udara patut menjadi perhatian utama oleh perusahaan.

Pertukaran udara yang cukup terutama dalam ruang kerja sangat diperlukan apalagi bila dalam ruangan tersebut penuh karyawan. Pertukaran udara yang cukup ini akan menyebabkan kesegaran fisik karyawan, sebaliknya perukaran udara yang kurang akan menimbulkan rasa pengap sehingga mudah menimbulkan kelelahan karyawan. Untuk menimbulkan pertukaran udara yang cukup ada hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu :

- ventilasi

Ventilasi harus cukup lebar terutama pada daerah-daerah panas karena akan dapat menimbulkan pertukaran udara yang baik sehingga dapat menyehatkan badan. Akan tetapi bila terlalu banyak ventilasi dapat menimbulkan hembusan angin yang terlalu kuat sehingga akan banyak pegawai yang jatuh sakit.

- Konstruksi gedung

Konstruksi gedung dapat berpengaruh pula pada pertukaran udara, misalnya gedung yang mempunyai plafon tinggi akan menimbulkan pertukaran udara yang banyak daripada gedung yang mempunyai plafon yang rendah.

- Air Conditioning

Air Conditioning (AC) mengatur keadaan udara dengan mengawasi empat unsur pokok : suhu, peredaran, kelembaban dan kebersihan. Dengan menggunakan AC pada tempat-tempat yang pengap akan menimbulkan kesejukan sehingga dapat mengurangi kelelahan, penggunaan AC ini juga mempunyai efek negatif pada pegawai yang alergi


(26)

terhadap AC, juga apabila dalam ruangan terlalu banyak pegawai atau karyawan yang merokok justru akan kurang baik bagi kesehatan. Untuk itu masalah pertukaran udara yang sehat perlu diperhatikan.

Adapun keuntungan udara yang baik : • Produktivitas yang tinggi

• Mutu pekerjaan lebih baik

• Kesenangan dan kesehatan pegawai • Semangat kerja lebih tinggi

• Kesan yang menyenangkan bagi para tamu. 6. Tata Ruang Kantor

Tata ruang kantor adalah penyusunan alat-alat kantor pada letak yang tepat serta pengaturan tempat keja yang menimbulkan kepuasan bekerja bagi para pegawai. Adapun yang menjadi unsur-unsur kantor terdiri dari tiga unsur yakni gedung (bangunan), alat perlengkapan dan personil.

Standarisasi ruang kantor juga sangat berperan. Standar-standar ruang dapat menjadi pedoman atau pegangan bagi pimpinan. Standar ruang itu adalah sifat pekerjaan yang dilakukan, bentuk ruang dan ketentuan perabot itu sendiri (meja, kursi, file). Disamping itu juga standarisasi penyelenggaraan pekerjaan memperkokoh unsur yang penting pula.

7. Kerbersihan

Kebersihan merupakan syarat utama untuk pekerja yang sehat. Untuk menjaga kesehatan semua ruangan harus dijaga agar tetap dalam keadaan bersih. Penumpukan abu dan kotoran tidak boleh terjadi dan karenanya semua ruang kerja, gang, tangga-tangga dan kamar mandi harus dibersihkan setiap hari. Demikian pula setiap karyawan


(27)

hendaknya tidak meludah dan membuang sampah disembarang tempat. Untuk hal ini tergantung kepada kemapuan perusahaan dalam menegakkan kedisiplinan.

8. Keamanan

Rasa aman akan menimbulkan ketenangan dan akan mendorong semangat serta kegairahan kerja karyawan. Dalam hal ini adalah keamanan terhadap milik pribadi dari karyawan (sepeda motor, mobil), dimana pada saat bekerja karyawan yang bersangkutan tidak mungkin dapat mengawasi kendaraannya secara langsung.

Apabila tempat kendaraan tersebut tidak aman dan sering terjadi pencurian serta perusakan maka hal ini dapat menimbulkan kegelisahan pada waktu melaksanakan tugas. Keadaan ini tentu saja dapat mengakibatkan konsentrasi kurang, yang pada akhirnya akan menurunkan semangat dan kegairahan kerja karyawan. Oleh karena itulah penjagaan terhadapa keamanan dan perusakan harus benar-benar diperhatikan.

2. Produktivitas Kerja

a. Pengertian Produktivitas Kerja

Pengertian produktivitas kerja dipandang sebagai konsep filosopis, merupakan pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan.Dimana kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan mutu kehidupan besok harus lebih baik dari hari ini. Pandangan hidup dan sikap mental yang demikian akan mendorong manusia untuk tidak cepat merasa puas, tetapi harus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja.

Pengertian produktivitas sebenarnya menyangkut aspek yang luas, yaitu modal (termasuk lahan), biaya, tenaga kerja, energi, alat, dan teknologi. Secara umum, produktivitas merupakan perbandingan antara keluaran (output) yang dicapai dengan masukan (input) yang diberikan. Produktivitas juga merupakan hasil dari efisiensi


(28)

pengelolaan masukan dan efektivitas pencapaian sasaran. Efektivitas dan efisiensi yang tinggi akan menghasilkan produktivitas yang tinggi.

Menurut P. Sondang Siagian (2002) produktivitas kerja merupakan kemampuan memperoleh manfaat dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan keluaran (output) yang optimal, bahkan kalau mungkin maksimal10

Menurut Blecher yang dikutip Wibowo (2007) produktivitas kerja adalah hubungan antara keluaran atau hasil organisasi dengan yang diperlukan. Produktivitas dapat dikuantifikasikan dengan membagi keluaran dengan masukan. Menaikan produktivitaas dapat dilakukan dengan memperbaiki rasio produktivitas, dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber daya tertentu

. Kemampuan yang dimaksud dalam defenisi tersebut tidak hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana, tetapi juga berhubungan dengan pemanfaatan waktu dan sumber daya manusia.

11

Menurut Sinungan (2000) produktivitas kerja adalah suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan atau output : input. Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedang keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai

.

12

Karyawan yang merasa puas tentu secara alamiah akan berupaya mencapai tingkat kepuasan yang tinggi dengan cara mengoptimalkan hasil kerja (output). Jika

. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Ada beberapa faktor yang menentukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu :

1. Kepuasan Kerja

10

Prof. DR. MPA. P. Sondang Siagian. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta. Rineka Cipta. hal. 54

11

Prof. DR. Wibowo. SE. M,Phil. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. hal. 241 12


(29)

output yang dihasilkan tidak sebanding dengan semangat yang diberikan maka kepuasan kerja justru akan ikut menurun sehingga produktivitas pun juga akan menurun.

2. Input

Besar kecilnya input yang dimasukan dalam sebuah proses produksi akan menentukan hasil akhir (output) dari sebuah pekerjaan. Input yang dimiliki karyawan dalam bekerja antara lain : motivasi, tenaga, sikap, pengetahuan dan keterampilan, saran yang mendukung, dan lingkungan kerja.

3. Waktu Kerja

Jam kerja yang lama mendorong pegawai untuk terus memperbanyak dan meningkatkan hasil kerja mereka. Namun faktor ini sifatnya sangat relatif, karena harus didukung oleh faktor lainnya, seperti input.

Menurut P. Sondang Siagian (2002) faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah13 :

a. Perbaikan terus-menerus

Seluruh komponen organisasi harus melakukan perbaikan secara terus-menerus. Pandangan ini bukan hanya merupakan salah satu kiat dalam mengelola organisasi dengan baik, akan tetapi merupakan salah satu etos kerja yang penting sebagai bagian filsafat manajemen mutakhir.

Pentingnya etos kerja ini terlihat dengan lebih jelas apabila diingat bahwa suatu organisasi selalu dihadapkan kepada tuntutan yang terus-menerus berubah, baik secara internal maupun secara eksternal.

13


(30)

b. Peningkatan Mutu Hasil Kerja

Mutu tidak hanya berkaitan dengan produk yang dihasilkan dan dipasarkan, baik berupa barang maupun jasa, akan tetapi menyangkut segala jenis kegiatan dimana organisasi terlibat. Berarti mutu menyangkut semua jenis kegiatan yang diselenggarakan oleh semua satuan kerja, baik pelaksana tugas pokok maupun pelaksanaan tugas penunjang, dalam organisasi. Suatu organisasi yang mendapat penghargaan, penghargaan itu diberikan bukan hanya karena keberhasilan organisasi meningkatkan mutu produknya, akan tetapi karena dinilai berhasil meningkatkan mutu semua jenis pekerjaan dan proses manajerial dalam organisasi yang bersangkutan. c. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling strategis dalam organisasi. Karena itu memberdayakan sumber daya manusia merupakan etos kerja yang sangat mendasar yang harus dipegang teguh oleh semua eselon manajemen dalam hirarki organisasi. Dalam memberdayakan manusia terdapat beberapa strategi, yaitu :

• Mengakui harkat dan martabat manusia

• Manusia mempunyai hak-hak yang bersifat asasi dan tidak ada manusia lain−termasuk manajemen−yang dibenarkan untuk melanggar hak-hak tersebut • Penerapan gaya manajemen ysng partisipasif melalui proses demokratisasi

dalam kehidupan berorganisasi

• Perkayaan mutu kekaryaan, mencakup paling sedikit lima hal, yaitu : penyeliaan yang simpatik, pekerjaan yang menantang, sistem imbalan yang efektif, kondisi fisik tempat kerja yang menyenangkan, dan sistem umpan balik.

4. Filsafat Organisasi

Sesungguhnya titik tolak perumusan etos kerja bersifat fisafat yang pada mulanya mungkin dirumuskan oleh para pendiri (founding fathers) organisasi yang


(31)

bersangkutan. Salah satu bentuknya yang dewasa ini dikenal makin meluas dikalangan bisnis ialah TQM (Total Quality Management), suatu kredo manajemen yang menekankan pentingnya pendekatan menyeluruh atau holistik dalam mengelola suatu organisasi.

Ada beberapa hal yang menonjol dalam filsafat manajemen tersebut, yakni : • Fokus perhatian pada kepuasan pelanggan

• Pemupukan loyalitas

• Perhatian pada budaya organisasi

• Pentingnya ketentuan formal dan prosedur.

c. Kaitan Antara Lingkungan Kerja dan Produktivitas Kerja

Semua organisasi ataupun sejenisnya mempunyai misi yang biasanya tercantum dalam maksud dan tujuan organisasi. Di dalam menciptakan efisiensi, pekerja tersebut perlu memperhatikan lingkungan kerja yang terdapat dalam organisasi itu sendiri.

Keberhasilan organisasi dalam proses mencapai tujuan sangat tergantung pada tiap individu dalam pelaksanaan dan pencapian tujuan. Karena produktivitas kerja berhubungan langsung dengan sikap dan prilaku terhadap pekerjaan yang dihadapinya.

Menurut Ravianto (1986) bahwa produktif tidaknya seorang pegawai dapat dipahami dengan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas itu sendiri, yang berpendapat “Produktivitas seseorang dipengaruhi oleh berbagai factor, baik yang berhubungan dengan orang itu sendiri, maupun faktor-faktor yang diluar dirinya, seperti keterampilan, disiplin, lingkungan kerja, iklim, sikap dan etika kerja, motivasi,


(32)

kesehatan, tingkat penghasilan, pendidikan, hubungan antar anggota keluarga, teknologi, manejemen dan kesempatan berprestasi “14

Dijelaskan bahwa dengan lingkungan kerja yang baik akan dapat mendukung adanya produktivitas kerja yang baik pula, karena sebagaimana dijelaskan beberapa pendapat-pendapat teori para ahli bahwa produktivitas kerja hanya mungkin terjadi apabila kebutuhan dan keinginan kerja terpenuhi yang mana dalam hal ini mengkut kondisi lingkungan fisik tempat bekerja seperti udara segar, suara yang tidak mengganggu, pencahayaan yang cukup dan sebagainya yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kerja dalam mencapai produktivitas (Jendelmann, 1997 )

.

15

Begitu pula dari unsur penerangan, kurangnya sinar yang mencukupi atau kurang tepatnya perhitungan mengenai kebutuhan mata ataupun menyebabkan

.

Ditinjau dari sudut prilakunya, individu suatu organisasi memiliki sikap antara lain ada yang peka, ada yang malas dan membandel, ada yang dapat dipercaya, suka bekerja dan ada pula selalu membuat suatu kesalahan. Sedang ditinjau dari pekerjaannya antara lain terdiri dari pekerjaan dimana perlu unsur kecepatan, adanya yang membutuhkan pemikiran yang banyak.

Dengan demikian keanekaragamna sifat yang dimiliki oleh individu dan pekerjaannya, maka perlu adanya suatu lingkungan kerja yang baik dan serasi dalam suatu organisasi tersebut, sehingga prilaku individu maju kearah yang lebih baik dan juga sifat pekerjaannya dapat berlangsung secara lancar dan pada akhirnya produktivitas kerja yang diharapkan dapat tercapai.

Apabila tingkat kebisingan tinggi maka dapat menggangu pendengaran pegawai yang sedang melaksanakan pekerjaannya sehingga ia tidak dapat berkonsentrasi dengan baik, yang pada akhirnya produktivitas kerja yang diharapkan tidak akan tercapai.

14

Ravianto. 1986. Produktivitas dan Keluarga, Pusat Produktivitas Nasional. Jakarta. hal. 12 15


(33)

kerabunan, akan tetapi apabila cahaya penerangan yang cukup dan memancar dengan tepat akan menambah efisiensi kerja pegawai.

Dengan demikian lingkungan kerja yang ada didalam kantor meliputi : warna, cahaya, dan udara. Apabila unsur-unsur lingkungan kerja ini mendapat perhatian yang serius dari pimpinan organisasi di tata dengan baik dan serasi bagi para pegawai yang melaksanakan tugas dikantor, akan menimbulkan semangat kerja dan gairah kerja pegawai, sehingga kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan tugas tidak akan terjadi dan efektivitas kerja pegawai dapat tercapai.

F. HIPOTESA

“Hipotesa adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakn dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Sugiyono (2005)16

1. Hipotesa kerja (Ha) .

Adapun hipotesa yang penulis kemukakan adalah :

Adapun pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja. 2. Hipotesa Nol (Ho)

Tidak ada pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja.

16


(34)

G. DEFENISI KONSEP

Menurut Singarimbun (1995) adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok, atau individu tertentu yang menjadi pusat perhatian17

1. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dalam menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya.

.

Pemberian defenisi konsep disini adalah untuk membantu memperjelas fenomena pengamatan yang akan diteliti sebagai berikut :

2. Produktivitas kerja merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai (keluaran) dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang dipergunakan per satuan waktu. Jika pruduktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu-bahan-tenaga) dan system kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan ketermapilan dari tenaga kerjanya.

H. DEFENISI OPERASIONAL

Berdasarkan pendapat Singarimbun (1995) defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel18

a. Penerangan atau Cahaya yaitu sesuatu yang dapat memberikan cahaya, bisa dari sinar matahari yang masuk maupun cahaya lampu.

. Defenisi operasional penelitian ini adalah :

1. Variabel (X)

Lingkungan kerja sebagai variabel bebas, diukur (diteliti) melalui indikator-indikator sebagai berikut :

b. Warna yaitu sesuatu yang dapat mempengaruhi jiwa seseorang dalam bekerja.

17

M. Singarimbun, dkk. 1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta. LP3ES. hal. 33 18


(35)

c. Suara/kebisingan yaitusuara-suara yang dapat mengganggu konsentrasi dalam bekerja.

d. Musik yaitu lagu-lagu yang dapat meringankan kelelahan rohaniah, mengurangi ketegangan syaraf dan menjadikan pegawai merasa lebih baik.

e. Udara yaitu pertukaran udara yang berganti melalui ventilasi maupun AC yang terdapat pada suatu ruangan.

f. Tata ruangkantor yaitu penyusunan alat tulis dan kantor yang mempermudah gerak dan kelancaran tugas dalam bekerja serta meja, kursi sesuai dengan jumlah pegawai yang ada pada luas lantai yang tersedia disertai dengan keindahan ruangan pegawai.

g. Kebersihan yaitu kenyamanan pekerja dalam melakukan tugasnya dengan cara menjaga agar lingkungan dimana karyawan melakukan aktifitasnya tetap dalam keadaan bersih.

h. Keamanan yaitu perasaan yang menimbulkan ketenangan pekerja dalam melakukan tugasnya.

2. Variabel Terikat (Y)

Produktivitas kerja sebagai variabel terikat diukur (diteliti) melalui indikator-indikator sebagai berikut :

a. Kepuasan kerja

- Kepuasan kerja yang tinggi dapat diwujudkan dengan mengoptimalkan hasil kerja. - Kepuasan kerja harus didasari semangat masing-masing pegawai.

b. Efektivitas kerja yaitu tingkat keberhasilan pegawai dalam mencapai saran/tujuan sesuai dengan sarana dan tujuan yang telah ditentukan, berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu.


(36)

c. Efisiensi kerja yaitu tingkat keberhasilan pegawai dalam mencapai tujuan dengan menggunakan sumber daya dan sarana sehemat mungkin/tidak melakukan pemborosan, hal ini dapat dilihat dari sedikitnya kesalahan yang dilakukan dan penggunaan sarana dan prasarana yang tersedia sesuai dengan kebutuhan karyawan. e. Disiplin kerja yaitu kesadaran dan kesediaan seseorang untuk patuh dan menaati


(37)

I. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, defenisi konsep, defenisi operasional, dan sistematika penulisan.

BAB II METODE PENELITIAN

Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini berisi : data, karakteristik objek penelitian yang releven dengan topik penelitian.

BAB IV PENYAJIAN DATA

Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan dokumentasi yang akan dianalisis.

BAB V ANALISA DATA

Bab ini memuat analisa data pada BAB IV untuk selanjutnya memberikan intepretasinya.

BAB VI PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang dilakukan.


(38)

BAB II

METODE PENELITIAN

A. BENTUK PENELITIAN

Bentuk penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanasi dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan eksplanasi dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel populasi atau menjelaskan hubungan, perbedaan atau pengaruh satu variabel dengan variabel yang lain (Bungin, 2006)19

Menurut Sugiyono (2005) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

. Penelitian eksplanasi bertujuan meneliti sejauh mana variabel yang satu memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain.

B. LOKASI PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I jalan Krakatau Ujung no. 100 Medan.

C. POPULASI DAN SAMPEL 1. Populasi

20

19

Burhan Bungin. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta. Kencana. hal. 38

20

Sugiono. Op.Cit. hal. 90

.

Dari pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan yang berjumlah 230 orang.


(39)

2. Sampel

Yang dimaksudkan dengan sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya. Dengan kata lain, sampel merupakan bagian dari populasi. Pengambilan sebagian itu dimaksudkan sebagai representasi dari seluruh populasi sehingga kesimpulan juga berlaku bagi keseluruhan populasi.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti menentukan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling penelitian. Yaitu penentuan sampel yang tidak didasarkan atas strata atau pedoman, tetapi berdasarkan atas adanya tujuan tertentu yang tetap berhubungan dengan permasalahan

Menurut Suharsimi Arikunto (2006), sampel ialah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila jumlah populasi kurang dari 100 maka diambil dari seluruhnya untuk dijadikam sampel. Selanjutnya jika populasi lebih dari 100, maka diambil diantara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih21

1. Teknik Pengumpulan Data Primer yaitu :

. Maka jumlah sampelnya adalah : 230 orang x 25% = 57,5 = 58 orang.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Untuk memperoleh data/keterangan/informasi yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan sejumlah daftar pertanyaan kepada pihak terkait.

b. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan Tanya-jawab secara langsung kepada pihak-pihak terkait.

21


(40)

c. Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan pengamatan langsung terhadap sejumlah acuan yang berkenaan dengan topik penelitian di lokasi penelitian.

2. Teknik Pengumpulan Data Skunder yaitu :

a. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada dilokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan ojek penelitian.

b. Studi Kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan berbagai literatur seperti buku, majalah, jurnal, dan laporan penelitian, serta yang lainnya.

E. TEKNIK PENGUKURAN SKOR

Melalui penyebaran angket berisikan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, maka ditentukan skor pada setiap pertanyaan. Penetuan ini dihitung berdasarkan alternatif jawaban a,b,c dan akan diberikan skor sebagai berikut :

- Alternatif jawaban a. diberi skor 5 - Alternatif jawaban b. diberi skor 4 - Alternatif jawaban c. diberi skor 3 - Alternatif jawaban d. diberi skor 2 - Alternatif jawaban e. diberi skor 1

Untuk menentukan kategori jawaban apakah tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu ditentukan kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban responden, maka dapat ditentukan interval kelas sebagai berikut :

Skor Tertinggi Skor Terendah Banyaknya bilangan


(41)

Maka diperoleh : 5 1 = 0,8 5

Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing-masing variabel yaitu :

- Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,21 – 5,00 - Skor untuk kategori tinggi = 3,41 – 4,20 - Skor untuk kategori sedang = 2,61 – 3,40 - Skor untuk kategori rendah = 1,81 – 2,60 - Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00 – 1,80

Untuk menentukan jawaban responden tersebut tergolong tinggi, sedang, rendah maka dari jumlah skor dari variabel akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaannya. Dari hasil pembagian tersebut, maka akan dapat diketahui jawaban responden termasuk kedalam kategori yang sama.

F. TEKNIK ANALISA DATA

Teknik analisa dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas dan variabel terikat. Adapun metode statistik yang digunakan adalah :

1. Koefisien Korelasi Product Moment

Cara ini gunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat (Sugiyono, 2005)22

=

. Cara perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut :

r

xy ] ) ( . ][ ) ( . [ ) )( ( . 2 2 2

2 x y y

x y x xy N N N ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ 22


(42)

Keterangan :

r

xy = Angka indeks korelatif “

r

” product moment

N = Populasi

∑x = Jumlah seluruh skor x

∑y = Jumlah seluruh skor y

∑xy = Jumlah hasil kali antar skor x dan skor y

Untuk melihat hubungan antara kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Nilai

r

xy yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh variabel yang lain.

b. Nilai

r

xy yang negative menunjukkan kedua variabel negatif, artinya menurunnya, nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel yang lain.

c. Nilai

r

xy yang sama dengan nol (0) menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai hubungan artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah.

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi), digunakan penafsiran atau interpretasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono (2005) yaitu23 :

23


(43)

Tabel interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment Interval Korelasi Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Dari nilai

r

xy yang diperoleh, dapat dilihat secara langsung melalui tabel karelasi untuk menguji apakah nilai r yang diperoleh tersebut berarti atau tidak. Tabel korelasi ini mencatumkan batas-batas r yang signifikan tertentu, dalam hal ini signifikan 5%. Bila nilai r tersebut adalah signifikan, berarti hipotesis dapat diterima.

2. Koefisien Determinant

Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi product moment (

r

xy) dan dikalikan dengan 100%.

KP = (

r

xy)² x 100% Keterangan :

KP = Koefisien Determinant


(44)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Perkembangan Perusahaan

PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 1991 dengan Akte Notaris Imas Fatimah S.H No. 1 tanggal 1 Desember 1992 sebagaimana dimuat dalam Tambahan Berita Negara RI No. 8612 tahun 1994, beserta perubahan terakhir sebagaimana telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI tanggal 2 Januari 1991 No. 1.

Nama lengkap perseroan adalah PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I disingkat Pelabuhan I berkantor pusat di Jalan Krakatau Ujung No. 100 Medan 20241, Sumatera Utara, Indonesia.

Pada masa penjajahan Belanda perseroan ini diberi nama Haven Badrift. Selanjutnya setelah kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945 sampai dengan 1950 perseroan berstatus sebagai Jawatan Pelabuhan. Pada tahun 1960 sampai dengan 1969 Jawatan Pelabuhan berubah menjadi Badan Usaha Milik Negara denga status Perusahaan Negara Pelabuhan disingkat dengan nama PN Pelabuhan.

Pada periode 1969 sampai dengan 1983 PN Pelabuhan berubah menjadi Lembaga Pengusahaan Pelabuhan disingkat menjadi BPP. BPP merupakan gabungan PN Pelabuhan dengan Lembaga Pengusahaan Pelabuhan (Port Authority).

Pada tahun 1983 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 1983 BBP berubah menjadi Perusahaan Umum Pelabuhan I disingkat Perumpel I.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 56 tahun 1991 Perumpel I berubah menjadi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I berkedudukan dan berkantor pusat di Medan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 64 tahun 2001 kedudukan, tugas dan


(45)

kewenangan Menteri Keuangan selaku pemegang saham pada Persero dialihkan kepada Menteri BUMN.

Sebagai persero, pemillikan saham sepenuhnya ditangan Pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Menteri BUMN. Pembinaan teknis operasional berada di bawah naungan Departemen Perhubungan RI dan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

B. Lapangan Usaha dan Wilayah Pengusahaan

PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan sebagai penyedia jasa kepelabuhanan mempunyai lapangan usaha sebagai berikut :

1. Pelayanan jasa kapal

2. Pelayanan jasa barang dan peti kemas 3. Pelayanan jasa bongkar muat

4. Penyediaan kolam-kolam pelabuhan untuk lalu lintas kapal dan tempat berlabuh kapal

5. Tanah dan berbagai bangunan untuk kebutuhan lahan industri dan perkantoran yang terkait dengan bisnis kepelabuhanan

6. Penyedia listrik, bahan baker minyak, air minum untuk kapal dan instalasi pembuangan limbah

7. Pelayanan jasa terminal penumpang 8. Jasa pelayanan kesehatan

9. Pelayanan jasa galangan kapal


(46)

C. Visi dan Misi 1. Visi Perusahaan

Visi perusahaan adalah “dikenal secara luas sebagai perusahaan penyedia jasa kepelabuhan berkualitas dunia”. Visi tersebut mengandung arti :

1) Bisnis pelabuhan bersifat global, oleh karena itu untuk mampu bertahan dan tumbuh, maka perusahaan dituntut menjadi penyedia jasa kepelabuhanan berkelas dunia.

2) Untuk dapat dikenal secara luas sebagai penyedia jasa kepelabuhanan berkelas dunia, maka harus menghasilkan value kepada pelanggan atau customer melalui proses yang diperbaiki secara berkesinambungan.

Guna mewujudkan visi dimaksud, diwujudkan melalui beberapa hal sebagai berikut :

a. Pelayanan operasional kepada pelanggan dengan menggunakan pola kerja 24 jam.

b. Kualitas output semua unit pelayanan yang cepat dan tepat untuk setiap kapal hingga terciptanya port time yang minimal dan waiting time paling pendek. c. Profesionalisme semua lini, dengan tingkat kecelakaan dan kerusakan muatan

rendah.

d. Keunggulan dalam persaingan dengan pelayanan melalui system pelayanan satu atap (one stop service).

e. Pengembangan sistem telah memperoleh sertifikat ISO 2000 untuk komponen kegiatan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I, Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, Keselamatan Keamanan.

f. Produktivitas, dengan peningkatan peran pelabuhan bagi transportasi dan perdagangan melalui pembentukan masyarakat kepelabuhanan, pembentukan


(47)

Forum Komunikasi Masyarakat Kepelabuhanan, Pemerintah Daerah, Kamar Dagang dan Industri, dan asosiasi lainnya, kerja sama dengan kawasan industri, pembentukan Maritime Business Centre (MBC), menerapkan EDI Sistem serta membentuk jaringan informasi dengan para pengguna jasa, instansi terkait dan asosiasi lainnya.

g. Pertumbuhan, dengan semakin meningkatnya kualitas pelayanan dan pertumbuhan usaha yang semakin baik, sehingga pemenuhan kewajiban kepada Negara meningkat.

2. Misi Perusahaan

Misi perusahaan adalah “menyediakan jasa kepelabuhanan berkualitas, yang berperan sebagai pusat logistic untuk memuaskan kebutuhan pelanggan serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan sumber daya manusia”.

Misi perusahaan tersebut, mengandung empat hal yang merupakan pondasi dalam mengelola perusahaan yaitu :

1) Bisnis inti perusahaan adalah pengusahaan jasa kepelabuhanan

2) Tujuan utama yang hendak dicapai adalah memuaskan pelanggan dan mendorong pertumbuhan ekonomi

3) Kepuasan pelanggan dicapai melaluii produk berkualitas

4) Produk berkualitas dicapai melalui pemberdayaan sumber daya manusia dan keandalan alat produksi.

D. Tujuan Perusahaan

Tujuan perusahaan sebagaimana yang dinyatakan dalam Anggaran Dasar Perusahaan adalah untuk turut serta melaksanakan menunjang kebijakan sasaran dan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya,


(48)

serta pembangunan dibidang usaha jasa kepelabuhanan pada khususnya dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Dengan berpedoman pada tujuan perusahaan pada Anggaran Dasar Perusahaan tersebut, maka tujuan perusahaan dirumuskan berupa “Perusahaan yang mandiri dan mampu berkembang didalam situasi persaingan global”.

E. Sasaran Perusahaan

Dengan mempedomani tujuan usaha perusahaan diatas, maka sasaran umum perusahaan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) meliputi sasaran kuantitatif dan sasaran kualitatif. Dalam skripsi ini hanya sasaran kulitatif yang akan diuraikan, sasaran kualitatif perusahaan sebagai berikut :

1) Perusahaan memasuki era go public. PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan harus melakukan upaya untuk meningkatkan nilai tambah peerusahaan dengan melalui restrukturisasi, profitasi dan komersialisasi.

2) Perusahaan memasuki kondisi pelabuhan generasi III, kondisi pelabuhan yang sudah commercial oriented, transportasi terpadu, sebagai pusat distribusi dan

logistic platform untuk perdagangan internasional, serta mampu mengendalikan

operasional kelancaran arus kapal, barang, penumpang untuk meningkatkan efisiensi dan nilai tambah pelabuhan.


(49)

F. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi memberikan gambaran yang jelas mengenai pembagian dan pembatasan tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap orang didalam suatu organisasi untuk mempermudah pencapaian tujuan yang telan ditetapkan.

Struktur organisasi pada kantor pusat PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan menggambarkan sejauh mana garis wewenang dari masing-masing bagian atau unit serta pendelegasian wewenang yang jelas. Bentuk struktur organisasi pada kantor pusat PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan adalah bentuk struktur organisasi garis yang menunjukkan hubungan antara atasan dengan bawahan, dimana pemimpin mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap orang-orang yang dipimpinnya.

Struktur organisasi kantor pusat PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan dapat dilihat sebagai berikut :


(50)

(51)

Organisasi perusahaan terdiri dari : a. Kantor Pusat

b. Cabang Pelabuhan c. Perwakilan

d. Unit Pelaksana Teknik e. Anak Perusahaan f. Perusahaan Patungan g. Kerjasama Usaha h. Kerjasama Operasi.

Penjenjangan struktural pada kantor pusat terdiri dari : a. Dewan Direksi yang dipimpin oleh Direktur Utama b. Direktur sebagai Kepala Direkrorat

c. Senior Manajer dan setingkat

d. Asisten Senior Manajer dan setingkat.

Pimpinan perseroan adalah Direksi sebagai satu kesatuan dari : a. Direktur Utama

b. Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha c. Direktur Operasi

d. Direktur Keuangan

e. Direktur Personalia dan Umum.

Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I adalah sebagai berikut :


(52)

Direksi

a. Memimpin, mengurus dan mengelola perseroan sesuai dengan tugas pokok perseroan

b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan perseroan

c. Mewakili perseroan di dalam dan di luar pengadilan, baik yang berhubungan dengan maupun yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan tugas

d. Melaksanakan kebijaksanaan umum yang telah digariskan oleh RUPS

e. Merumuskan dan melaksanakan kebijaksanaan perseroan sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan RUPS

f. Menyiapkan Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP) pada waktunya.

g. Menyiapkan laporan pertanggung jawaban kegiatan perseroan dan perhitungan hasil usaha menurut cara dan waktu yang telah ditetapkan oleh RUPS.

Direktur Utama

a. Untuk dan atas nama serta mewakili Direksi menerima petunjuk-petunjuk dari dan tanggung jawab kepada RUPS tentang kebijaksanaan umum untuk menjalankan tugas pokok perseroan dan tugas-tugas lainnya yang ditetapkan RUPS

b. Menjalankan tugas-tugas pokok perseroan dan usaha lainnya

c. Mengendalikan pelaksanaan kebijaksanaan Direksi yang dilakukan oleh para Direktur serta mengendalikan pelaksanaan tugas kepala satuan pengawasan intern, kepala cabang dan kepala unit pelaksanaan lainnya.

Para Direktur

a. Memberikan bahan-bahan masukan, pertimbangan dan saran-saran untuk menetapkan kebijaksanaan Direksi


(53)

b. Bertindak atas nama Direksi untuk masing-masing Direktorat

c. Bertugas memimpin seluruh kegiatan tata laksana Direktorat yang dipimpinnya d. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing Direktur wajib

bertindak sesuai dengan kebijaksanaan Direksi

e. Masing-masing Direktur dapat bertindak untuk dan atas nama serta mewakili Direksi setelah diberi pelimpahan wewenang berdasarkan surat kuasa dari Direktur Utama.

Tata tertib dan tata cara menjalankan pekerjaan Direksi diatur dalam peraturan yang ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan tertulis dari dewan komisaris. Para direktur terdiri dari :

Direktorat Pemasaran dan Pengembangan Usaha

Direktorat pemasaran dan pengembangan usaha mempunyai tugas membina menyelenggarakan bidang pemasaran, perencanaan dan pengembangan usaha,peralatan dan fasilitas sesuai dengan kebijaksanaan pengusahaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Direktorat Pemasaran dan Pengembangan Usaha membawahi bidang : a. Pemasaran

b. Perencanaan dan pengembangan usaha c. Peralatan

d. Fasilitas. Direktorat Operasi

Direktorat operasi mempunyai tugas membina dan menyelenggarakan kegiatan bidang operasi pelayanan jasa kepelabuhan yang meliputi pelayanan kapal dan barang, bina usaha, teknologi informasi serta manajemen resiko dan manajemen mutu sesuai dengan kebujakan pengusahaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.


(54)

Direktorat Operasi membawahi bidang : a. Pelayanan kapal dan barang

b. Bina usaha

c. Teknologi dan informasi

d. Manajemen resiko dan manajemen mutu. Direktorat Keuangan

Direktorat keuangan mempunyai tugas membina dan menyelenggarakan kegiatan bidang akuntansi manajemen, perbendaharaan, akuntansi keuangan serta kemitraan dan bina lingkungan sesuai dengan kebijakan pengusahaan yang telah ditetapkan perusahaan.

Direktorat Keuangan membawahi bidang : a. Akuntansi Manajemen

b. Perbendaharaan c. Akuntansi Keuangan

d. Kemitraan dan Bina Lingkungan.

Direktorat Personalia dan Umum

Mempunyai tugas membina dan menyelenggarakan bidang perencanaan dan pengembangan organisasi dan sumber daya manusia dan kesejahtraan sumber daya manusia serta administrasi umum sesuai dengan kebijaksanaan pengusahaan yang telah ditetapkan perusahaan.

Direktorat Personalia dan Umum membawahi bidang : a. Perencanaan Organisasi dan Sumber Daya Manusia b. Administrasi dan Kesejahtraan Sumber Daya Manusia c. Umum atau Kepala Kantor Pusat.


(55)

Satuan Pengawasan intern (SPI)

Mempunyai tugas membawahi Direktur Umum dalam melakukan penilaian secara independent atau sistem pengendalian pengelolaan perseroan dan unit-unit kerja dilingkungan perseroan serta memberikan saran-saran perbaikan kepada Direktur Umum dalam rangka pencapaian tujuan perseroan yang efisien, efektif dan ekonomis dalam rangka mendorong terwujudnya good governance.

Kepala Satuan Pengewas Intern membawahi : a. Pengawas Bidang

b. Tata Usaha Satuan Pengawas Intern.

Corporate Secretary

Mempunyai tugas menyiapkan program kerja dan menyelenggarakan kegiatan

pulic relation, protocol, kehumasan dan hubungan internasional, kegiatan hukkum dan

perikatan, kegiatan kesekretariatan Direksi untuk memperlancar tugas-tugas kepengurusan perseroan.

Corporate secretary membawahi :

a. Kesekretariatan Direksi

b. Hubungan antar Lembaga dan Hubungan Internasional. Biro Hukum

Mempunyai tugas menyiapkan pembinaan, menyusun program kerja dan menyelenggarakan hubungan denan investor atau pihak lain di pasar modal, menyelenggarakan dokumentasi dan sosialisasi peraturan perundangan yang berlaku, penyimpanan dokumen perseroan, perlindungan kepentingan perseroan dalam aspek hokum dan perikatan, pemberian bantuan dan pertimbangan hokum didalam pengelolaan perseroan.


(56)

Biro Logistik

Mempunyai tugas membina dan menyelenggarakan pembangunan, pengadaan dan pemeliharaan bangunan dan peralatan pelabuhan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan oleh perseroan.


(57)

BAB IV PENYAJIAN DATA

Penulis akan menyajikan hasil penelitian yang telah dilakukan selama penulisan skripsi ini dengan menyebarkan kuesioner. Adapun kuesioner yang disebarkan terdiri atas 3 kelompok yaitu :

1. Identitas Responden terdiri atas 4 pertanyaan.

2. Variabel bebas/lingkungan kerja (X) terdiri dari 16 pertanyaan. 3. Variabel terikat/produktivitas kerja (Y) terdiri dari 14 pertanyaan.

Dalam bab ini digambarkan data-data yang diperoleh dilapangan. Penguraian berupa data-data karakteristik responden dan data variabel penelitian yang menggunakan table tunggal. Data yang diperoleh tergolong dalam skala ordinal, yang didapat dari sampel sebanyak 58 orang.

A. Identitas Responden

Penyajian karakteristik responden bertujuan untuk mengenal cirri-ciri khusus yang dimiliki responden sehingga memudahkan peneliti untuk mengadakan analis. Adapun karakteristik responden dapat dilihat pada tabel-tabel berikut :

Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan kelompok umur.

Kelompok Umur Jumlah Persentase (%)

25 – 30 Tahun 31 – 35 Tahun 36 – 40 Tahun 41 – 45 Tahun 46 > Tahun

7 10 10 10 21

12,07 17,24 17,24 17,24 36,21

Jumlah 58 100,00

Sumber : Kuesioner, 2008

Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah responden mayoritas adalah berusia 46 tahun ke atas yaitu sebanyak 21 orang (36,21%) sedangkan sisanya berusia, 31 – 35


(58)

tahun sebanyak 10 orang (17,24%), 36 – 40 tahun sebanyak 10 orang (17,24%), 41 – 45 tahun sebanyak 10 orang (17,24%), dan 25 -30 tahun sebanyak 7 orang (12,07%). Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan.

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)

SD SLTP SLTA

Sarjan Muda (Diploma) Sarjana - - 2 11 45 - - 3,5 19 77,5

Jumlah 58 100,00

Sumber : Kuesioner, 2008

Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah responden mayoritas adalah dengan latar belakang pendidikan Sarjana yaitu sebanyak 45 orang (77,5%), sedangkan sisanya Sarjana Muda (Diploma) sebanyak 11 orang (19%), dan SLTA sebanyak 2 orang (3,5%).

Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan pangkat/golongan.

Golongan A B C D Jumlah Persentase (%) I

II III

- - - - - 4 2 8 9 10 17 8

- 14 44 - 24,14 75,86 Jumlah 9 14 19 16 58 100,00 Sumber : Kuesioner, 2008

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah golongan III sebanyak 44 orang (75,86%),dan sisanya golongan II sebanyak 14 orang (24,14%).

Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan masa kerja

Masa kerja Jumlah Pesentase (%)

0 – 5 Tahun 6 – 10 Tahun 11 – 15 Tahun 16 – 20 Tahun 21 > Tahun

7 9 7 16 19 12,07 15,52 12,07 27,58 32,76

Jumlah 58 100,00


(59)

Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah responden terbanyak adalah masa kerja 21 tahun keatas sebanyak 19 orang (32,76%), sedangkan sisanya masa kerja 16 – 20 tahun sebanyak 16 orang (27,58%), masa kerja 6 – 10 tahun sebanyak 9 orang (15,52%), masa kerja 0 – 5 tahun sebanyak 7 orang (12,07%), dan masa kerja 11 – 15 tahun sebanyak 7 orang (12,07%).

B. Uraian Kuesioner

Berikut ini akan disajikan tabel-tabel pendistribusian dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner penelitian. Tabel-tabel distribusi tersebut merupakan hasil pendistribusian pertanyaan yang termasuk dalam variabel X (Lingkungan Kerja) dan variabel Y (Produktivitas Kerja).

1. Lingkungan Kerja a. Penerangan/Cahaya

Tabel 5. Tanggapan responden bagaimana penerangan/cahaya diruangan tempat kerja

Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)

Sangat baik Baik

Sedang-sedang Kurang baik

Tidak baik sama sekali

6 46 6 - -

10,35 79,3 10,35 - -

Jumlah 58 100,00

Sumber : Kuesioner, 2008

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hampir semua responden menyatakan dapat membaca maupun melihat hasil pekerjaanya dengan jelas. Hal tersebut sesuai dengan pendapat responden yaitu sebanyak 46 orang (79,3%) menyatakan baik, bahkan 6 orang (10,35%) menyatakan sangat baik, dan sisanya 6 orang (10,35%) menjawab sedang-sedang. Ini menunjukan bahwa penerangan diruangan kerja pegawai PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan sudah baik.


(1)

TABEL NILAI-NILAI r “PRODUCT MOMENT”

N

Taraf Signifikan 5% 1%

N

Taraf Signifikan 5% 1%

N

Taraf Signifikan 5% 1% 3 0.997 0.999 26 0.388 0.496 55 0.266 0.345 4 0.950 0.990 27 0.381 0.487 60 0.254 0.330 5 0.878 0.959 28 0.374 0.478 65 0.244 0.317 29 0.367 0.470 70 0.235 0.306 30 0.361 0.463 75 0.227 0.296 6 0.811 0.917 31 0.355 0.456 80 0.220 0.286 7 0.754 0.874 32 0.349 0.449 85 0.213 0.278 8 0.707 0.834 33 0.344 0.442 90 0.207 0.270 9 0.666 0.798 34 0.339 0.436 95 0.202 0.263 10 0.632 0.765 35 0.334 0.430 100 0.195 0.256 11 0.602 0.735 36 0.329 0.424 125 0.176 0.230 12 0.576 0.708 37 0.325 0.418 150 0.159 0.210 13 0.553 0.684 38 0.320 0.413 175 0.148 0.194 14 0.532 0.661 39 0.316 0.408 200 0.138 0.181 15 0.514 0.641 40 0.312 0.403 300 0.113 0.148 16 0.497 0.623 41 0.308 0.398 400 0.098 0.128 17 0482 0.606 42 0.304 0.393 500 0.088 0.115 18 0.468 0.590 43 0.301 0.389

19 0.456 0.575 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105 20 0.444 0.561 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097 21 0.433 0.549 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091 22 0.423 0.537 47 0.288 0.372

23 0.413 0.526 48 0.284 0.368 900 0.065 0.086 24 0.404 0.515 49 0.281 0.364


(2)

LAMPIRAN 6

TABEL NILAI-NILAI DALAM DISTRIBUSI t

α untuk uji dua fihak (two tail lest)

0.50 0.20 0.10 0.05 0.02 0.01

α untuk uji satu fihak (one tail lest)

d.k. 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005

1 1.000 3.078 6.314 12.706 31.821 63.657

2 0.816 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925

3 0.765 1.368 2.353 3.182 4.541 5.841

4 0.741 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604

5 0.727 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032

6 0.718 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707

7 0.711 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499

8 0.706 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355

9 0.703 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250

10 0.700 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169

11 0.697 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106

12 0.695 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055

13 0.692 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012

14 0.691 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977

15 0.690 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947

16 0.689 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921

17 0.688 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898

18 0.688 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878

19 0.687 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861

20 0.687 1.325 1.725 2.080 2.528 2.845

21 0.686 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831

22 0.686 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819

23 0.685 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807

24 0.685 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797

25 0.684 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787

26 0.684 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779

27 0.684 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771

28 0.683 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763

29 0.683 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756


(3)

JAWABAN RESONDEN TERHADAP VARIABEL LINGKUNGAN KERJA (X) N = 58

NO Nilai Jawaban Melalui Nomor Pertanyaan JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 4 4 3 1 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 49 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 59 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 63 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 64 5 5 5 5 5 1 1 1 2 4 4 4 4 4 4 4 2 55 6 4 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 58 7 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 4 3 51 8 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 57 9 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 59 10 4 4 5 4 1 1 3 3 4 4 5 5 5 5 5 1 59 11 4 4 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 55 12 4 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 55 13 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 55 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 73 15 4 4 4 4 2 2 2 1 4 4 4 4 4 4 4 3 54 16 4 4 5 5 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 1 58 17 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 61 18 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 57 19 4 4 4 4 1 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 55 20 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 57 21 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 52 22 4 4 4 4 1 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 55 23 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 61 24 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 53 25 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 59 26 5 5 5 5 1 1 2 2 5 5 5 5 5 5 5 1 62 27 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 57 28 4 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 58 29 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 57


(4)

30 4 4 4 4 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 1 54 31 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 1 55 32 4 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 57 33 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 55 34 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 58 35 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 55 36 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 57 37 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 57 38 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 57 39 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 57 40 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 58 41 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 56 42 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 57 43 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 57 44 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 59 45 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 55 46 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 47 4 4 4 4 2 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 54 48 4 4 4 4 2 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 54 49 4 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 55 50 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 61 51 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 57 52 4 4 4 4 2 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 54 53 4 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 56 54 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 57 55 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 57 56 4 4 4 4 1 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 53 57 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 61 58 4 4 4 4 1 1 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 54


(5)

JAWABAN RESONDEN TERHADAP VARIABEL PRODUKTIVITAS KERJA (Y) N = 58

Nilai Jawaban Melalui Nomor Pertanyaan

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52

3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 50

4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 54

5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 1 1 5 55

6 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 2 2 4 51

7 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 50

8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 5 51

9 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 49

10 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 1 1 5 60 11 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 50 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 13 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 48 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 55 15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 16 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 1 1 5 59 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 18 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 51 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 55 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 54 22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 24 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 46 25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 54 26 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 1 1 5 60 27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52


(6)

30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 35 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 50 36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 37 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 2 2 4 55 38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 43 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 52 44 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 2 2 4 55 45 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 45 46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 5 53 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 48 4 4 4 4 5 3 3 3 3 4 4 2 2 4 49 49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 51 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 2 4 53 52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 5 51 53 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 1 1 5 54 54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 57 4 4 4 5 5 4 3 3 3 4 4 2 2 4 51 58 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 2 2 4 55