Sampel Jenis dan Desain Penelitian

akan diamati. Lokasi penelitian akan memperlihatkan berbagai keterbatasan daya jangkau peneliti yang meliputi waktu, biaya dan daya yang dimiliki peneliti. Berdasarkan berbagai pertimbangan tersebut, maka peneliti mengambil lokasi penelitian di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang.

3.2.2 Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ” Sugiyono, 2009:80. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang meminta pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang usia produktif 15-64 tahun tahun 2014 yaitu sebanyak 16.855 jiwa.

3.2.3 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto 2010:174 “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling insidental. “Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulaninsidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data” Sugiyono, 2009:85. Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang menggunakan layanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang pada saat dilakukan penelitian. Umar 2003:120 mengatakan “untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan, jika ukuran populasi diketahui dapat menggunakan rumus Slovin, pemakaian rumus tersebut mempunyai asumsi bahwa populasi berdistribusi normal”. Rumus Slovin: Keterangan : n : ukuran sampel N : ukuran populasi e : persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan sebesar 10. Besaran atau ukuran sampel ini sampel sangat tergantung dari besaran tingkat ketelitian atau kesalahan yang diinginkan peneliti. Namun, dalam hal tingkat kesalahan, pada penelitian sosial maksimal tingkat kesalahannya adalah 5 0,05. Semakin besar jumlah sampel semakin mendekati populasi maka semakin kecil peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel menjauhi jumlah populasi maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi. Dari rumus Slovin tersebut, maka jumlah sampel yang diperoleh dengan ukuran populasi 16.855 orang dan kelonggaran 10 adalah: n = N 1 + Ne 2 n = 16.855 1 + 16.8550,1 2 n = 16.855 1 + 16.8550,01 n = 16.855 1 + 168,55 n = 99,410 dibulatkan menjadi 100 orang. Jadi, sampel yang digunakan adalah sebanyak 100orang.Peneliti menggunakan teknik sampel ini karena peneliti mengambil sampel orang yang secara kebetulan menggunakan layanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang.Teknik ini dilakukan karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel dalamjumlah yang besardanjauh. Keuntungan dariteknik ini adalah terletak pada ketepatan peneliti memilih sumber data sesuai dengan variabel yang diteliti.

3.3 Variabel Penelitian