3.4 Lokasi Penelitian
Tempat penelitian skripsi ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali, dan  Laboratorium  Elektronika,  Gedung  E8  lantai  2  Fakultas  Teknik,
Universitas Negeri Semarang
3.5 Pengumpulan Data
Metode  pengumpulan  data  dilakukan  melalui  instrumen  berupa wawancara  interview, dan angket  quisioner berdasarkan pada responden
mahasiswa Teknik Elektro, Universitas Negeri Semarang sebagai pengguna.
3.5.1 Teknik Wawancara
Wawancara  merupakan  teknik  pengumpulan  data  yang digunakan apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan  permasalahan  yang  mungkin  muncul  dan  ingin mengetahui  hal-hal  yang  lebih  mendalam  dari  responden  yang
terbatas,  Sugiyono,  2012:  138.  Menurut  Hadi  dalam  Sugiyono 2012,  ada  tiga  anggapan  yang  perlu  dipegang  oleh  peneliti  dalam
menggunakan  metode  wawancara  dan  angket  sebagai  berikut  :  1 bahwa  responden  merupakan  orang  yang  mengetahui  terkait
penelitian, 2 bahwa yang dinyatakan oleh subyek terhadap peneliti merupakan  hal  yang  benar  dan  dapat  dipercaya,  dan  3  bahwa
interpretasi responden dan peneliti sama terhadap jawaban mengenai pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.
Menurut  Sugiyono  2012,  teknik  wawancara  dapat  dilakukan secara  terstruktur  atau  tidak  terstruktur  baik  menggunakan  tatap
muka maupun tidak langsung seperti melalui telepon. Dalam  penelitian  ini  menggunakan  teknik  wawancara  secara
tidak  terstruktur  yaitu  wawancara  secara  secara  bebas  tanpa menggunakan  pedoman  wawancara  yang  tersusun  secara  sistematis
namun  hanya  berpedoman  terhadap  garis  besar  permasalahan  yang akan  diteliti.  Teknik  wawancara  digunakan  untuk  memperoleh
pendapat  para  ahli  mengenai  kelayakan  modul.  Kelayakan  modul dilihat  dari  segi  kesesuaian,  kemudahan,  dan  tampilan.  Selain  itu,
untuk menghasilkan modul yang baik dengan meminta pendapat para ahli terhadap kekurangan dan kelebihan modul.
3.5.2 Teknik Angket
Angket  merupakan  teknik  pengumpulan  data  yang  dilakukan melalui  seperangkat  pertanyaan  tertulis  kepada  responden.  Menurut
Sugiyono,  2012 :  142 angket  merupakan teknik  yang sesuai untuk digunakan apabila peneliti telah mengetahui variabel penelitian serta
apabila  jumlah  responden  dalam  jumlah  banyak  dan  tersebar  pada beberapa  tempat.  Namun  teknik  angket  juga  tetap  dapat  dilakukan
pada  lingkup  yang  tidak  luas.  Sekarang  dalam  Sugiyono  2012 mengungkapkan  bahwa  ada  tiga  prinsip  dalam  penulisan  angket
yaitu prinsip penulisan, prinsip pengukuran, dan prinsip penampilan fisik.
Terdapat  beberapa  faktor  yang  harus  diperhatikan  dalam  prinsip penulisan  angket,  antara  lain  :  1  isi  dan  tujuan  pertanyaan,  2
bahasa  yang  digunakan  3  tipe  dan  bentuk  pertanyaan,  4 pertanyaan tidak mendua, 5 tidak menanyakan yang sudah lupa, 6
pertanyaan  tidak  menggiring,  7  panjang  pertanyaan,  8  urutan pertanyaan, 9 prinsip pengukuran dan 10 penampilan fisik angket.
Setelah  menyusun  indikator  mengenai  komponen  evaluasi  telah ditetapkan  selanjutnya  dikembangkan  menjadi  kisi-kisi  angket.
Berdasarkan  pada  kisi-kisi  angket  pertanyaan  kemudian  disusun secara  terstruktur  dan  valid.  Penilaian  angket  menggunakan  empat
skala poin dari skala likert yaitu sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS.
Penentuan  skor  pada  skala  likert  berdasarkan  pada  arah  dari pertanyaan  apabila  berarah  positif  maka  skor  akan  memiliki  nilai
positif  sedangkan  bila  berarah  negatif  maka  skor  akan  bernilai negatif Oppenhiem, 1966.
Tabel 3.3. Pedoman skala likert secara umum.
Poin Arah Pertanyaan
Positif  Negatif Sangat setuju SS
4 -4
Setuju S 3
-3 Tidak setuju TS
2 -2
Sangat tidak setuju STS 1
-1
3.6 Analisis Data