Self-Regulation dalam Bimbingan Pribadi
- Memperoleh jaminan kebebasan ekonomi dengan cita-cita jabatan dan
karir yang sesuai dengan bakat keahliannya. -
Mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi dengan spesialisasi menurut bakat dan minatnya.
- Mempersiapkan diri untuk menjadi warga negara yang baik.
- Memilah rencana dan penyelenggaraan hidup berkeluarga sesuai dengan
filsafat hidup bangsanya. -
Memilih calon suami atau istri secara tepat dan serasi satu sama lain. -
Menyumbangkan darma baktinya dalam memajukan, menemukan bentuk kebudayaan baru untuk umat manusia.
Selain itu, Erikson mengemukakan bahwa tugas pokok di masa remaja adalah tercapainya identitas pribadi dan menghindari peran ganda. Tugas
perkembangan masa remaja yang telah dikemukakan, guru Bimbingan dan Konseling memiliki peran penting untuk membantu siswa dalam memahami
dirinya dan dapat menjalankan tugas perkembangannya dengan baik. Yusuf 2009: 53 menyatakan bahwa bimbingan dan konseling pribadi memiliki
tujuan untuk membantu siswa sehingga siswa mampu mengembangkan kompetensinya sebagai berikut.
- Memiliki komitmen untuk mengamalkan nilai-nilai keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah, tempat kerja, maupun
masyarakat pada umumnya.
- Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif
antara yang menyenangkan anugrah dan yang tidak menyenangkan musibah, dan mampu meresponnya secara positif, sesuai dengan
pelajaran agama yang dianut bersyukur dan bersabar.
- Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif,
baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan, baik fisik maupun psikis.
- Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri merasa bahwa
dirinya berharga atau bermartabat, tidak merasa rendah diri. -
Memiliki pemahaman tentang potensi diri dan kemampuan untuk mengembangkannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif,
baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranannya di masa depan.