Waktu dan Tempat Penelitian Perangkat dan Data Penelitian

dalam memisahkan litologi dan fluida reservoar di sumur tersebut. Ada 3 jenis crossplot yang dilakukan yaitu: P-Impedance sumbu X dan Gamma Ray sumbu Y, S-Impedance sumbu X dan Gamma Ray sumbu Y, serta crossplot Lambda- Rho sumbu X dengan Mu-Rho sumbu Y. Crossplot ini menggunakan color key porosity. 4. Fluid Replacement Scenario dan AVO Modelling. Sebelum dilakukan pemodelan sintetik AVO, diperlukan analisis fluida pengisi. Data sumur dibuat skenario konten fluida pada zona reservoar yaitu reservoar yang tersaturasi minyak, air dan nilai log sebenarnya insitu. Setelah didapatkan nilai log P-wave, S-wave, density dari masing-masing skenario, dibuat pre-stack synthetic dari log ini menggunakan algoritma Zoeppritz.

4.3.2 Pengolahan Data Tahap 2

1. Pre-Conditioning Seismic Gather Agar hasil pada analisis AVO lebih optimal, dilakukan proses pre-conditioning data seismik yang bertujuan untuk memperbesar SN signal to noise ratio. Adapun susunan geometri dari data seismik dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Geometri Data Seismik Lapangan “Al-Fitra” Parameter Inline Xline Number of 709 3121 Start Number 999 337 Increment 1 1 Spacing 25 m 12.5 m - Super Gather Super gather merupakan proses penggabungan beberapa CDP yang berdekatan untuk mengurangi noise random sehingga reflektor seismik zona target menjadi lebih jelas. Hasil dari proses super gather dapat dilihat pada Gambar 4.3 - Mute Setelah dilakukan super gather, reflektor masih terlihat noisy pada far offset-nya. Proses muting dilakukan untuk memotong data gather pada far offset yang noisy dan akan mengganggu perhitungan atribut AVO. Proses ini dilakukan berdasarkan incident angle yang dianggap cukup optimal, yaitu 0-32° seperti yang ditunjukkan Gambar 4.4 dan Gambar 4.5 - Trim Static Proses ini membantu menyelesaikan masalah migrasi move-out pada data seismik pre-stack Gambar 4.6. Hal ini dilakukan untuk meratakan reflektor pada zona target. Trim static dengan menentukan optimal shift dengan cara cross- correlating untuk diaplikasikan pada trace lain dalam sebuah gather. Gambar 4.2 Pre-stack Gather