Pengaruh antara Ganja dan Shabu terhadap Indeks Periodontal 39.5 39.5

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pada kehilangan perlekatan 0-3 mm, sebanyak 66,7 disebabkan oleh shabu dan 33,3 disebabkan oleh ganja. Pada kehilangan perlekatan 3-6 mm,sebanyak 61,5 disebabkan oleh shabu dan sebanyak 38,5 disebabkanoleh ganja. Pada kehilangan perlekatan 6 mm, sebanyak 100 disebabkan oleh shabu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengaruh shabu menyebabkan kehilangan perlekatan sebanyak 60,5 sedangkan ganja sebanyak 39,5 Gambar 26. Gambar 26. Persentase pengaruh antara ganja dan shabu terhadap kehilangan perlekatan

4.7 Pengaruh antara Ganja dan Shabu terhadap Indeks Periodontal

Pengaruh antara ganja dan shabu terhadap Indeks Periodontal dapat dilihat pada Tabel 10.

60.5 39.5

Shabu Ganja Universitas Sumatera Utara Tabel 10. Pengaruh antara ganja dan shabu terhadap Indeks Periodontal 6 11 17 .0 .0 35.3 64.7 100.0 .0 .0 33.3 47.8 39.5 .0 .0 14.0 25.6 39.5 1 1 12 12 26 3.8 3.8 46.2 46.2 100.0 100.0 100.0 66.7 52.2 60.5 2.3 2.3 27.9 27.9 60.5 1 1 18 23 43 2.3 2.3 41.9 53.5 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 2.3 2.3 41.9 53.5 100.0 Jumlah orang terhadap Jenis Narkoba terhadap skor indeks periodontal Total Jumlah orang terhadap Jenis Narkoba terhadap skor indeks periodontal Total Jumlah orang terhadap Jenis Narkoba terhadap skor indeks periodontal Total GANJA SHABU NARKOBA Total periodonsi um secara klinis normal gingivitis sederha na penyakit periodontal dekstruktif tahap awal penyakit periodontal dekstruktif tahap mantap skor Indeks Periodontal Total Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 100 periodonsium secara klinis normal dan gingivitis sederhana disebabkan oleh shabu sedangkan ganja tidak memberikan pengaruh . Pada penyakit periodontal dekstruktif tahap awal, sebanyak 66,7 disebabkan oleh shabu dan sebanyak 33,3 disebabkan oleh ganja. Pada penyakit periodontal dekstruktif tahap mantap, sebanyak 52,2 disebabkan oleh shabu dan sebanyak 47,8 disebabkan oleh ganja. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengaruh shabu terhadap indeks periodontal sebanyak 60,5 sedangkan ganja sebanyak 39,5 Gambar 27. Gambar 27. Persentase pengaruh antara ganja dan shabu terhadap Indeks Periodontal

60.5 39.5

Shabu Ganja Universitas Sumatera Utara 4.9 Tingkat Keparahan Atrisi antara Pengguna Narkoba yang Memiliki Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Berkarbonat soft drink dan Pengguna Narkoba yang Tidak Memiliki Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Berkarbonat soft drink Tingkat keparahan atrisi antara pengguna narkoba yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman berkarbonat soft drink dan pengguna narkoba yang tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman berkarbonat soft drink dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Tingkat keparahan atrisi antara pengguna narkoba yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman berkarbonat soft drink dan pengguna narkoba yang tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman berkarbonat soft drink 27 2 29 93.1 6.9 100.0 69.2 50.0 67.4 62.8 4.7 67.4 12 2 14 85.7 14.3 100.0 30.8 50.0 32.6 27.9 4.7 32.6 39 4 43 90.7 9.3 100.0 100.0 100.0 100.0 90.7 9.3 100.0 Jumlah orang terhadap kebiasaan minum s oft drink terhadap ATRISi Tot al Jumlah orang terhadap kebiasaan minum s oft drink terhadap ATRISi Tot al Jumlah orang terhadap kebiasaan minum s oft drink terhadap ATRISi Tot al ya tidak kebias aan minum soft drink Total RINGAN SEDANG ATRISI Total Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pengguna narkoba yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman berkarbonat soft drink sebanyak 67,4 mengalami atrisi gigi dengan kategori atrisi ringan sebanyak 93,1 dan atrisi sedang sebanyak 6,9. Pengguna narkoba yang tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman berkarbonat soft drink sebanyak 32,6 mengalami atrisi gigi dengan Universitas Sumatera Utara kategori 90,7 mengalami atrisi ringan dan 9,3 mengalami atrisi sedang. Jadi, pengguna narkoba dengan kebiasaan mengkonsumsi minuman berkarbonat soft drink lebih banyak mengalami atrisi gigi 67,4 dibandingkan dengan pengguna narkoba yang tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman berkarbonat soft drink yaitu 32,6. Persentase pengaruh antara pengguna narkoba yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman berkarbonat soft drink dan pengguna narkoba yang tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman berkarbonat soft drink terhadap atrisi gigi dapat dilihat pada Gambar 28. Gambar 28. Persentase pengaruh antara pengguna narkoba yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman berkarbonat soft drink dan pengguna narkoba yang tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman berkarbonat soft drink terhadap atrisi gigi

67.4 32.6