1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Sejauhmanakah hubungan antara program acara “You’ve Got A Friend” di Delta FM dengan pemenuhan kebutuhan pelepasan Diversion di kalangan mahasiswa
FISIP USU di kota Medan?”
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari permasalahan yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti.
Adapun pembatasan masalah tersebut adalah : a.
Penelitian ini bersifat korelasional, yaitu bersifat mencari atau menjelaskan hubungan dan menguji hipotesis.
b. Masalah yang diteliti adalah pemenuhan kebutuhan pelepasan diversion
pendengar, dalam hal ini adalah mahasiswa FISIP USU. c.
Objek penelitian ini adalah mahasiswa FISIP USU program reguler S-1 stambuk 2005-2006 yang masih aktif kuliah dan yang sudah pernah
mendengar program acara “You’ve Got A Friend” di Delta FM minimal tiga kali.
d. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2008 sd Januari 2009
Universitas Sumatera Utara
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : a.
Untuk mengetahui bagaimana tampilan acara, topik yang diangkat pada program acara “You’ve Got A Friend” di Delta FM yang disiarkan setiap
hari Senin hingga Jumat pada pukul 21.00 WIB – 24.00 WIB. b.
Untuk mengetahui apakah program acara “You’ve Got A Friend” di Delta FM mampu memenuhi kebutuhan pelepasan diversion mahasiswa FISIP
USU. c.
Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara program acara “You’ve Got A Friend” di Delta FM dengan pemenuhan kebutuhan pelepasan
Diversion di kalangan mahasiswa FISIP USU.
1.4.2 Manfaat Penelitian
a. Secara akademik, penelitian ini disumbangkan kepada FISIP USU,
khususnya Departemen Ilmu Komunikasi dalam rangka memperkaya khasanah penelitian dan sumber bacaan.
b. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan peneliti terhadap penelitian. c.
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan berkenaan
dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
1. 5 Kerangka Teori
Kerlinger menyebutkan, teori adalah himpunan konstruk konsep, definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala
dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Rakhmat, 2004 : 6.
Teori digunakan untuk menuntun peneliti menemukan masalah penelitian, menemukan hipotesis, menemukan konsep-konsep, menemukan metodologi, dan
menemukan alat-alat analisis data Bungin, 2005 : 25. Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan adalah Komunikasi
dan Komunikasi Massa, Teori Uses and Gratifications, dan Teori Kebutuhan Terhadap Media Massa.
1.5.1 Komunikasi dan Komunikasi Massa
Setiap orang yang hidup dalam masyarakat, sejak bangun tidur sampai tidur kembali, secara kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi. Terjadinya
komunikasi adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial social relations. Masyarakat paling sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan satu
sama lain, yang disebabkan oleh hubungan tersebut, menimbulkan interaksi sosial social interaction
dan terjadinya interaksi sosial disebabkan oleh interkomunikasi intercommunication Effendy, 2004 : 3.
Komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk merubah sikap,
pendapat atau perilaku baik langsung maupun tidak langsung melalui media. Tujuan utama mempelajari komunikasi adalah untuk mengetahui bagaimana efek
komunikasi terhadap seseorang, yaitu kondisi yang harus dipenuhi jika kita
Universitas Sumatera Utara
menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki. Dalam setiap peristiwa komunikasi, meliputi lima unsur yaitu Effendy, 2005:10:
- Komunikator
: orang yang menyampaikan pesan -
Pesan : pernyataan yang didukung oleh lambang
- Media
: orang yang menerima pesan -
Komunikan : sarana atau saluran yang mendukung pesan bila
komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya. -
Efek : dampak sebagai pengaruh dari pesan.
Komunikasi dapat berlangsung dengan atau tanpa media. Komunikasi dengan menggunakan media yang ditujukan kepada khalayak disebut komunikasi
massa mass communication. Pengertian komunikasi massa, merujuk kepada pendapat Tan dan Wright, dalam Liliweri, 1991, merupakan bentuk komunikasi
yang menggunakan saluran media dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh
terpencar, sangat heterogen dan menimbulkan efek. Sedangkan menurut ahli komunikasi lainnya, Joseph A. Devito merumuskan komunikasi massa yakni
pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini berarti bahwa khalayak meliputi
seluruh penduduk atau semua orang yang menggunakan media massa. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar–pemancar
yang audio visual Ardianto, 2003:11. Salah satu definisi komunikasi massa yang dikemukakan Michael W.
Gamble dan Teri Kwal Gamble 1986 akan semakin memperjelas apa itu
Universitas Sumatera Utara
komunikasi massa. Menurut mereka sesuatu bisa didefinisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup:
1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern
untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar.
2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-
pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui sama sekali.
3. Pesan adalah publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima
oleh banyak orang. 4.
Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan atau perkumpulan.
5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekepeer pentasbih informasi.
Artinya pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan di kontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media
massa. 6.
Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda delayed. Nurudin, 2004 : 7
Saat ini bidang komunikasi massa sedang mengalami perubahan besar. Karena media teknologi baru yang memberi lebih banyak kemudahan bagi para
pengguna, konsep dasar komunikasi massa mengalami perubahan.. Teori dalam komunikasi massa butuh penyesuaian dan beradaptasi berkaitan dengan
perubahan-perubahan itu untuk menyesuaikan dengan lingkungan baru Severin dan Tankard, 2007 : 20.
Universitas Sumatera Utara
1.5.2 Teori Uses and Gratifications
Herbert Blumer dan Elihu Katz adalah orang pertama yang mengenalkan teori ini. Teori ini diperkenalkan pada tahun 1974 dalam bukunya The Uses Of
Mass Communications: Current Perspectives and Gratification Research. Dikatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan
menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media itu adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi Nurudin, 2004:181 Katz juga mengatakan
bahwa penelitian ini diarahkan kepada jawaban terhadap pernyataan Apa yang dilakukan Media untuk khalayak What do the media do to people? Effendy,
2003: 289. Dalam Rakhmat 2005:205, Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael
Gurevitch, uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-
sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan atau keterlibatan pada kegiatan lain, dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan
akibat-akibat lain, barangkali termasuk juga yang tidak kita inginkan. Blumler dan Katz, 1974 menjelaskan bahwa mereka juga merumuskan asumsi-asumsi dasar
dari teori ini 1.
Khalayak dianggap aktif, artinya: sebagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan.
2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan
pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak.
Universitas Sumatera Utara
3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk
memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana
kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan.
4. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan
anggota khalayak; artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu.
5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan
sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak. Teori Uses and Gratifications lebih menekankan pada pendekatan
manusiawi di dalam melihat media. Artinya, manusia itu punya otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Blumer dan Katz percaya bahwa tidak
hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan media. Sebaliknya, mereka percaya bahwa ada banyak alasan khalayak untuk menggunakan media.
Menurut pendapat teori ini, konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana lewat media mana mereka menggunakan media dan
bagaimana media itu akan berdampak bagi dirinya Nurudin, 2004:181. Maka penjabaran uses and gratifications digambarkan seperti berikut Rakhmat 2004 :
65:
Universitas Sumatera Utara
Anteseden Motif Penggunaan Media Efek -Variabel Individual - Personal
- Hubungan - Kepuasan -Variabel Lingkungan - Diversi
- Macam isi - Pengetahuan - Personal Identity - Hubungan dengan isi
Gambar 1. Model Uses and Gratifications
Pada gambar diatas dijelaskan bahwa Anteseden meliputi Variabel Individual yang terdiri dari data demografis seperti; usia, jenis kelamin, dan
faktor-faktor psikologis komunikan. Dalam variabel lingkungan yang tercakup di dalamnya adalah organisasi, sistem sosial dan struktur sosial.
Motif tidak terbatas, tapi operasionalisasi Blumler dalam Rakhmat 1993:66 menyebutkan tiga orientasi: Orientasi Kognitif kebutuhan informasi,
Surveillance pengawasan lingkungan atau eksplorasi realitas, diversi kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan, serta identitas personal
yakni menggunakan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri.
Beberapa ahli menyebutkan bahwa motif dasar menggunakan media adalah kebutuhan akan kontak sosial. Oleh Katz, Blumler dan Gurevitch dalam
Rakhmat 2005:208 kontak sosial tersebut dikelompokkan pada “aliran” Unifungsional. Kemudian disebutkan dua fungsi media massa lainnya “aliran”
bifungsional. Media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi — Menurut Weiss; atau hiburan dan informasi— Menurut Wilbur Schramm. Yang
lain lagi menyebutkan empat fugsi media massa dalam memenuhi kebutuhan: Surveillance pengawasan lingkungan, correlation hubungan sosial, hiburan
dan transmisi kultural.
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan media terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara
individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. Sedangkan yang terakhir adalah Efek media, yang dapat
dioperasioanalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan kepuasan.
1.5.3 Teori Kebutuhan Terhadap Media Massa
Ada berbagai kebutuhan yang dipuaskan oleh media massa. Pada saat yang sama, kebutuhan ini dapat dipuaskan oleh sumber-sumber lain selain media
massa. Kita ingin mencari kesenangan, media massa dapat memberikan hiburan. Kita mengalami goncangan batin, media massa memberikan kesempatan untuk
melarikan diri dari kenyataan. Kita kesepian, dan media massa berfungsi sebagai sahabat. Tentu saja, hiburan, ketenangan, dan persahabatan dapat juga diperoleh
dari sumber-sumber lain seperti kawan, hobi, atau tempat ibadat. Rakhmat, 2005:212
Khalayak merupakan pihak yang aktif dalam memanfaatkan media massa. Khalayak aktif dalam memilih media karena masing-masing orang berbeda
tingkat pemanfaatan medianya. Khalayak yang senang mencari berbagai informasi akan mencari kepuasan pada media yang bisa memberikan kebutuhannya itu lewat
media yang dipilihnya. Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Nurudin, 2004:181
Uses and Gratifications dimulai di lingkungan sosial, dimana yang dilihat adalah kebutuhan-kebutuhan khalayak. Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri afiliasi
Universitas Sumatera Utara
kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan individual dikategorisasikan Effendy, 2003:294, sebagai berikut:
1. Kebutuhan Kognitif Cognitive Needs.
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk
memahami dan menguasai lingkungan; juga memuaskan rasa penasaran dan dorongan untuk penyelidikan
2. Kebutuhan Afektif Affective Needs
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional.
3. Kebutuhan Pribadi Secara Integratif Personal Integrative Needs
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional.
4. Kebutuhan Sosial Secara Integratif Social Integrative Needs
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat berafiliasi.
5. Kebutuhan Pelepasan Escapist Needs Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan,
ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman. Dengan adanya kebutuhan-kebutuhan dari diri khalayak, membuat
khalayak menjadi aktif dalam menggunakan media. Khalayak menjadi produktif dalam mengkonsumsi media. Sehingga khalayak akan memilih media yang
diinginkannya.
Universitas Sumatera Utara
1.6 Kerangka Konsep
Nawawi 1997 : 40 mengatakan bahwa langkah yang harus dilakukan setelah sejumlah teori diuraikan adalah merumuskan kerangka konsep sebagai
hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai, dan sebagai bahan yang akan menuntun dalam
merumuskan hipotesa penelitian. Kerangka konsep dari satu gejala sosial yang memadai diperlukan untuk
menyajikan masalah penelitian dengan cara yang jelas dan dapat diuji, karena itu variabel-variabel yang penting harus didefinisikan dengan jelas, setidaknya
beberapa variabel yang harus didefenisikan secara operasional untuk memungkinkan dalil-dalil yang dapat diuji.
Dalam penelitian ini ditetapkan kerangka konsep metodologi penelitian dalam bentuk kelompok variabel, sebagai berikut :
a. Variabel Bebas atau Independent Variable X
Variabel bebas merupakan variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel yang lain Rakhmat, 1991 : 12. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah Program Acara “You’ve Got A Friend” di Delta FM .
b. Variabel Terikat atau Dependent Variable Y
Variabel terikat adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahului Rakhmat, 1991:12. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah Pemenuhan Kebutuhan Pelepasan Diversion di kalangan mahasiswa FISIP USU.
Universitas Sumatera Utara
1.7 Model Teoritis