Evaluasi Tentang Budaya Politik

3.2.2. Evaluasi Tentang Budaya Politik

Almond dan Verba mendefinisikan budaya politik sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada di dalam sistem itu. Dengan kata lain, bagaimana distribusi pola-pola orientasi khusus menuju tujuan politik diantara masyarakat bangsa itu. Tabel 29 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Apakah Responden Mengerti apa itu Politik No Jawaban Responden Jumlah Persentase 1 Mengerti 12 14,45 2 Tidak Mengerti 71 85,54 Jumlah 83 100 Sumber : Data Kuesioner 2010. Pada tabel , maka dapat di lihat hanya 12 orang 14,45 yang mengerti apa itu politik dan 71 orang 85,54 yang tidak mengerti politik ini di sebabkan karna kurangnya pengetahun terhadap politik. Masyarakat di desa Aek tuhul lebih mengutamakan pekerjaan mereka di bandingkan memikirkan hal politik jadi dapat disimpulkan di dalam masyarakat Aek Tuhul memiliki budaya politik kaula karna ke ikut sertaan mereka di dalam pemilu bisa di katakana aktif namun dalam pemahaman tentang politik itu sendiri masih sangat kurang. Tabel 30 Distribusu Jawaban Responden Mengenai Apakah Responden Mengetahui Peran dan Fungsi DPR No Jawaban Responden Jumlah Persentase 1 Ya 8 9,63 2 Tidak 75 90,36 Jumlah 83 100 Sumber : Data Kuesioner 2010. Pada tabel di atas, sebanyak 8 orang 9,63 yang hanya mengetahui peran dan fungsi DPR sedangkan 75 orang 90,36 yang tidak mengetahui peran dan fungsi DPR. Ini menujukan bahwa pemahaman dan pengetahuan masyarakat Desa Aek Tuhul masih kurang tentang fungsi DPR. Tabel 31 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Faktor Yang Sangat Mempengaruhi Responden Dalam memilih Calon Anggota DPR Pada Pemilu Legislatif 2009. No Jawaban Responden Jumlah Persentase 1 Pendidikan yang Tinggi 38 45,78 2 Kesamaan Agama 23 27,71 3 Kesamaan Suku 4 4,81 4 Lain - lain 18 21,68 Jumlah 83 100 Sumber : Data Kuesioner 2010. Pada tabel di atas, terlihat bahwa faktor yang sangat mempengaruhi responden pada pemilu legislatif 2009 lalu adalah pendidikan yang tinggi, yakni sebesar 38 orang 45,78. Responden menjawab bahwa pendidikan yang tinggi sebagai faktor dalam menentukan pilihannya dalam pemilihan umum 2009 karena yang memiliki pendidikan tinggi berarti memiliki pengetahuan yang luas. Dan kesamaan agama sebanyak 23 orang dengan persentase 27,71 . Sedangkan kesamaan suku sebanyak 4 orang 4,81 lainnya yang di kemukakan oleh responden kepada penulis adalah hasil kinerja si caleg, jujur serta layak untuk menjadi pinpinan. Dan hanya beberapa responden menjawab hanya ikutan-ikutan saja. Dan ini menujukan bahwa masih banyak faktor serta pertimbangan yang menyebabkan seseorang yang menjatuhkan pilihannya dalam pemilu. Bukan hanya berdasarkan suku semata. Tabel 32 Distribusi Jawaban Responden Apakah Responden Mempercayai Dan Merasa Perlu Untuk Mengikuti Pemilu. No Jawaban Responden Jumlah Persentase 1 Perlu 47 56,62 2 Sangat Perlu 18 21,68 3 Kurang Perlu 6 7,22 4 Tidak Perlu 12 14,45 Jumlah 83 100 Sumber : Data Kuesioner 2010. Pada tabel di atas dapat dilihat sebanyak 47 orang56,62 yang mempercayai dan merasa perlu untuk mengikuti pemilu karna mereka menganggap pemilu itu sebagai suatu kewajiban yang harus di laksanakan sebagai warga Negara Indonesia. jadi dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Desa Aek Tuhul memiliki pemahaman tentang pentingnya mengikuti pemilihan umum. Tabel 33 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Perasaan responden dalam mendiskusikan Politik Dari Masalah Pemerintahan. No Jawaban Responden Jumlah Persentase 1. Bebas mendiskusi dengan semua orang 25 30,12 2. Tidak nyaman berdiskusi mengenai politik 58 69,87 3. Menolak berbicara politik - - Jumlah 83 100 Sumber : Data Kuesioner 2010. Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 25 orang 30,12 responden merasamenganggap bebas mendiskusi dengan semua orang dan 58 orang 69,87 menganggap tidak nyaman berdiskusi mengenai politik jadi dapat di simpulkan bahwa masyarakat di Desa Aek Tuhul banyak menganggap bahwa tidak nyaman berdiskusi mengenai politik ini di karenakan karna kurangnya pemahaman masyarakat mengenai politik. Masyarakat dalam tipe budaya ini tetap memiliki pemahaman yang sama sebagai warga negara dan memiliki perhatian terhadap sistem politik, tetapi keterlibatan mereka dalam cara yang lebih pasif. Mereka tetap mengikuti berita-berita politik, tetapi tidak bangga terhadap sistem politik negaranya dan perasaan komitmen emosionalnya kecil terhadap negara. Mereka akan merasa tidak nyaman bila membicarakan masalah-masalah politik. Tabel 34 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Perasaan Responden dalam mengikuti Melakukan Pemilihan Umum. No Jawaban Responden Jumlah Persentase 1. Merasa puas jika ke kotak suara 32 38,55 2. Terpaksa mengikuti pemilihan umum 30 36,14 3 Mengutamakan kegiatan yang lebih penting 21 25,30 Jumlah 83 100 Sumber : Data Kuesioner 2010. Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa 32 orang dengan persentase 38,55 merasa puas jika ke kotak suara langsung, 30 orang dengan persentase 36,14 terpaksa mengikuti pemilihan umum dan 21 orang dengan persentase 25,30 mengutamakan kegiatan yang lebih penting jadi dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Aek Tuhul dalam mengikuti pemilu banyak merasa puas jika ke kotak suara langsung ini menunjukkan partisipasi masyarakat Desa Aek Tuhul tinggi untuk mengikuti pemilihan umum. Tabel 35 Distribusi jawaban Responden Mengenai apakah Responden Peduli Mengenai Peraturan atau Kebijakan Politik yang dikeluarkan oleh Pemerintahan. No Jawaban Responden Jumlah Persentase 1. Peduli secara keseluruhan 2 2,40 2. Peduli hanya sebagian 12 14,45 3. Tidak peduli 69 83,13 Jumlah 83 100 Sumber : Data Kuesioner 2010. Pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa paling banyak 69 orang 83,13 persentase yang tidak peduli mengenai peraturan dan kebijakan politik karena masyarakat Desa Aek Tuhul yang masih kurang memahami mengenai peraturan atau kebijakan politik yang dikeluarkan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan karena masyarakat Desa Aek Tuhul yang merasa tidak peduli terhadap apa yang telah dibuatdikeluarkan oleh pemerintah. Tabel 36 Distribusi Jawaban Responden mengenai Bagaimana Responden menyikapi Perbedaan, ide pendapat dengan orang lain. No Jawaban Responden Jumlah Persentase 1. Menolak perbedaan pendapat 2 2,40 2. Menghargai sudut pandang orang lain 81 97,59 3. Memusuhi orang yang berbeda pendapat - - Jumlah 83 100 Sumber : Data Kuesioner 2010. Pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa paling banyak 81 orang dengan persentase 97,59 menghargai sudut pandang orang lain dan 2 orang dengan persentase 2,40 persentase menolak perbedaan pendapat jadi dapat di katakana bahwa masyarakat desa Aek tuhul lebih banyak menghargai sudut pandang orang lain dari pada menolak perbedaan pendapat dapat. Hal ini disebabkan karena masyarakat Desa Aek Tuhul masih menghargai sudut pandang orang lain. Tabel 37 Distribusi Jawaban Responden Apakah responden Memiliki Kompentensi Kemampuan Untuk Berpartisipasi Politik. No Jawaban Responden Jumlah Persentase 1. Mampu 7 8,43 2. Tidak mampu 76 91,56 Jumlah 83 100 Sumber : Data Kuesioner 2010. Pada tabel di atas dapat di simpulkan bahwa 76 orang 91,56 responden yang tidak mampu berpartisipasi politik sementara 7 orang 8,43 responden mampu untuk berpartisipasi jadi dapat disimpulkan bahwa di Desa Aek Tuhul kebanyakan tidak mampu berpartisipasi politik karena kurangnya kemampuan masyarakat Desa Aek Tuhul untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum, mereka hanya sekedar ikut berpartisipasi dalam hal pemilihan umum. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4. Kesimpulan dan Saran 4.1. Kesimpulan