Dampak Game Online Game Online 1. Pengertian Game Online
27 kekerasan yang mungkin secara tidak disengaja dilakukan itu
akan membuat pribadi anak menjadi pribadi yang keras. 4 Berisiko kecanduan dan ketergantungan
Bermain game dengan frekuensi dan intensitas yang besar dapat memberikan efeksamping kecanduan dan ketergantungan.
Adapun akibat yang dimunculkan individu akan ditantang terus menerus memainkannya.
5 Perilaku menyimpang Para peneliti telah berpendapat bahwa dalam memainkan game
membutuhkan pengulangan dalam mencapai tujuan agar bisa menang dan mendapatkan nilai tertentu. Kemudian game juga
akan membentuk pola pikir tehadap pemainnya sehingga berakibat membentuk perilaku menyimpang, baik secara secara
disadari maupun tidak disadari. Dari sisi konten, game yang bergenre kekerasan
dan perang menampilkan
adegan pembunuhan, penembakan, dan perkelahian. Jenis
–jenis game dengan tampilan first person shooter ini dapat memicu
pembentukan pola pikir yang berbeda terhadap perilaku agresif. Karena pemain akan merasa memainkan tokoh utama secara
simulasi melakukan adegan kekerasan. 6 Pribadi yang kaku
Anak-anak akan menjadi pribadi yang kaku karena game akan membuat anak untuk selalu berada di depan komputer sehingga
28 anak akan jarang bertemu dengan orang-orang di lingkungannya
dan berkomunikasi. Oleh karena itu anak sulit berkomunikasi dan sulit menerima keadaan yang ada di lingkungan sebenarnya
dikarenakan kurangnya sosialisasi. 7 Pemarah
Anak akan menjadi pribadi yang pemarah karena setiap hari berhadapan dengan permainan yang ekstrim dan keras.
Permainan tersebut akan membawa anak untuk ikut ke dalam peran dalam game yang dimainkan dan akhirnya akan terbawa
dalam kehidupan yang sebenarnya. 8 Pengkhayal
Game adalah dunia maya yang penuh dengan fantasi. Dengan efek latar gambar, musik, dan cerita semuanya itu adalah efek
yang sengaja dibuat oleh sang pencipta permainan untuk menarik perhatian para gamer. Nuansa yang seolah-olah nyata
tersebut mampu menarik gamer masuk ke dalam dunia tersebut. Anak-anak yang sudah kecanduan game akan berfikir bahwa
dunia nyata sama seperti dunia game yang biasa dimainkan. Margaretha Soleman Yanti, 2008 menuliskan dampak buruk
secara sosial, psikis, dan fisik dari kecanduan bermain game online. Secara sosial, dampak game online adalah hubungan dengan teman,
keluarga jadi renggang karena waktu bersama mereka menjadi jauh berkurang, pergaulan hanya di game online saja sehingga membuat para
29 pecandu game online jadi terisolir dari teman-teman dan lingkungan
pergaulan nyata, keterampilan sosial berkurang sehingga semakin merasa sulit berhubungan dengan orang lain, perilaku jadi kasar dan
agresif karena terpengaruh oleh apa yang kita lihat dan mainkan di game online.
Kemudian secara psikis dampak game online meliputi pikiran kita jadi terus menerus memikirkan game yang sedang kita mainkan, sulit
konsentrasi terhadap studi, pekerjaan, sering bolos atau menghindari pekerjaan, menjadi cuek, acuh tak acuh, kurang peduli terhadap hal-hal
yang terjadi di sekelilingnya, melakukan apa pun demi bisa bermain game, seperti berbohong, mencuri uang, dll.
Terbiasa hanya berinteraksi satu arah dengan komputer membuat kita jadi tertutup, sulit
mengekspresikan diri ketika berada di lingkungan nyata. Selain itu secara fisik pengguna game online terkena paparan
cahaya radiasi komputer dapat merusak saraf mata dan otak, kesehatan jantung menurun akibat bergadang 24 jam bermain game online, ginjal
dan lambung juga terpengaruh akibat banyak duduk, kurang minum, lupa makan karena keasyikan main. Selain itu berat badan menurun
karena lupa makan, atau bisa juga bertambah karena banyak ngemil dan kurang olahraga, mudah lelah ketika melakukan aktivitas fisik,
kesehatan tubuh menurun akibat kurang olahraga, dan yang lebih parah adalah dapat mengakibatkan kematian.
30 Sedangkan Soemardoko Tjokrowi digdo dan Li illusein Barnedh
dalam acara Dua Sisi “Bahaya Bermain Game Online” menyatakan
bahwa, dampak kesehatan kecanduan game online meliputi gangguan penglihat anak, peradangan ujung jari dan pergelangan tangan, radiasi
komputer merusak saraf mata dan otak, dan kurang istirahat. Adapun secara psikologis menurut Rustika Thamrin game online berdampak
pada sulit berkonsentrasi, mudah emosi, agresif, pemarah, mudah berbohong, sulit bersosialisasi, menghalalkan segala cara, dan sulit
membedakan dunia permainan dengan realitas. Selanjutnya Robert dkk Santrock, 2007: 297 menyatakan bahwa
game kekerasan terutama yang sangat realistis, juga menimbulkan keprihatinan tentang efeknya pada anak. Game kekerasan adalah game
yang begitu mengikat anak dan remaja sehingga mereka mengalami keadaan sadar yang berubah dimana pikiran rasional ditekan dan
skenario agresif yang sangat membangkitkan semangat menjadi semakin dipelajari. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Anderson, dkk
Santrock, 2007: 297 hasil studi korelasi juga menunjukkan bahwa anak-anak yang memainkan game penuh kekerasan secara ekstensif,
lebih agresif dan cenderung terlihat dalam kenakalan remaja dibanding anak-anak yang menggunakan sedikit waktu dengan bermain game atau
tidak bermain sama sekali. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dampak
game online dibagi menjadi dua, yaitu dampak positif dan dampak
31 negatif. Dampak positif tersebut meliputi melatih ketajaman mata yang
lebih cepat, meningkatkan kinerja otak dan memacu otak, membuat orang pintar, meningkatkan kemampuan membaca, dan guru bantu anak
autis. Adapun dampak negatif meliputi 3 aspek yaitu dampak secara psikis seperti sulit membedakan dunia permainan dengan realitas,
membuat anak malas belajar, berisiko kecanduan, sulit berkonsentrasi, mudah emosi, agresif, pemarah, dan ketergantungan, pribadi yang kaku,
pemarah dan pengkhayal, dampak sosial meliputi sulit bersosialisasi, mengajarkan kekerasan, dan perilaku menyimpang, serta dampak fisik
seperti merusak mata, peradangan ujung jari dan pergelangan, dan menimbulkan kelelahan.