Jumlah Jumlah Jumlah dan Penyebaran Desa dalam Kawasan Hutan

Identifikasi Desa Dalam Kawasan Hutan 37 Dari tabel di atas, secara total terdapat 14,89 persen atau 4.744 desa yang terletak di kawasan hutan produksi terbatas. Bila diamati per provinsi, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak memiliki desa yang terletak di kawasan hutan produksi terbatas. Selanjutnya ada 3 provinsi yang mempunyai desa yang terletak di kawasan hutan produksi hanya sekitar 3 persen – 6 persen, yaitu Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 3,18 persen, Provinsi Bali sebesar 4,23 persen, Provinsi Sumatera Selatan sebesar 5,33 persen, Sementara persentase desa tertinggi yang terletak di kawasan hutan produksi terbatas terdapat di Provinsi Riau yaitu sebesar 45,54 persen atau sejumlah 674 desa. Persentase tertinggi kedua dan ketiga, terdapat di Provinsi Kalimantan Tengah 30,53 persen dan Provinsi Nusa Tenggara Barat 30, 26 persen.

3.3.5. Jumlah

dan Penyabaran Desa Dalam Kawasan Hutan Produksi Konversi Jumlah Desa yang seluruh atau sebagian wilayahnya berada dalam kawasan hutan Produksi Konversi adalah seperti tercantum dalam Tabel 3.3.5. di bawah ini : Tabel 3.3.5. Jumlah dan Penyebaran Desa Dalam Kawasan Hutan Produksi Konversi Menurut Provinsi Hutan Produksi Konversi No. Provinsi Jumlah Desa Absolut 1 2 3 4 5 1. Sumatera Utara 4 801 26 0,54 2. Sumatera Barat 906 68 7,51 3. Riau 1 480 1 306 88,24 4. Sumatera Selatan 2 795 254 9,09 5. Kep. Bangka Belitung 319 0,00 6. Jawa Tengah 8 609 0,00 7. Bali 709 0,00 8. Nusa Tenggara Barat 760 0,00 9. Nusa Tenggara Timur 2 743 114 4,16 10. Kalimantan Barat 1 536 134 8,72 11. Kalimantan Tengah 1 366 971 71,08 12. Kalimantan Selatan 1 947 192 9,86 13. Kalimantan Timur 1 394 0,00 14. Sulawesi Tenggara 1 672 244 14,59 15. Maluku 827 539 65,18 Jumlah 31 864 3 848 12,08 38 Identifikasi Desa Dalam Kawasan Hutan Dari 15 provinsi yang diteliti, hanya 10 provinsi yang mempunyai sejumlah desa yang terletak di kawasan hutan produksi konversi. Dari 10 provinsi, jumlah desa yang terletak di kawasan hutan produksi konversi hanya sebesar 12,08 persen. Selanjutnya terdapat 3 provinsi yang mempunyai persentase desa cukup tinggi di atas 65 persen yaitu provinsi Riau 88,24 persen, Provinsi Kalimantan Tengah 71,08 persen, Provinsi Maluku 65,18 persen. Sementara persentase desa terendah yang berada di kawasan hutan produksi konversi terdapat di Provinsi Sumatera Utara yaitu sebesar 1,71 persen. Berikutnya, 5 provinsi yang tidak mempunyai kawasan hutan produksi konversi adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Kalimantan Timur.

3.3.6. Jumlah

dan Penyebaran Desa yang berada di Areal Penggunaan Lain Jumlah Desa yang seluruh atau sebagian wilayahnya berada dalam Areal Penggunaan lain adalah seperti tercantum dalam Tabel 3.3.6. di bawah ini : Tabel 3.3.6. Jumlah dan Penyebaran Desa yang berada di Areal Penggunaan Lain APL Menurut Provinsi Areal Penggunaan Lain APL No. Provinsi Jumlah Desa Absolut 1 2 3 4 5 1. Sumatera Utara 4 801 3 710 77,28 2. Sumatera Barat 906 882 97,35 3. Riau 1 480 147 9,93 4. Sumatera Selatan 2 795 2 586 92,52 5. Kep. Bangka Belitung 319 307 96,24 6. Jawa Tengah 8 609 8 595 99,84 7. Bali 709 705 99,44 8. Nusa Tenggara Barat 760 742 97,63 9. Nusa Tenggara Timur 2 743 2 663 97,08 10. Kalimantan Barat 1 536 1 356 88,28 11. Kalimantan Tengah 1 366 36 2,64 12. Kalimantan Selatan 1 947 1 822 93,58 13. Kalimantan Timur 1 394 1 067 76,54 14. Sulawesi Tenggara 1 672 1 419 84,87 15. Maluku 827 375 45,34 Jumlah 31 864 26 412 82,89 Identifikasi Desa Dalam Kawasan Hutan 39 Dari tabel di atas, secara total terdapat 82,89 persen atau 26.412 desa yang terletak di Areal Penggunaan Lain APL. Bila diamati per provinsi, Jawa Tengah memiliki jumlah desa paling banyak yang berada di Areal Penggunaan Lain APL yaitu sebanyak 8.595 dari 8.609 desa atau sebesar 99,84 persen. Provinsi dengan jumlah desa di Areal Penggunaan Lain APL paling sedikit adalah Kalimantan Tengah dan Riau masing‐masing hanya sebesar 2,64 persen dan 9,93 persen. Tabel 3.3.7 dan grafik 3.3.7 berikut ini menggambarkan jumlah desa menurut fungsi hutan secara keseluruhan.