Identifikasi Desa Dalam Kawasan Hutan
11
2.3. Verifikasi Data Hasil Matching
Untuk memperkuat hasil matching perlu dilakukan verifikasi data hasil
matching, yang dilakukan pada setiap desa yang memiliki polygon fungsi kawasan
hutan. Proses verifikasi untuk melihat kesesuaian tabulasi data hasil matching dengan
peta hasil matching. Jika di dalam rinciannya terjadi kesalahan selanjutnya dilakukan
koreksi ‐koreksi. Pada awalnya direncanakan akan dilakukan verifikasi untuk setiap
desa di tingkat kabupaten, namun karena waktu sangat terbatas, verifikasi hanya
dilakukan di tingkat pusat sepanjang informasi yang dibutuhkan tersedia.
12 Identifikasi
Desa Dalam Kawasan Hutan
Pada pelaksanaan pendataan PODES SE06 di lapangan, dimungkinkan
terjadi kesalahan persepsi petugas nara sumber responden dalam mendefinisikan
kawasan hutan, sehingga informasi yang dihasilkan mengenai penentuan lokasi desa
terhadap kawasan hutan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini antara lain
dapat disebabkan karena petugas di lapangan tidak dibekali dengan peta kawasan
hutan dan GPS. Tetapi kondisi tersebut diharapkan tidak terlalu banyak terjadi
mengingat data yang dikumpulkan pada PODES SE06 sudah disempurnakan dari
PODES ST03.
2.4. Analisis Data dan Peta Hasil Matching
Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang disajikan secara
absolut dan persentase. Ulasan disertai dengan analisis data pendukung yang
tersedia, seperti luas wilayah, jumlah penduduk dan lain sebagainya.
2.5. Penyajian hasil Identifikasi Desa
Hasil Identifikasi Desa dalam kawasan Hutan disajikan dalam bentuk :
1. Buku utama yang berjudul “Identifikasi Desa dalam Kawasan Hutan 2007”
merupakan publikasi yang berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan,
konsep dan definisi, metodologi dan hasil identifikasi desa dalam kawasan hutan
yang dilengkapi dengan CD.
2. Peta Tematik 15 propinsi yang merupakan hasil Overlay Peta kawasan hutan dan
Sketsa Peta Wilayah Administarsi Desa
3. Buku Lampiran yang berisi data atribut peta butir 2 tersebut di atas.