13 Tingginya harga TSP dan KCI serta belum terdapatnya pengencer
pupuk TSP dan KCL ditingkat Kecamatan dan desa menyebabkan para petani belum bisa menerapkan pemupukan berimbang sesuai anjuran ,
sehingga dapat mempengaruhi produksi kacang tanah yang dihasilkan, Menurut Sudaryono 1997, bahwa apabila unsur hara dalam tanah
kurang dan tidak tersedia bagi tanaman dapat menyebabkan rendahnya produksi polong yang dihasilkan tanaman baik secara kualitas
maupun kuantitasnya,
4. Pengairan Pemanfaatan Air
Pada fase awal pertumbuhan, fase pembungaan dan fase pengisian polong tanaman kacang tanah membutuhkan pengairan
yang memadai apalagi pada musim kemarau Anonim, 2003 . Tabel 5.12. Jumlah Pompa Air pada Setiap Kecamatan di Kabupaten
Maros No
Kecamatan Pompa Air
Persentase 1
2 3
4 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
10. 11.
12. 13.
14. Maros baru
Lau Turikale
Marusu Bontoa
Bantimurung Simbang
Mandai Mongcongloe
Tanralili Tompobulu
Camba Cenrana
Mallawa 22
30 28
7 39
318 121
41 9
26 18
128 22
20 2,65
3,62 3,38
0,84 4,70
38,36 14,60
4,95 1,09
3,14 2,17
15,44 2,65
2,41 Total
829 100,00
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Maros , 2016
Agar petani lebih mudah menerapkan anjuran paket teknologi maka ketersediaan sarana dan prasarana pengairan dan pompa air harus
14 tersedia dalam jumlah yang sesuai sehingga penyediaan air pada
pertanaman kacang tanah dapat terjamin sesuai dengan kebutuhan. Tabel 5.12 di atas menunjukan bahwa jumlah parasarana pompa air
yang terdapat di Kabupaten Maros adalah sebanyak 829 unit , dan kecamatan yang paling banyak memiliki pompa air adalah Kecamatan
Bantimurung sebanyak 318 unit 38,36 pompa air, dan urutan yang kedua adalah Kecamatan Camba sebanyak 128 unit 15,44
pompa air, Kecamatan Simbang 121 unit 14,60 pompa air , Kecamatan Mandai sebanyak 41 unit 4,95 pompa air, Kecamatan
Bontoa 39 unit 4,70 pompa air, dan Kecamatan Cenrana 22 unit 2,65 pompa air.
Berdasarkan jumlah pompa air yang ada di Kabupaten Maros maka dapat disimpulkan bahwa prasana pompa air cukup tersedia dan sangat
mendukung dalam pengembangan usahatani kacang tanah di Kabupaten Maros,
Tabel 5.13 di bawah ini menunjukan bahwa luas lahan pertanian di Kabupaten Maros yang didasarkan pada jenis pengairan yang tersedia
yaitu lahan sawah seluas 25.780,40 hektar yang terdiri dari pengairan teknis 5.477,38 hektar, pengairan ½ teknis 1.537,95 hektar, pengairan
desa 5.189,86 hektar , dan sawah tadah hujan 13.575,21 hektar , dan lahan kering seluas 23.140,07 hektar yang terdiri dari ladang 20.069,44
hektar , pekarangan 3.070,63 hektar. Luas lahan sawah di daerah tempat penelitian yaitu Kecamatan
Camba seluas 1.851, 62 hektar yang terdiri dari sawah pengairan ½ teknis 115,00 hektar, pengairan desa seluas 1.165,54 hektar, tadah
hujan 571,08 hektar, dan lahan kering 1.567,92 hektar yang terdiri dari ladang, 1.340,07
15 Tabel 5.13. Luas Lahan Pertanian Kabupaten Maros Berdasarkan Jenis Pengairan yang dirinci menurut Kecamatan
No Kecamatan
Irigasi Lahan Kering
Lahan Sawah +
Lahan Kering Pengairan
Teknis Pengairan
½ Teknis Pengairan
Desa Tadah
Hujan Jumlah
Ladang Pekara-
Rangan Jumlah
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11
1, 2,
3, 4,
5, 6,
7, 8,
9, 10,
11, 12,
13, 14
Maros baru Lau
Turikale Marusu
Bontoa Bantimurung
Simbang Mandai
Mongcongloe Tanralili
Tompobulu Camba
Cenrana Mallawa
709,00 1.803,84
484,56 -
264,00 1.975,88
104,00 -
- -
136,10 -
- -
- 124,00
- -
- 181,00
351,00 -
- -
30,95 115,00
736,00 -
- -
- -
50,00 725,00
492,85 115,20
195,98 847,94
329,60 1.165,54
499,00 768,75
392,00 331,00
490,06 1.189,92
1.621,15 1.026,09
1.085,95 1.384,95
943,46 1.342,90
1.429,60 571,08
766,00 1.001,05
1.101,00 2.258,84
974,62 1.189,92
1.935,15 3.907,97
2.033,80 1.500,15
1.139,44 2.190,84
1.926,25 1.851,62
2.001,00 1.769,80
171,00 276,00
96,00 2.026,52
- 3.153,12
1.149,86 1.712,93
1.112,90 933,50
3.084,00 1.340,07
1.342,48 3.671,06
145,00 152,00
230,00 216,33
294,53 374,00
294,09 122,22
132,10 288,80
143,70 227,85
237,52 212,49
316,00 428,00
326,00 2.242,85
294,53 3.527,12
1,443,95 1.835,15
1.245,00 1.222,30
3.227,70 1.567,92
1.580,00 3.883,55
1.417,00 2.686,84
1.300,62 3.432,77
2.229,68 7.435,09
3.477,75 3.335,30
2.384,44 3.413,14
5.153,95 3.419,54
3.581,00 5.653,35
Total 5.477,38
1.537,95 5.189,86
13.575,21 25.780,40
20.069,44 3.070,63
23.140,07 48.920,47
Sumber Data : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultuta Kabupaten Maros , 2016
51 hektar, pekarangan 227,85 hektar. Sedangkan pada Kecamatan
Cenrana luas lahan sawah 2.001 hektar yang terdiri dari sawah pengairan ½ teknis 736 hektar, pengairan desa 499 hektar, sawah
tadah hujan 766 hektar, dan lahan kering 1.580 hektar, ladang 1.342,48 hektar, pekarangan 237,52 hektar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Luas lahan pertanian yang didasarkan pada ketersedian prasarana pengairan baik
pengairan teknis, pengairan ½ teknis dan pengairan desa sangat tersedia dan dapat menunjang dan menjamin tingkat ketersediaan air
dalam pengembangan usahatani kacang tanah di Kabupaten Maros.
5. Pestisida Serangan hamapenyakit pada tanaman kacang tanah merupakan