9 penyebab rendahnya produksi kacang tanah di Indonesia
disebabkan karena pemanfaatan lahan pertanian yang belum optimal
Tabel 5.8. Luas Lahan Sawah dan Lahan Kering Kecamatan Camba Kabupaten Maros yang Dirinci Menurut Desa
No Desa
Kelurahan Potenis Lahan
Total Sawah
Ha Tanah
Kering Ha 1
2 3
4 5
1 2
3 4
5 6
7 8
Cempaniga Sawaru
Cenrana Timpuseng
Patanyaman Pattirodeceng
Benteng Mario Pulana
118,75 369,00
348,00 188,08
260,00 277,10
130,00 160,69
80,64 178,79
236,85 392,00
172,00 232,00
260,00 15,64
199,39 547,79
584,85 580,08
432,00 509,10
390,00 176,33
Total 1.851,62
1.567,92 3.419,54
Sumber Data : Kecamatan Camba dalam Angka, 2015.
2. Benih
Pengadaan benih bermutu varietas unggul yang tepat jumlah, waktu dan standar yang ditetapkan merupakan salah satu syarat utama yang
harus dipenuhi bila pertanaman kacang tanah ditujukan untuk mencapai produksi tinggi. Ketersediaan benih unggul di tingkat petani seringkali
masih merupakan kendala utama bila akan dilakukan upaya
intensifikasi peningkatan produksi Harsono, 1993.
Cara petani responden mendapatkan benih kacang tanah untuk
dijadikan benih adalah seperti pada Tabel 5.9.
10 Tabel 5.9 Jumlah Petani Responden yang Memperoleh Benih Kacang
Tanah di Tempat Penjualan Sarana Produksi
N o
Tempat Mendapatkan Benih Jumlah
Responde n
Persentase
1 2
3 4
1 2
3 4
5 6
KiosTokoPasar di Tingkat Desa KiosTokoPasar di Tingkat Kecamatan
KiosTokoPasar di Tingkat Kabupaten KiosTokoPasar di Tingkat Propinsi
Tanam Sendiri Penangkaran Kelompok
40 1
2 24
13 0,00
50,00 1,25
2,50 30,00
16,25
Total 80
100,00
Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2016
Tabel 5.9 di atas menunjukan bahwa dari 80 orang petani responden terdapat 40 orang 50 petani responden memperoleh benih dengan
membeli pada pasar di tingkat kecamatan, 24 orang 30 petani responden memperoleh kacang tanah sebagai benih dengan cara
menanam sendiri, dan hanya 13 orang 16,25 petani responden memperoleh kacang tanah sebagai benih dari penangkaran kelompok.
Hal ini menunjukkan bahwa rendahnya penggunaan benih unggul di tingkat
petani karena
kurang tersedianya
benih pada
pengusahapenjual benih unggul benih kacang tanah baik di tingkat propinsi, kabupaten maupun ditingkat Kecamatan. Sebagai kesimpulan
bahwa bahwa para petani responden umumnya menanam varietas lokal yang mempunyai ukuran biji kecil dan berdaya hasil rendah yaitu
varietas gajah yang belum mempunyai identitas atau tidak berlebel.
11
3. Pupuk
Upaya untuk meningkatkan produktivitas , produksi dan kualitas hasil perlu dikembangkan anjuran pemupukan berimbang, Agar petani dapat
lebih mudah menerapkan anjuran paket teknologi pemupukan maka sarana produksi seperti pupuk harus tersedia dan terjangkau oleh
petani Soegiyanto dan Hadmadi, 1977. Tabel 5.10 di bawah ini menunjukkan bahwa penyaluran pupuk dan
pestisida Kecamatan Camba dilakukan oleh lima penyalur pupuk, 9 pengencer pupuk dan pestisida, dan lima koperasi tani, Sedangkan di
Kecamatan Cenrana terdapat tiga unit pengencer dan satu unit koperasi tani. Penyalur, pengencer, Koperasi Tani pada kedua kecamatan
tersebut, jenis pupuk yang disediakan pada umumnya masih berupa pupuk Urea dan ZA, dengan demikian para petani lebih mudah untuk
memperoleh Urea, ZA dan Pestisida, sedangkan TSP dan KCL para petani harus mendapatkan di tempat lain seperti pengencer di tingkat
kabupaten. Tabel 5.10. Jumlah Penyalur Pengencer Pupuk dan Pestisida pada
Setiap Kecamatan di Kabupaten Maros No
Kecamatan Penyalur
Pengencer Koptan
1 2
3 4
5 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
10. 11.
12. 13.
14. Maros baru
Lau Turikale
Marusu Bontoa
Bantimurung Simbang
Mandai Mongcongloe
Tanralili Tompobulu
Camba Cenrana
Mallawa -
- 2
- 1
4 -
1 -
1 -
5 -
- 3
7 3
- 2
6 3
3 2
7 3
9 3
5 -
- -
-
1 1
- -
-
1 1
5 1
1
Total 14
53 11
Sumber Data : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultuta Kabupaten Maros , 2016
12 Tabel 5.10 di bawah ini menunjukkan bahwa dari 80 orang petani
responden, 24 orang petani responden mendapatkan atau memperoleh pupuk UreaZA pada kiostokopasar ditingkat kecamatan, 30 orang
petani responden memperoleh pupuk UreaZA dari kelompok tani, sedangkan pupuk TSP dan KCL petani belum menggunakannya pada
usahatani kacang tanah, Hal ini menunjukkan bahwa tingkat ketersediaan pupuk terutama UreaZA di tingkat petani cukup tersedia,
sedangkan pupuk TSP dan KCL yang umumnya hanya dapat diperoleh di tingkat kabupaten serta harga yang belum terjangkau oleh petani
menunjukkan tingkat ketersediannya masih kurang,
Tabel 5.11. Jumlah Petani Responden yang Memperoleh Pupuk di Tempat- Tempat Penjualan Sarana Produksi
No Tempat
Mendapatkan Pupuk Jumlah Responden
Urea ZA TSP
KCL 1
2 3
4 5
1 2
3 4
5 6
KiosTokoPasar di Tingkat Desa
KiosTokoPasar di Tingkat Kecamatan
KiosTokoPasar di Tingkat Kabupaten
KiosTokoPasar di Tingkat Propinsi
Kelompok
Tani Koperasi Tani
Tidak mendapatkan karena tidak
menggunakan pupuk 24
11
30
15 7
73 7
73
Total 80
80 80
Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2016
13 Tingginya harga TSP dan KCI serta belum terdapatnya pengencer
pupuk TSP dan KCL ditingkat Kecamatan dan desa menyebabkan para petani belum bisa menerapkan pemupukan berimbang sesuai anjuran ,
sehingga dapat mempengaruhi produksi kacang tanah yang dihasilkan, Menurut Sudaryono 1997, bahwa apabila unsur hara dalam tanah
kurang dan tidak tersedia bagi tanaman dapat menyebabkan rendahnya produksi polong yang dihasilkan tanaman baik secara kualitas
maupun kuantitasnya,
4. Pengairan Pemanfaatan Air