Hubungan antara Tingkat Keterampilan Petani dengan Tingkat Penerapan Teknologi

65 keuntungan yang lebih besar. Sumber pengetahuan dan informasi itu biasanya didapat dari petani-petani lain, organisasi penyuluh milik pemerintah, perusahaan swasta yang menjual sarana produksi, organisasi petani, jurnal usahatani, radio, tv, media masa lainnya Van den Ban Hawkins, 1999. Selanjutnya dikatakan bahwa pengetahuan bagi petani juga diperoleh dari pengalaman – pengalaman mereka sendiri yang diperoleh dalam menjalangkan usahataninya serta dapat diperoleh secara turun temurun.

3. Hubungan antara Tingkat Keterampilan Petani dengan Tingkat Penerapan Teknologi

Untuk mengetahui hubungan antara tingkat keterampilan dan tingkat penerapan teknlogi dapat dilihat pada Tabel 5.24 di bawah ini. Tabel 5.24. Hubungan antara Tingkat Keterampilan dengan Tingkat Penerapan Teknologi Tingkat Keterampilan Tingkat Penerapan Teknologi Produksi Total Tinggi Rendah N N N Tinggi Rendah 31 12 38,75 15,00 16 21 20,00 26,25 47 33 58,75 41,25 Total 43 53,75 37 46,25 80 100 Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2016 C= 0,259 C maks = 0 ,707 Tabel 5.24 menunjukkan bahwa dari 80 responden terdapat 47 responden 58,75 mempunyai keterampilan tinggi. Dari 47 responden tersebut terdapat 31 orang 38,75 petani responden yang memiliki tingkat keterampilan tinggi dan tingkat penerapan 841 , 3 2  tabel X 692 , 5 2  X 66 tinggi, 16 orang 20 petani responden yang memiliki tingkat keterampilan tinggi dengan tingkat penerapan rendah. Tingkat keterampilan rendah sebanyak 33 petani responden 41,25 yang terdiri dari 12 orang 15,00 petani responden yang mempunyai tingkat keterampilan rendah dan tingkat penerapan teknologi tinggi, 21 orang 26,25 petani responden tingkat keterampilan rendah dan tingkat penerapan teknologi rendah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa petani yang memiliki tingkat keterampilan tinggi maka tingkat penerapan teknologi juga tinggi, sebalikya petani yang memiliki tingkat keterampilan rendah maka penerapan teknologinya juga rendah. Hasil analisis Uji Chi-Kuadrat diperoleh nilai X 2 hitung = 5,692 dan nilai X 2 tabel 0,95 db 1 = 3,841, Jadi X 2 hitung = 5,692 lebih besar dari X 2 tabel = 3,841, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat keterampilan dengan tingkat penerapan teknologi yang sangat nyata, Untuk mengetahu dejarat hubungan antara tingkat pengetahuan dan tingkat penerapan digunakan Koefisien Kontigensi C . Hasil perhitungan Koefisien Kontigensi C diperoleh nilai C = 0,259 dan nilai C maks = 0,707 bila dibandingkan nilai C dengan nilai C maks sangat dekat sehingga diperoleh kesimpulan bahwa derajat hubungan tingkat keterampilan dan tingkat penerapan teknologi cukup besar.. Keterampilan petani adalah kemampuan petani melaksanakan secara baik dan benar setiap komponen teknologi produksi dalam menjalankan usahataninya. Dengan demikian apabila petani memiliki tingkat keterampilan tinggi secara otomatis akan terampil dalam mengaflikasikan paket teknologi produksi. Menurut Suriatna 1987 bahwa walaupun petani memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi tetapi apabila tidak didukung dengan ketersediaan sarana produksi teknologi yang 67 akan diaplikasikan maka penerapan teknologi tidak akan pernah terjadi.

6. Hubungan antara Sikap Petani dengan Paket Teknologi Produksi