Hak Cipta © 2017 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
73.ix
komponen sewa dalam kontrak sebagai sewa secara terpisah dari komponen nonsewa dari kontrak, kecuali cara praktis dalam DE PSAK
73 paragraf 15 diterapkan. Paragraf PP32–PP33 juga memberikan pedoman cara pemisahan komponen kontrak.
Apakah Anda setuju dengan persyaratan pemisahan komponen kontrak sebagaimana diusulkan dalam DE PSAK 73: Sewa
paragraf 12–17 dan bagaimana cara pemisahan komponen kontrak tersebut sebagaimana tercantum dalam DE PSAK 73
paragraf PP32–PP33? Jika tidak, apa alasan Anda?
4. Masa Sewa Paragraf 18–21 dan PP34–PP41
DE PSAK 73: Sewa paragraf 18 menyatakan bahwa entitas menentukan masa sewa sebagai periode sewa yang tidak dapat dibatalkan serta
periode yang dicakup oleh opsi untuk memperpanjang sewa, jika penyewa cukup pasti untuk mengeksekusi opsi tersebut, dan periode
yang dicakup oleh opsi untuk menghentikan sewa, jika penyewa cukup pasti untuk tidak mengeksekusi opsi tersebut. Dalam menilai apakah
penyewa cukup pasti untuk mengeksekusi atau tidak mengeksekusi opsi tersebut, DE PSAK 73 paragraf 19 mensyaratkan agar entitas
mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan yang relevan yang memberikan insentif ekonomik bagi penyewa sehingga akan
mengeksekusi atau tidak mengeksekusi opsi tersebut.
Apakah Anda setuju dengan persyaratan penentuan masa sewa sebagaimana diusulkan dalam DE PSAK 73: Sewa
paragraf 18–21 dan PP34–PP41? Jika tidak, apa alasan Anda?
5. Akuntansi Penyewa Paragraf 22–60
Pengakuan dan Pengukuran Awal Paragraf 22–28 DE PSAK 73: Sewa mensyaratkan agar pada tanggal permulaan penyewa:
a. mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa paragraf 22;
b. mengukur aset hak-guna pada biaya perolehannya paragraf 23–25;
dan c.
mengukur liabilitas sewa pada nilai kini pembayaran sewa yang belum dibayar pada tanggal permulaan. Pembayaran sewa
Hak Cipta © 2017 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
73.x
didiskontokan dengan menggunakan suku bunga implisit dalam sewa jika suku bunga tersebut dapat ditentukan. Entitas dapat
menggunakan suku bunga pinjaman inkremental penyewa jika suku bunga implisit dalam sewa tidak dapat ditentukan paragraf 26–28.
Pengukuran Selanjutnya Paragraf 29–43 DE PSAK 73: Sewa mensyaratkan agar setelah tanggal permulaan
penyewa: a.
mengukur aset hak-guna dengan menerapkan model biaya, kecuali entitas menerapkan model pengukuran lain dalam paragraf 34 dan
35 paragraf 29–35; dan b.
mengukur liabilitas sewa untuk merefleksikan bunga atas liabilitas sewa, sewa yang telah dibayar, dan penilaian kembali atau modifikasi
sewa atau pembayaran sewa tetap secara-substansi revisian paragraf 36–38 serta mengukur kembali liabilitas sewa untuk merefleksikan
perubahan pembayaran sewa paragraf 29–43.
Modifikasi Sewa Paragraf 44–46 DE PSAK 73: Sewa mensyaratkan agar penyewa mencatat modifikasi
sewa sebagai sewa terpisah jika 2 kondisi, sebagaimana dideskripsikan dalam paragraf 44, terpenuhi.
Penyajian dan Pengungkapan untuk Penyewa Paragraf 47–60 DE PSAK 73: Sewa mensyaratkan penyewa untuk menyajikan dalam
laporan keuangannya sebagaimana dideskripsikan dalam paragraf 47–50 serta mengungkapkan dalam catatan atas laporan keuangannya
informasi yang memberikan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai dampak sewa terhadap laporan keuangan penyewa
sebagaimana ditetapkan dalam paragraf 52–60.
Apakah Anda setuju dengan persyaratan akuntansi untuk penyewa sebagaimana diusulkan dalam DE PSAK 73: Sewa
paragraf 22–60? Jika tidak, apa alasan Anda?
6. Akuntansi Pesewa Paragraf 61–97 dan PP53–PP58
Pada prinsipnya, DE PSAK 73: Sewa secara substansial melanjutkan persyaratan akuntansi untuk pesewa yang telah diatur sebelumnya dalam
PSAK 30: Sewa. Dengan demikian, pesewa tetap mengklasifikasikan