Setelah pengakuan awal, entitas yang memilih menggunakan

Hak Cipta © 2017 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 73.121 hak-guna diukur kembali, jika perlu, pada nilai wajar jika entitas memilih model nilai wajar. Dalam sewa yang dinegosiasikan Ketika pembayaran sewa sama dengan pada tarif pasar, nilai wajar dari hak atas properti sewaan properti investasi yang dikuasai oleh penyewa sebagai aset hak-guna pada saat perolehan, dikurangi dengan seluruh pembayaran sewa yang diharapkan termasuk pembayaran terkait dengan liabilitas sewa yang diakui, sama dengan nol. Nilai wajar ini tidak berubah tanpa memperhatikan apakah untuk tujuan akuntansi liabilitas dan aset sewaan diakui pada nilai wajar atau pada nilai kini pembayaran sewa minimum sesuai dengan PSAK 30: Sewa paragraf 20. Dengan demikian, pengukuran kembali biaya perolehan aset hak-guna sewaan dari biaya perolehan sesuai dengan dengan paragraf 25 DE PSAK 73: Sewa menjadi pada nilai wajar sesuai dengan paragraf 33 dengan mempertimbangkan persyaratan dalam paragraf 50 tidak menimbulkan keuntungan atau kerugian awal, kecuali nilai wajar diukur pada waktu yang berbeda. Hal ini dapat terjadi ketika entitas memilih untuk menerapkan model nilai wajar setelah pengakuan awal. 42-47. [Dikosongkan] 48. Dalam kasus tertentu yang jarang terjadi, terdapat bukti yang jelas ketika entitas pertama kali memperoleh properti investasi atau ketika properti yang ada menjadi properti investasi setelah perubahan penggunaan bahwa perubahan rentang pengukuran nilai wajarnya akan menjadi sangat besar yang layak tersebut menjadi sangat besar, dan probabilitas berbagai hasil menjadi sulit untuk dinilai, sehingga meniadakan manfaat dari estimasi ukuran tunggal nilai wajar tunggal. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa nilai wajar properti tersebut tidak akan dapat diukur secara andal dengan dasar yang berkelanjutan lihat paragraf 53. 49. [Dikosongkan] 50. Dalam menentukan jumlah tercatat properti investasi dalam model nilai wajar, entitas tidak melakukan penghitungan ganda atas aset atau liabilitas yang diakui sebagai aset atau liabilitas terpisah. Sebagai contoh: a peralatan seperti lift atau pendingin ruangan sering menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari bangunan dan biasanya dimasukkan dalam nilai wajar properti investasi, bukan diakui secara terpisah sebagai aset tetap. b jika kantor disewakan termasuk dengan furnitur, nilai wajar kantor secara umum memasukkan nilai wajar furnitur karena penghasilan