Akuntansi Pesewa Paragraf 61–97 dan PP53–PP58

Hak Cipta © 2017 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 73.xi sewanya sebagai sewa operasi atau sewa pembiayaan dan mencatat kedua sewa tersebut secara berbeda sebagaimana diatur dalam DE PSAK 73 paragraf 61–87 dan PP53–PP58. Penyajian dan Pengungkapan untuk Pesewa Paragraf 88–97 DE PSAK 73: Sewa mensyaratkan agar aset pendasar sewa operasi disajikan dalam laporan posisi keuangan sesuai dengan sifat aset pendasar tersebut paragraf 88. DE PSAK 73 paragraf 90–97 juga mensyaratkan pengungkapan informasi yang memberikan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai dampak sewa terhadap laporan keuangan pesewa, khususnya pengungkapan tambahan bagi pesewa tentang eksposur risiko pesewa terutama terkait risiko nilai residual. Apakah Anda setuju dengan persyaratan akuntansi untuk pesewa sebagaimana diusulkan dalam DE PSAK 73: Sewa paragraf 61–97 dan PP53–PP58? Jika tidak, apa alasan Anda?

7. Transaksi Jual dan Sewa-balik Paragraf 98–103

DE PSAK 73: Sewa paragraf 98 mensyaratkan agar jika penjual–penyewa mengalihkan aset, yang memenuhi persyaratan dalam DE PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan, kepada pembeli–pesewa dan menyewa aset tersebut kembali dari pembeli–pesewa, maka baik penjual–penyewa maupun pembeli–pesewa mencatat kontrak pengalihan dan sewa dengan menerapkan paragraf 99–103. Apakah Anda setuju dengan persyaratan untuk transaksi jual dan sewa-balik sebagaimana diusulkan dalam DE PSAK 73: Sewa paragraf 98–103? Jika tidak, apa alasan Anda?

8. Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi Paragraf C01–C20

DE PSAK 73: Sewa diusulkan untuk berlaku efektif dalam periode pelaporan tahunan pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020 dan penerapan dini diperkenankan khusus bagi entitas yang telah menerapkan DE PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan. Jika entitas menerapkan Pernyataan ini lebih awal, maka fakta tersebut diungkapkan. Hak Cipta © 2017 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 73.xii Apakah Anda setuju dengan tanggal efektif dan ketentuan transisi sebagaimana diusulkan dalam DE PSAK 73: Sewa paragraf C01–C20? Jika tidak, apa alasan Anda?

9. Pencabutan Pernyataan Lain Paragraf C21 dan DK01–DK10

DE PSAK 73: Sewa menggantikan PSAK 30: Sewa, ISAK 8: Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa, ISAK 23: Sewa Operasi–Insentif, ISAK 24: Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa, dan ISAK 25: Hak atas Tanah. DE PSAK 73 diadopsi dari IFRS 16 Leases yang diterbitkan oleh International Accounting Standards Board IASB sehingga mencerminkan pertimbangan dan deliberasi IASB atas berbagai isu akuntansi terkait sewa. Dalam kaitannya dengan perlakuan akuntansi atas suatu transaksi yang secara substansi menyerupai pembelian suatu aset tetap, IFRS 16 Leases paragraf BC139b mendeskripsikan dasar pemikiran IASB bahwa pencatatan suatu transaksi bergantung pada substansi dari transaksi tersebut dan bukan pada bentuk legalnya. Konsekuensinya, jika kontrak memberikan hak yang secara substansi merepresentasikan pembelian aset tetap, maka hak tersebut memenuhi definisi aset tetap dan dicatat sesuai IAS 16 Property, Plant and Equipment yang saat ini merupakan rujukan PSAK 16: Aset Tetap, tanpa memperhatikan apakah hak kepemilikan legal aset tetap tersebut telah beralih. IFRS 16 Leases paragraf BC140 menegaskan bahwa IFRS 16 diterapkan untuk kontrak yang memberikan hak untuk menggunakan aset pendasar selama suatu jangka waktu, dan tidak diterapkan untuk transaksi yang mengalihkan pengendalian atas aset pendasar tersebut kepada entitas karena transaksi ini masuk dalam ruang lingkup Pernyataan lain misalnya DE PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan atau PSAK 16: Aset Tetap. DSAK IAI mencermati bahwa IFRS 16 Leases paragraf BC138–BC140, sebagaimana dianalisis dan dijelaskan dalam DE PSAK 73: Sewa paragraf DK04–DK06, pada prinsipnya sesuai dengan perlakuan akuntansi yang sebelumnya diatur dalam ISAK 25: Hak atas Tanah. DSAK IAI juga memahami bahwa IFRS 16 paragraf BC138–BC140 memberikan prinsip