26 samping. Satu-satunya bangunan yang memiliki garis sempadan bangunan
depan di kawasan ini adalah rumah Tjong A Fie dengan jarak garis sempadan depan bangunan yaitu 10 m.
3.7 Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis historis kualitatif dengan pendekatan transformasi arsitektur yang terkait dengan perubahan budaya.
Analisis transformasi arcade dilakukan dengan menganalisa transformasi arcade pada ruko lama dan ruko baru yang ada di koridor Jalan Ahmad Yani. Analisis ini
dilakukan dengan cara melihat catatan historis mengenai keberadaan arcade pada masa kolonial dan faktor-faktor apa saja yang dianggap menimbulkan perubahan
terkait dengan teori adaptasi dalam asal usul transformasi oleh Loebis 2002. Sehingga setelah analisis data, dapat diperoleh jawaban mengapa ruko ada
yang memiliki arcade dan ada yang tidak memiliki arcade dan apa yang menyebabkan timbulnya transformasi arcade pada ruko tersebut terkait teori
adaptasi budaya dan alam. Penelitian ini menganalisis dengan mengambil dua objek ruko di tempat yang sama tapi pada waktu yang berbeda.
Universitas Sumatera Utara
27
BAB IV DESKRIPSI KAWASAN PENELITIAN
Bab ini akan menjelaskan mengenai deskripsi kawasan penelitian dalam penelitian ini. Adapun pada bab ini akan menjelaskan mengenai sejarah kawasan
penelitian dan gambaran kawasan penelitian. 4.1
Sejarah Kawasan Penelitian
Dibukanya perkebunan tembakau pertama kali oleh pengusaha Belanda yang bernama Jacobus Nienhuys pada tahun 1863 mulai meningkatkan
pembagunan ekonomi kota Medan Sinar dalam Sibarani, 2002. Lalu, perkembangan fisik kota Medan berkembang pesat juga. Pada 1 April 1909,
Medan menjadi kotapradja dan ini memperkuat karakteristik Medan sebagai kota kolonial baru di luar Pulau Jawa dalam Sibarani, 2002
Perkampungan yang pertama kali dikenal setelah dibukanya kota Medan dan daerah disekitarnya sebagai daerah p
erkebunan tembakau adalah “Kampung Medan” yang kemudian disebut sebagai “Kampung Kesawan”. Kemudian
“Kampung Kesawan” mulai ditempatkan beberapa orang Belanda sebagai pemilik perkebunan sekaligus pengelola, yang kemudian disusul oleh orang-orang Cina
dan India yang didatangkan sebagai pekerja dalam Sibarani, 2002. Asal kata Kesawan berasal dari nama pohon kesawan yang tumbuh satu-
satunya di sekitar Jalan Kesawan Jalan Ahmad Yani, maka kampung tersebut dinamakan “Kampung Kesawan” sesuai dengan pohon tersebut Djawatan
Penerangan Kotapradja-1-Medan. Semakin berkembangnya perkebunan pada awal abad ke-20, hal ini menjadi titik awal bagi orang asing pemilik perkebunan
Universitas Sumatera Utara