Tinjauan Ruko KAJIAN PUSTAKA

12

2.2. Tinjauan Ruko

Ruko merupakan salah satu jenis bangunan yang berasal dari kata rumah dan toko. Rumah yang berarti tempat berhuni dan toko yang berarti ruang untuk kegiatan usaha, jadi ruko dapat dikatakan sebagai sebuah bangunan yang menggabungkan fungsi hunian dan kerja dalam satu tempat. Hal ini menyebabkan perkembangan ruko menjadi sangat pesat Harisdani dan Dolok , 2004. Setiap unit dasar ruko mempunyai lebar 3-6 meter dan panjang 5-8 kali lebar bangunan. Mayoritas ruko tidak memiliki ruang tamu. Di depan setiap unit ruko terdapat 1-3 meter terasarcade yang berfungsi sebagai transisi ruko dan jalan umum lihat Gambar 2.1. Kemudian teras ruko tersebut terhubung dengan teras tetangganya sehingga menciptakan jalan beratap menerus. Jalan ini mengikuti tipologi jalan berukuran lima kaki five foot way yang terkadang disebut sebagai Gambar 2.1 Gambaran Detail Ruko Sumber : www.wikipedia.com Universitas Sumatera Utara 13 kaki lima. Jalan seperti ini dapat ditemukan di kota-kota permukiman selat yang dikembangkan Inggris contohnya di Penang, Malaka dan Singapura Isthipraya dkk, 2009 lihat Gambar 2.2. Dari penjabaran di atas, diambil kesimpulan bahwa dalam penelitian ini ruko yang dimaksud adalah bangunan yang memiliki fungsi ganda yaitu sebagai hunian tempat tinggal dan tempat usaha.Dan ruko disini memiliki terasarcade yang terhubung dengan teras tetangganya sehingga menciptakan jalan beratap menerus sebagai pendukung fungsi ruko itu sendiri yakni sebagai tempat tinggal dan usaha komersil. 2.3 Tinjauan Pertokoan Pinggir Jalan Pertokoan pinggir jalan merupakan pertokoan dengan kegiatan perdagangan eceran yang berupa toko-toko yang berderet di sepanjang satu atau dua sisi jalan atau suatu deretan pertokoan yang membentuk ruang terbuka di tengahnya Attoe dan Logan dalam Sasmito, 1997. Gambar 2.2 five foot way, Magazine Road, George Town, Penang Sumber : www.wikipedia.com Universitas Sumatera Utara 14 Pertokoan pinggir jalan memiliki fasade bangunan berupa deretan susunan blok bangunan yang berdiri sejajar dengan jalan. Deretan bangunan itu dilengkapi dengan deretan kolom penopang atap selasar bangunan yang berbentuk arcade, sehingga ruang yang terbentuk memiliki kesan yang menerus menyusuri sepanjang depan bangunan pertokoan lihat Gambar 2.3. Dengan demikian, elemen pendukung yang dibutuhkan untuk penampilan fasade bangunan pertokoan pinggir jalan antara lain : Ruang selasar pertokoan membutuhkan adanya penerangan sinar matahari secara tidak langsung, yaitu dengan cara melalui adanya ruang terbuka dengan penutup atap arcade. Pengunjung mendapat kenyamanan berjalan kaki maupun berbelanja. Kenyamanan pejalan kaki dipengaruhi oelh adanya keragaman jenis kegiatan di dalam pertokoan. Gambar 2.3 Gambaran Pertokoan Pinggir Jalan Sumber : www.wikipedia.com Universitas Sumatera Utara 15 Tipologi bentuk pertokoan dibangun dengan penekanan memiliki fungsi ganda yaitu kepentingan publik dan private. Kepentingan tersebut diperuntukkan kegiatan komersial dan kegiatan hunian. Selanjutnya, perkembangan pertokoan berkembang menjadi sebuah bangunan bertingkat di kawasan pusat perdagangan di pusat kota. Penampilan bangunan pertokoan itu sendiri dilengkapi dengan selasar bangunan yang dipergunakan untuk pejalan kaki. Pemakaian selasar bangunan tersebut merupakan keaslian dari bentuk rumah toko ruko, yang pada awalnya berkembang pada abad ke-19 Yeang dalam Sasmito, 1997. Pada abad ke-19 tersebut, bentuk karakteristik pertokoan di pusat kota banyak memakai selasar bangunan berupa arcade Maitland dalam Sasmito, 1997.

2.4. Tinjauan Arcade pada Ruko