Sunan Kudus Ja’far Sadiq

Banten diserahkan kepada Putranya, Sultan Maulana Hasanudin yang kemudian menurunkan raja-raja Banten. Sunan Gunung Jati wafat pada tahun 1570. Beliau dimakamkan di Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat.

3. Tokoh-tokoh Sejarah Islam di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku

Perkembangan Islam di wilayah ini ditandai dengan berdirinya kerajaan Islam seperti Kesultanan Kutai Kertanegara, Ternate, dan Kerajaan Gowa-Tallo. Beberapa tokoh dari sejarah perkembangan Islam di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku antara lain sebgai berikut.

a. Dato ri Bandang dan kawan-kawan

Ada tiga mubalik asal Minangkabau yang merintis penyebaran Islam di Sulawesi Selatan yaitu Dato ri Bandang Abdul Makmur Khatib Tunggal, Dato ri Patimang Sulaiman Khatib Sulung, dan Dato ri Tiro Jawad Khatib Bungsu. Dato ri Bandang bersama dengan Dato Suleman datang ke Kerajan Gowa Tallo untuk menyiarkan agama Islam. Lambat laun, banyak masyarakat yang tertarik memeluk agama Islam. Setelah masuk Islam Sultan Gowa tersebut bergelar Sultan Alauddin. b. Sultan Alaudin Sultan Alauddin adalah raja Gowa ke-14. Beliau adalah raja Gowa pertama yang memeluk agama Islam. Beliau masuk Islam bersamaan dengan raja Tallo. Raja Tallo tersebut sekaligus menjadi Mangkubumi Kerajaan Gowa. Setelah masuk Islam, raja Tallo itu dinamai Sultan Abdullah Awwal al-Islam. Setelah Sultan Alauddin dan Mangkubuminya Sultan Abdullah Awwal al- Islam masuk Islam, berangsur-angsur rakyat Gowa Tallo juga di islamkan. Sultan Alauddin juga berusaha menyebarkan Islam ke kerajaan tetangganya. Kerajaan- kerajan yang berhasil di islamkan antara lain Kerajaan Soppeng 1607, Wajo 1610, dan Bone 1611. Beliau masih melanjutkan penyebaran Islam ke Buton, Dompu Sumbawa, dan Kengkelu Tambora Sumbawa.

c. Tuan Tunggang Parangan

Tuan Tunggang Parangan adalah ulama yang menyebarkan agama Islam di Kerajaan Kutai Kertanegara di Kalimantan Timur. Awalnya di kerajaan ini ada dua ulama yang melakukan siar agama Islam yaitu Tuan Tunggang Parangan dan Dato ri bandang. Namun setelah beberapa lama, Dato ri Bandang kembali ke Makasar Kerajaan Gowa-Tallo melanjutkan siar yang telah beliau rintas di sana. Tuan Tunggung Parangan tetep tinggil di Kutai. Berkat ajaran Tuan Tunggang Parangan, Raja Aji Mahkota memeluk Islam. Hal itu diikuti oleh putranya, Ai Di Langgar, yang menggantikan kedudukannya. Keislaman Raja Mahkota diikuti juga oleh pangeran, hulu-balang, dan seluruh