“…. SDM-nya  kita  hanya  satu  sedangkan  program  gizi  itu  kan  banyak  oleh sebab itu  terkadang  penanganan  yang  gizi  buruk  lebih  di  utamakan  daripada
yang  gizi  kurang” Informan  Utama  1
“…. Kendalanya  karena kurangnya  pemahaman  ibu tentang  pengetahuan  gizi kurang,  misalnya  PM
T yang  diberikan  untuk  balitanya  dijual  oleh  ibunya” Informan  Utama  2
Berdasarkan  uraian  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa  kendala  yang  dihadapi Puskesmas  dalam  Sumber  Daya  Manusia  SDM  yang  terlibat  adalah  bahwa
Puskesmas  kekurangan  tenaga  dikarenakan  program  dari  gizi  banyak  sedangkan Puskesmas  hanya  memilliki  satu  petugas  sehingga  dalam  menjalankan  progam  kurang
maksimal.  Kendala  lainnya  adalah  kurangnya  pemahaman  dari  ibu  balita  gizi  kurang tentang  pola  asuh  balita  yang  menderita  gizi  kurang.
4.2.3.2 Dana
Dana  merupakan  pendukung  dalam  suatu  program  agar  program  yang  dibuat berhasil  serta memperoleh  tujuan  yang  ingin  dicapai.  Dana yang  tersedia  di Puskesmas
Bugangan  hanya  berupa  PMT  yang  diperoleh  dari  Dinas  Kesehatan  Kota  Semarang DKK Semarang.  Hal  tersebut  berdasarkan  pernyataan  dari  informan  utama  sebagai
berikut. “…. Kalau dana terkait  program  penanggulangan  gizi  kurang  biasanya  hanya
berupa PMT dari dinas” Informan  Utama  1
“…. Dana tidak bentuk uang  tapi dalam  bentuk PMT” Informan  Utama  2
Pernyataan  tersebut  didukung  oleh  pernyataan  informan  triangulasi  bahwa dana yang  tersedia  hanya  dalam  bentuk  PMT dalam  program  penanggulangan  gizi  kurang.
Hal  tersebut  berdasarkan  wawancara  dengan  narasumber  sebagai  berikut. “…. Sumber  dana dari DKK berupa PMT dalam  bentuk  biscuit”
Informan  Triangulasi  1 “….  Kalau  dulu  Puskesmas  ada memberikan  PMT  kepada orang  tua  balita
gizi  kurang  biasanya  dalam  bentuk biscuit”  Informan  Triangulasi  4 Berdasarkan  pernyataan  dari  informan  utama,  tidak  ada kendala  yang  dihadapi
terkait  dengan  dana  dalam  program  penanggulangan  gizi  kurang  jika  ada kendalanya hanya  biasanya  PMT dari  dinkes  tidak  tersedia.
“…. Kendala biasanya  tidak ada, alokasi  PMT dari dinas” Informan  Utama  1
“….  Kalau  dana  tidak  ada kendala  karena  kita  hanya  memberikan  data  ke Dinkes  untuk  mendapatkan  PMT”
Informan  Utama  2 Upaya  dalam  mengatasi  kendala  tersebut  biasanya  Puskesmas  bekerja  sama
dengan  perusahaan  yang  ada  disekitar  wilayah  kerja  Puskesmas  Bugangan.  Hal tersebut  berdasarkan  wawancara  dengan  narasumber  sebagai  berikut.
“….  Kalau  mengatasi  kendala  itu  biasanya  kita  bekerja  sama  dengan perusahaan  yang  ada di wilayah  kerja Puskesmas  Bugangan”
Informan  Utama  1 Berdasarkan  wawancara  dengan  informan  triangulasi,  upaya  dalam  mengatas i
kendala  terkait  penyediaan  PMT  di  posyandu  adalah  kader bekerja  sama  dengan  ibu balita  untuk  mengumpulkan  iuran  yang  akan  dialokasikan  dalam  penyediaan  PMT di
kegiatan  posyandu  bulan  selanjutnya.  Hal  tersebut  berdasarkan  wawancara  dengan narasumber  sebagai  berikut.
“….  Setiap  kegiatan  posyandu  kita  ada  iuran  yang  dialokasikan  untuk penyediaan  PMT posyandu  bulan  depan”
Informan  Triangulasi  2 – 4
Berdasarkan  uraian  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa  sumber  dana  untuk penanggulangan  gizi  kurang  dari  Puskesmas  tidak  tersedia,  hanya  memberikan  PMT
kepada  balita  yang  menderita  gizi  kurang.  Posyandu  secara  mandiri  mengelola  dana dengan  mengumpulkan  iuran  setiap  bulannya  yang  akan dialokasikan  untuk  pemberian
makanan  tambahan  di posyandu.
4.2.3.3 Sarana dan Prasarana