Capaian Pemberian Makanan Tambahan PMT

“…. Gizi kurang itu terlihat lemas, kurang aktivitas, sulit makan. Asupannya dengan penambahan PMT, pemberian susu seperti itu aja mas” Informan Triangulasi 9 Orang tua balita tersebut juga tidak memahami pembuatan makanan tambahan untuk balita. Hal tersebut berdasarkan wawancara dengan narasumber sebagai berikut. “…. Tidak tau saya cara membuat PMT balita mas karena jarang sekali dilakukan pelatihan gitu” Informan Triangulasi 9 Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwasannya pengetahua n orang tua balita kurang mengetahui program penanggulangan gizi kurang yang ada di Puskesmas Bugangan. Pengatahuan orang tua atau ibu balita mengenai pola asuh balita juga sangat kurang.

4.2.5.3 Capaian Pemberian Makanan Tambahan PMT

Pemberian makanan tambahan merupakan program pemberian zat gizi yang bertujuan memulihkan gizi penderita yang buruk dengan jalan memberikan makanan dengan kandungan gizi yang cukup sehingga kebutuhan gizi penderita dapat terpenuhi, diberikan setiap hari untuk memperbaiki status gizi Almatsier Sunita, 2002. Berdasarkan hasil telaah dokumen mengenai capaian pemberian makanan tambahan di wilayah kerja Puskesmas Bugangan, cakupan pemberian makanan tambahan hanya ada ditahun 2012. Sedangkan untuk tahun 2011 dan tahun 2013-2015 tidak ada pemberian makanan tambahan. Pemberian makanan tambahan hanya diberikan pada saat posyandu melalui inisiatif kader posyandu untuk menarik iuran yang akan dialokasika n untuk memberikan PMT pada saat kegiatan posyandu pada setiap bulannya. Hal tersebut berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber sebagai berikut. “…. Kalau tahun ini tidak tersedia” Informan Utama 1 “…. Setiap kegiatan posyandu kita ada iuran yang dialokasikan untuk penyediaan PMT posyandu bulan depan” Informan Triangulasi 2 – 4 Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwa PMT tidak selalu tersedia di Puskesmas, sehingga upaya dari kader dalam mengatasi permasalaha n tersebut dengan mengumpulkan iuran yang akan dialokasikan untuk pemberian PMT pada saat posyandu bulan depan. 89

BAB V PEMBAHASAN

5.1 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

5.1.1 Aspek Input

5.1.1.1 Sumber Daya Manusia SDM

Undang-undang No 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan menyataka n bahwa tenaga kesehatan berperan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang maksimal kepada masyarakat agar masyarakat mampu untuk meningkatka n kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rustam 2012, efisiensi dan efektifita s suatu pelaksanaan dari sebuah program bergantung pada sumber daya manus ia. Sumber daya manusia akan sangat menentukan suatu keberhasilan program dengan esksistensi sumber daya manusia yang berkualitas dan sangat memadai, agar mereka bisa tanggap dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan petugas gizi Puskesmas Bugangan bahwa sumber Daya Manusia yang terlibat dalam program penanggulangan gizi kurang di Puskesmas Bugangan adalah petugas gizi dari Puskesmas Bugangan, bidan dan petugas KIA, dan kader posyandu serta orang tua