ALUR PIKIR FOKUS PENELITIAN MATRIKS PERTANYAAN

49

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 ALUR PIKIR

Gambar 3.1 Bagan Alur Pikir Penelitian

3.2 FOKUS PENELITIAN

Fokus dalam penelitian ini adalah mengkaji evaluasi program penanggulanga n gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Bugangan Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang, meliputi : 1. Perencanaan program terdiri dari sumber daya manusia, dana, sarana dan prasarana. Input 1. Sumber Daya Manusia 2. Dana 3. Sarana dan Prasarana Proses 4. Pemantauan Pertumbuhan 5. Penyuluhan Gizi Kepada Ibu Balita Gizi Kurang 6. Pemberian Makanan Tambahan PMT Output Indikator Keberhasilan Tiap Kegiatan 4. Status Gizi 5. Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Kurang 6. Capaian Pemberian Makanan Tambahan PMT 2. Pelaksanaan program yaitu pemantauan pertumbuhan, penyuluhan tentang gizi balita dan pemberian makanan tambahan PMT. 3. Pemantauan program yaitu tercapainya indikator keberhasilan dari status gizi, pengetahuan tentang gizi balita dan permberian makanan tambahan.

3.3 MATRIKS PERTANYAAN

Tabel 3.1 Matriks Pertanyaan No Variabel Definsi Operasional Matriks Pertanyaan Input 1. Sumber Daya Manusia SDM Sumber daya manus ia Puskesmas terdiri atas Tenaga Kesehatan dan tenaga non kesehatan Kemenkes RI, 2014 :10. Tenaga kesehatan yang dimaksud di sini adalah tenaga kesehatan gizi yaitu tenaga kesehatan lulusa n gizi seperti D1-D3 gizi dan S1-S3 gizi. 1. Jumlah tenaga kesehatan dan non kesehatan yang terlibat dalam program penanggulangan gizi kurang 2. Pihak yang berperan dalam program penanggulangan gizi kurang 3. Kewenangan atau SK bukti tugas dan bukti resmi SDM kesehatan dalam pelaksanaan program 4. Peran yang telah dilakukan oleh SDM yang terlibat dalam program penanggulangan gizi kurang 5. Beban kerja yang ditanggung oleh SDM yang terlibat dalam program 6. Kendala yang dihadapi terkait kualitas dan kuantitas SDM 7. Upaya dalam mengatasi kendala yang ada 8. Saran 2. Dana Pendanaan di Puskesmas bersumber dari : a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD; b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN; c. Sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat. 1. Sumber dana 2. Besaran dana yang didapat untuk program penanggulangan gizi kurang 3. Alokasi atau penggunaan dana 4. Kendala yang dihadapi 5. Upaya yang telah dilakukan dalam mengatasi kendala tersebut 6. Saran yang diberikan terkait pendanaan 3. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang mendukung dalam program penanggula nga n gizi kurang di Puskesmas Bugangan. 1. Sarana dan prasarana apa saja yang harus tersedia terkait program penanggulangan gizi kurang 2. Sarana dan prasarana yang tersedia dan tidak tersedia untuk mendukung program penanggulangan gizi kurang 3. Kendala dalam penyediaan sarana dan prasarana 4. Saran terkait sarana dan prasarana Proses 1. Pemantauan Pertumbuhan Pemantauan pertumbuha n adalah suatu tindakan mengikuti pertumbuha n dari balita yang dilihat dari indeks BBTB atau BBU. Pemantauan pertumbuha n dilakukan dengan cara menimbang balita di 1. Petugas yang melakukan pemantauan pertumbuhan 2. Berapa kali dilakukan pemantauan pertumbuhan berbagai tempat seperti Posyandu, Polindes, Puskesmas atau sarana pelayanan kesehatan yang lain. 3. Target yang ingin dicapai dalam pemantauan pertumbuhan 4. Kendala yang dihadapi 5. Upaya dalam mengatasi kendala tersebut 2. Penyuluhan atau Konseling tentang Gizi Balita Penyuluhan gizi menurut Suharjo 2003 adalah pendekatan edukatif yang menghasilkan perilaku individu masyarakat yang diperlukan dalam peningkatan atau mempertahankan gizi baik dalam hal ini adalah gizi balita. 1. Petugas yang melakukan konseling tentang gizi balita 2. Berapa kali dilakukan konseling gizi pada satu wilayah dilakukan 3. Target yang ingin dicapai dalam konseling tentang gizi balita 4. Pengetahuan minima l apa saja yang harus ibu tau tentang asuhan gizi kurang balita 5. Kendala yang dihadapi 6. Upaya dalam mengatasi permasalahan terkait konseling gizi 7. Saran untuk meningkatkan pelayanan konseling tentang gizi balita 3. Pemberian Makanan Tambahan PMT Pemberian PMT kepada balita yang menderita gizi kurang dilakukan segera setelah kasus ditemuka n. PMT gizi kurang harus diberikan kepada semua 100 penderita gizi kurang. Prinsip pemberian makanan tambahan Pemulihan pada dasarnya harus mengacu pada konsep kepadatan energi dan nilai energi dari protein yang dikandungnya atau PER P rotein Energi Ratio . 1. Petugas yang yang melakukan pemberian makanan tambahan PMT 2. Berapa kali pemberian makanan tambahan diberikan pada balita yang menderita gizi kurang 3. Target yang ingin dicapai terkait pemberian makanan tambahan PMT 4. Kendala yang dihadapi 5. Upaya dalam mengatasi kendala terkait pemberian makanan tambahan 6. Saran untuk meningkatkan pelayanan konseling tentang gizi balita Output 1. Status Gizi Status gizi merupakan suatu gambaran keadaan gizi balita. Status gizi kurang berdasarkan Z- score yaitu -3 SD sampai dengan -2 SD. Output dari status gizi dalam penelitian ini adalah bagaimana perubahan atau perkembangan status gizi balita. Dilihat melalui telaah dokumen dengan melihat prevalensi gizi kurang pada balita. 2. Pengetahuan Ibu tentang Gizi Balita Pengetahuan ibu terkait tentang gizi balita. Pengukuran pengetahua n dilihat dari sampai sejauh mana pengetahan ibu tentang gizi kurang, cara memberikan asuhan gizi bagi balita yang menderita gizi kurang, cara pembuatan makanan tambahan untuk balita yang menderita gizi kurang. 1. Pengetahuan Ibu Balita Penderita Gizi Kurang tentang Program Gizi Kurang di Puskesmas Bugangan 2. Kegiatan apa saja yang ada di posyandu 3. Sejauh mana pengetahuan ibu tentang gizi balita 3. Capaian Pemberian Makanan Tambahan PMT Capaian dalam program pemberian makanan tambahan pada balita yang menderita gizi kurang. Dilihat dari telaah dokumen tentang capaian pemberian makanan tambahan PMT.

3.4 JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN