24
Hal terakhir dalam kegiatan pembelajaran adalah penilaian. Penilaian keterampilan menyimak dilakukan untuk mendapatkan hasil menyimak siswa
terhadap isi dongeng. Dalam penilaiannya diperoleh dari hasil simakan siswa yang berupa jawaban-jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan guru. Penilaian
hasil dapat diperoleh dari tes. Tes pada keterampilan menyimak dimaksudkan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menangkap dan memahami informasi
yang terkandung dalam wacana yang diterima melalui saluran pendengaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa di sekolah, khususnya Bahasa Indonesia,
tes menyimak kurang mendapatkan banyak perhatian sebagaimana keterampilan bahasa yang lain.
Ada enam tingkatan tes kemampuan ranah kognitif menurut Bloom 1985 dalam Anni 2007: 7 yaitu:
1 pengetahuan, didefinisikan sebagai perilaku mengingat atau
mengenali informasi, 2 pemahaman, didefinisikan sebagai kemampuan memperoleh makna dari materi pelajaran, 3
penerapan, mengacu pada kemampuan menggunakan materi pelajaran yang telah dipelajari di dalam situasi baru dan kongkrit,
4 analisis, mengacu pada kemampuan memecahkan material ke dalam bagian-bagian sehingga dapat dipahami struktur
organisasinya, 5 sintesis, mengacu pada kemampuan menggabungkan bagian-bagian dalam rangka membentuk struktur
yang baru, dan 6 penilaian, mengacu pada kemampuan membuat keputusan nilai materi pembelajaran pernyataan, novel, puisi,
laporan untuk tujuan tertentu.
2.2.6 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Usia siswa sekolah dasar berkisar antara 7-11 tahun. Menurut Piaget 1995 dalam Rifa’i 2007: 26 anak usia 7-11 tahun termasuk dalam tahap operasi
25
konkret. Pada tahap ini, anak-anak mengembangkan kemampuan berpikirnya secara sistematis. Namun cara berpikir mereka masih terbatas pada objek-objek
dan aktivitas-aktivitas konkret. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran.
Media merupakan salah satu penunjang keberhasilan tujuan pendidikan. Guru sebaiknya menggunakan objek atau media dalam melakukan pembelajaran.
Guru diharapkan mampu memilih dan menggunkan media pembelajaran agar siswa lebih mudah mamahami materi pelajaran. Dengan menggunakan media
pembelajaran diharapkan hasil pembelajaran lebih optimal.
2.2.7 Dongeng
Dongeng dalam Rudi 2011. adalah cerita sederhana yang tidak benar- benar terjadi, misalnya kejadian-kejadian aneh di jaman dahulu. Dongeng
berfungsi menyampaikan ajaran moral dan juga menghibur
Dongeng termasuk cerita tradisional. Cerita tradisional adalah cerita yang disampaikan secara turun temurun. Suatu cerita tradisional dapat disebarkan
secara luas ke berbagai tempat. Kemudian, cerita itu disesuaikan dengan kondisi daerah setempat. Di dalam dongeng terdapat tokoh, watak tokoh, alur, latar dan
pesan atau amanat. Dongeng yang kita dengar mempunyai beberapa jenis diantaranya: 1 fabel
atau cerita binatang, seperti: cerita si Kancil, Kera dan Kura-kura, 2 cerita jenaka atau cerita lucu, seperti: si Kabayan, Lebai Malang, 3 legenda merupakan cerita
yang berkaitan dengan asal-usul tempat, seperti: Tangkuban Perahu, 4 mite atau cerita dewa-dewi, makhluk halus dan hal-hal goib, seperti: Roro Kidul, 5 sage,
26
cerita dongeng yang mengandung unsur sejarah, seperti: Tutur Tinular dan 6 parabel, cerita yang berisi unsur pendidikan, seperti: Damar Wulan, cerita
Sepasang Selop Putih. Cerita dongeng banyak disukai anak-anak, terutama siswa kelas rendah. Dengan mendengarkan cerita dongeng anak akan terbawa
imajinasinya ke dalam alur ceritanya.
2.2.8 Media