Kerangka Berpikir Keefektifan Penggunaan Media Audio Dalam Pembelajaran Keterampilan Menyimak Dongeng Pada Siswa Kelas II SD Negeri 03 Kaligelang Taman Pemalang.

28 saja mengaktifkan indera pendengarannya mendengarkan penjelasan guru, tetapi juga indera perasanya. Penggunaan media audio diharapkan siswa lebih tertarik dan aktif untuk belajar, mampu menemukan pengetahuannya sendiri, membangun keterkaitan antara pengetahuan baru dengan pengalaman yang mereka miliki. Guru dalam pembelajaran menggunakan media. Media audio rekaman dongeng memfasilitasi guru dalam pembelajaran. Penggunaan media audio membantu siswa menemukan pengetahuan dan keterampilan baru tentang dongeng. Melalui pembelajaran secara mandiri akan menciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan siswa berkembang secara optimal.

2.3 Kerangka Berpikir

Sebagian besar kegiatan berbahasa dalam pembelajaran kelas rendah adalah menyimak. Guru hendaknya memberikan kesempatan yang besar dan luas untuk kegiatan menyimak sehingga keterampilan berbicara, membaca dan menulis dapat tercapai dengan baik. Keterampilan menyimak merupakan suatu proses, yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya. Menyimak melibatkan pendengaran, ingatan dan pengertian. Pembelajaran keterampilan menyimak hendaknya menggunakan media dalam pembelajarannya. Fungsi media dalam proses pembelajaran merupakan penyaji stimulus atau informasi yang berguna untuk meningkatkan penerimaan 29 informasi. Dengan penggunaan media diharapkan siswa lebih tertarik dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Penggunaan media audio rekaman dongeng merupakan salah satu media yang memungkinkan siswa dapat mendengarkan menyimak cerita dongeng dengan penuh pemahaman. Apalagi cerita dongeng merupakan cerita yang disukai anak SD terutama siswa kelas rendah. Keterampilan menyimak merupakan keterampilan yang sebagian besar isi pesannya diterima oleh indera pendengaran. Ada tiga tahapan dalam proses menyimak. Pertama, menerima masukan auditori auditory input, yaitu penyimak menerima pesan lisan. Mendengarkan pesan saja tidak berlangsungnya pemahaman. Kedua, memperhatikan masukan auditori, yaitu penyimak berkonsentrasi secara fisik dan mental pada apa yang disampaikan. Ketiga, menafsirkan dan berinteraksi dengan masukan auditori, yaitu penyimak tidak sekedar mengumpulkan dan menyimpan pesan, akan tetapi juga mengklasifikasikan, membandingkan dan menghubungkan pesan dengan pengetahuan awal previous knowledge. Dengan indera pendengaran, kita dapat memperoleh semua informasi, pesan, ide yang disampaikan. Pembelajaran keterampilan dongeng yang terjadi selama ini, guru hanya membacakan cerita dongeng lalu siswa mendengarkan. Sehingga guru dianggap sebagai media utama dalam penyampaian cerita dongeng. Padahal tidak semua guru mampu membacakan cerita dongeng dengan baik dan benar, seperti intonasi, artikulasi serta volume suara yang tidak semua siswa dapat menerima dengan baik. 30 Media audio sebagai media pembelajaran dalam menyimak dongeng dapat membantu guru dalam menyampaikan isi dongeng. Hal ini sangat cocok dengan karakteristik media audio yang dalam penerimaan pesannya dibutuhkan indera pendengaran. Sehingga anak lebih mudah untuk memusatkan fikirannya dalam menerima pesan. Selain itu, volume media audio pun dapat disesuaikan dengan kapasitas siswa. Penggunaan media audio dalam pembelajaran menyimak, diharapkan siswa lebih mudah dalam menyimak isi dongeng. Pesan yang disampaikan media audio melibatkan indera pendengaran. Penggunaan media audio membuat siswa lebih fokus dengan dongeng yang disampaikan. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan pembelajaran menyimak dongeng di SD Negeri 03 Kaligelang Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang dengan menggunakan media audio.

2.4 Hipotesis