18
2.2.1 Belajar
Menurut Slameto 1995 dalam Kurnia 2007: 3 belajar sebagai proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara
keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Gagne dan Berliner 1983 dalam Rifa’i 2007: 82 belajar
merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman, sedangkan menurut Abdillah 2002 dalam Aunurrahman 2009:
35 belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman
yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.
Belajar dapat mengubah tingkah laku seseorang. Perubahan tersebut terjadi karena adanya pengalaman yang berulang-ulang dan latihan. Pengalaman tersebut
diperoleh setelah seseorang mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar. Perubahan tingkah laku meliputi berbagai aspek kepribadian, baik
fisik maupun psikis, seperti: perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah, berpikir, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan maupun sikap.
Mengajar adalah menyampaikan il mu pengetahuan bahan pelajaran kepada siswa atau anak didik Sudjana 1989: 7. Dalam konsep mengajar, titik berat
peranan guru bukan sebagai pengajar, melainkan sebagai pembimbing belajar, atau pemimpin belajar, atau fasilitator belajar Sudjana 1989: 8. Dikatakan
pembimbing karena dalam proses tersebut guru memberikan bantuan kepada
19
siswa agar siswa itu sendiri yang melakukan kegiatan belajar. Dikatakan pemimpin belajar, sebab guru yang menentukan ke mana kegiatan siswa akan
diarahkan. Sebagai fasilitator sebab guru harus menyediakan fasilitas, setidak- tidaknya menciptakan kondisi lingkungan yang dapat menjadi sumber bagi siswa
dalam kegiatan belajar-mengajar KBM.
2.2.2 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar Rifa’i 2007: 85. Dalam pembelajaran, hasil belajar
ini sangat dibutuhkan sebagai petunjuk untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar.
Hasil belajar dapat diketahui melalui evaluasi untuk mengukur dan menilai apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan. Melalui hasil belajar pula, dapat membantu guru mendiagnosis kesulitan belajar siswa, sehingga guru dapat mencari alternatif pemecahan
masalahnya. Gagne 2007 dalam Aunurrahman 2009: 47 menyimpulkan ada lima macam hasil belajar y
Menurut Gagne 2007 dalam Aunurrahman 2009: 47, belajar tidak merupakan sesuatu yang terjadi secara alamiah, akan tetapi hanya akan terjadi dengan adanya
kondisi-kondisi tertentu, yaitu: 1 kondisi internal, antara lain menyangkut kesiapan peserta didik dan sesuatu yang telah dipelajari, 2 kondisi eksternal,
merupakan situasi belajar yang secara sengaja diatur oleh pendidik dengan tujuan memperlancar proses belajar.
20
2.2.3
P
embelajaran
Gagne 1985 dalam Sugandi 2007: 9 mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu kumpulan proses yang bersifat individual, yang merubah stimuli
dari lingkungan seseorang ke dalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang.
Menurut Briggs 1992 dalam Sugandi 2007: 10 pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi si belajar sedemikian rupa sehingga si
belajar itu memperoleh kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan lingkungan.
Sugandi 2007: 9 mendefinisikan pembelajaran dilihat dari perilaku guru adalah sebagai berikut: 1 Usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan
dengan menyediakan lingkungan, agar terjadi hubungan stimulus lingkungan dengan tingkah laku si belajar Behavioristik, 2 cara guru memberikan
kesempatan kepada si belajar untuk berfikir agar memahami apa yang dipelajari Kognitif, 3 memberikan kebebasan kepada si belajar untuk memilih bahan
pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya Humanistik.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses tertentu yang ditujukan untuk melakukan perubahan sikap dan pola pikir siswa ke
arah yang lebih baik untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
21
2.2.4 Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar