30
Media audio sebagai media pembelajaran dalam menyimak dongeng dapat membantu guru dalam menyampaikan isi dongeng. Hal ini sangat cocok dengan
karakteristik media audio yang dalam penerimaan pesannya dibutuhkan indera pendengaran. Sehingga anak lebih mudah untuk memusatkan fikirannya dalam
menerima pesan. Selain itu, volume media audio pun dapat disesuaikan dengan kapasitas siswa.
Penggunaan media audio dalam pembelajaran menyimak, diharapkan siswa lebih mudah dalam menyimak isi dongeng. Pesan yang disampaikan media
audio melibatkan indera pendengaran. Penggunaan media audio membuat siswa lebih fokus dengan dongeng yang disampaikan. Oleh karena itu, peneliti akan
melakukan pembelajaran menyimak dongeng di SD Negeri 03 Kaligelang Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang dengan menggunakan media audio.
2.4 Hipotesis
Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan hipotesis yaitu: : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan menyimak
dongeng pada siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan media audio dengan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.
H : terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan menyimak
dongeng pada siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan media audio dengan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.
31
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian yang dibahas pada penelitian penggunaan media audio dalam pembelajaran keterampilan menyimak dongeng adalah sebagai
berikut:
3.1 Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas II SD Negeri 03 Kaligelang Pemalang. Jumlah siswa kelas II A sebagai kelas kontrol adalah 22
anak, dan jumlah siswa kelas II B sebagai kelas eksperimen adalah 22 anak. Jadi jumlah keseluruhan populasi adalah 44 anak.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh. Teknik sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel Sugiyono 2008: 85. Hal ini dilakukan setelah memperhatikan ciri-ciri antara lain: usianya relatif sama, siswa mendapat
materi berdasarkan kurikulum yang sama, kedua sampel berada dalam satu sekolah yang sama. Guru kedua kelas pun mempunyai kemampuan yang relatif
sama. Keduanya mempunyai kemampuan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang sama. Kedua guru pun mempunyai kemampuan
menggunakan media pembelajaran yang sama. Keduanya mempunyai lama pengalaman mengajar yang sama. Dengan demikian, diharapkan karakteristik
pembelajaran serta kemampuan awal siswa sebanding.
32
Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut, maka sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas II SD Negeri 03 Kaligelang Pemalang
yang berjumlah 44 siswa.
3.2 Desain Penelitian Eksperimen
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu ada satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen
adalah kelas yang mendapat perlakuan, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang tidak mendapat perlakuan atau hanya sebagai pembanding. Dalam hal ini kelas
eksperimen yaitu kelas II B SD Negeri 03 Kaligelang Pemalang, sedangkan untuk kelas kontrol yaitu kelas II A SD Negeri 03 Kaligelang Pemalang. Desain
penelitian eksperimen ini adalah pembanding group statistik. Desain penelitian eksperimen ini dapat dibaca pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Desain Eksperimen Perbandingan Statistik Group Group
Variabel Bebas Variabel Terikat
Eksperimen X Y
Kontrol - Y
Keterangan: X = ada perlakuan
- = tidak ada perlakuan
33
3.3 Variabel Penelitian