Keterampilan Menyimak Landasan Teori

22 suatu metode dalam pembelajaran bahasa. Pengerjaannya melalui langkah- langkah yang teratur dan secara bertahap. Mulai dari penyusunan perencanaan pengajaran, penyajian pengajaran, proses belajar mengajar, dan penilaian hasil belajar. Teknik dalam pembelajaran bahasa mengacu pada pengertian implementasi perencanaan pengajaran di depan kelas, yaitu penyajian pelajaran dalam kelas tertentu dalam jam dan materi tertentu pula. Teknik mengajar berupa berbagai macam cara, kegiatan, dan kiat trik untuk menyajikan pelajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Teknik pembelajaran bersifat implementasi, individual, dan situasional.

2.2.5 Keterampilan Menyimak

Menyimak pada hakikatnya adalah mendengarkan dan memahami isi bahan simakan Tarigan 1991: 5. Tujuan utama menyimak adalah menangkap, memahami dan menghayati pesan, ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan. Menurut Kamidjan 2001 dalam Solchan 2008:10.9 menyimak adalah suatu proses mendengarkan lambang-lambang bahasa lisan dengan sungguh- sungguh penuh perhatian, pemahaman, apresiatif yang dapat disertai dengan pemahaman makna komunikasi yang disampaikan secara non verbal. Menyimak sangat fungsional dalam kehidupan manusia. Melalui menyimak seseorang memperoleh kemungkinan besar dalam mendapatkan informasi. Sebagian pengetahuan seseorang dan nilai-nilai yang diyakininya 23 diperoleh melalui kegiatan menyimak. Kerana itu sangatlah beralasan bila seseorang, terlebih siswa dituntut terampil menyimak. Banyak hal yang harus disimak para siswa, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Di dalam kelas mereka menyimak penjelasan guru, perintah guru, pendapat atau pembicaraan teman sebaya. Di luar kelas, siswa menyimak nasihat, cerita, pengumuman, percakapan teman, dan sebagainya. Keberhasilan pembelajaran merupakan tujuan dari setiap kegiatan pembelajaran, begitu pun dengan pembelajaran menyimak dongeng. Faktor-faktor yang menjadi penentu keberhasilan pembelajaran menyimak dalam Tarigan 1991: 35 antara lain: 1 pembicara, merupakan orang yang menyampaikan pesan, ide, informasi kepada para pendengar melalui bahasa lisan, 2 pembicaraan, merupakan materi, isi, pesan atau informasi yang hendak disampaikan oleh seseorang pembicara kepada pendengarnya, 3 situasi, diartikan sebagai segala sesuatu yang menyertai peristiwa menyimak di luar pembicara, pembicaraan dan menyimak, 4 penyimak, adalah orang yang mendengarkan dan memahami isi bahan simakan yang disampaikan oleh pembicara dalam suatu peristiwa menyimak. Selain itu, hal yang perlu di guru dalam pembelajaran menyimak adalah strategi dalam pembelajaran menyimak, terutama di sekolah dasar. Dalam jurnal internasional yang berjudul listening carefully 2008 Prouty dan Fagan mengemukakan bahwa: In eneral elementary listening strategies settle down and prepare to listen and strategies that students use to actively demonstrate to other that they have been listening. Artinya secara umum strategi menyimak di sekolah dasar dibagi ke dalam dua kategori: 1 strategi untuk membantu siswa tenang dan mempersiapkan diri mereka untuk menyimak, dan 2 strategi yang digunakan untuk secara aktif menunjukkan bahwa mereka telah menyimak. 24 Hal terakhir dalam kegiatan pembelajaran adalah penilaian. Penilaian keterampilan menyimak dilakukan untuk mendapatkan hasil menyimak siswa terhadap isi dongeng. Dalam penilaiannya diperoleh dari hasil simakan siswa yang berupa jawaban-jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan guru. Penilaian hasil dapat diperoleh dari tes. Tes pada keterampilan menyimak dimaksudkan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menangkap dan memahami informasi yang terkandung dalam wacana yang diterima melalui saluran pendengaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa di sekolah, khususnya Bahasa Indonesia, tes menyimak kurang mendapatkan banyak perhatian sebagaimana keterampilan bahasa yang lain. Ada enam tingkatan tes kemampuan ranah kognitif menurut Bloom 1985 dalam Anni 2007: 7 yaitu: 1 pengetahuan, didefinisikan sebagai perilaku mengingat atau mengenali informasi, 2 pemahaman, didefinisikan sebagai kemampuan memperoleh makna dari materi pelajaran, 3 penerapan, mengacu pada kemampuan menggunakan materi pelajaran yang telah dipelajari di dalam situasi baru dan kongkrit, 4 analisis, mengacu pada kemampuan memecahkan material ke dalam bagian-bagian sehingga dapat dipahami struktur organisasinya, 5 sintesis, mengacu pada kemampuan menggabungkan bagian-bagian dalam rangka membentuk struktur yang baru, dan 6 penilaian, mengacu pada kemampuan membuat keputusan nilai materi pembelajaran pernyataan, novel, puisi, laporan untuk tujuan tertentu.

2.2.6 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar