19 Dari materi yang ada dapat digambarkan desain
interface
adalah sebagai berikut.
Gambar 6 Desain
Interface
Dari gambar 6 desain
interface
dapat dijelaskan terdapat gambar logo sekolah, kemudian diikuti judul materi. Kemudian dalam materi saluran
pernapasan terdapat empat kategori sub bab. Setiap satu sub bab diwakili oleh satu tombol. setiap Hampir kesemua isi dari sub bab materi terdapat gambar
beserta penjelasanya. Berikut adalah penjelesan setiap tombol navigasi yaitu : 1 tombol pernapasan yang yang meliputi a hidung b faring c trakea d
bronkus e bronkiolus f alveolus g soal pengayaan untuk siswa, 2 fase pernapasan yang berisi tentang a fase inspirasi dan fase ekspirasi, 3macam
pernapasan a pernapaan dada b pernapasan perut 4 kelainan pernapasan a TBC bpneumonia c pleuritis dakfiktis 5 tombol exit keluar untuk keluar
dari aplikasi.
4. Hasil penelitian dan pembahasan
Penelitian yang dilakukan di kelas VIII d SMP Islam Bina Insani mengambil satu kelas yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa sebanyak 31 siswa. Penelitian
dilakukan dalam 3 kali pertemuan dengan alokasi jam belajar adalah 1 kali pertemuan 2 x 45 menit untuk teori, 1 kali pertemuan untuk teori dan demonstrasi
dengan tutorial video dan mengerjakan soal di LKS 2 x 45menit. 1 kali pertemuan 2x 45menit untuk ulangan harian.penelitian di adakan dari tanggal 22-29 oktaber
2015.
Tahap pertama penelitian adalah identifikasi masalah. Permasalahan didapat dari hasil observasi dan wawancara dengan guru dan siswa. Dari hasil observasi
dan wawancara dengan guuru terdapat permasalahan yaitu ketika proses belajar dilapangan tidak berjalan dengan maksimal. Siswa mengalami kesulitan dalam
memahami materi ajar yang berdampak siswa tidak mau berfokus pada pelajaran yang diberikan. Hal ini tercermin dengan banyaknya siswa yang memilih tidur. Hal
lain juga terjadi ketika siswa tidak mampu menjawab pertanyaan yang diberikan
Logo sekolah
Tombol Alat Pernapasan Tombol Fase Pernapasan
Tombol Kelainan Pernapasan Tombol Macam Pernapasan
Tombol Exit Judul Materi Saluran Pernapasan
20 oleh guru mapel IPA. Selain itu karena alat peraga dan waktu yang tebatas turut
serta meghambat prose belajar yang lebih efektif dan efisien. Proses belajar yang tidak maksimal ini pada akhirnya berdampak pada nilai buruk siswa dan aloksi
waktu dan proses belajar yang tidak sesuai dengan silabus. Alokasi waktu menjadi tidak sesuai dengan silabus karena seringnya tiap bab materi pembahasan harus
menambah 1 kali pertemuan 2 x 45 menit. Ini karena harus melakukan program remidial untuk perbaikan nilai siswa. Dari hal tersebtlah peneliti mendapatkan
saran dari guru untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran yang mampu untuk menarik kembali minat dan motivasi siswa dalam mengikuti mapel IPA.
Setelah dianalisis oleh peneliti lebih lanjut, pemanfaatan media belajar yang kurang efektif menjadikannya kendala pada proses kegiatan belajar mengajar antara
guru dan siswa selama ini. Media belajar berperan sebagai alat bantu untuk guru dan siswa untuk bias berkomunikasi. Media belajar memiliki fungsi untuk
membantu guru dalam memberikan pejelasn yang akurat kepada siswa. Media belajar dapat membantu siswa dalam memahami apa yang terangkan oleh guru.
Media belajar juga dapat berperan menggantikan fasilitas alat peraga yang tidak tersedia. Ketiadaan media belajar juga berakibat pada tiap menit waktu yang
digunakan untuk belajar. Menit belajar menjadi berkurang karena guru secara berulang-ulang ditiap kelas mencatatkan materi ajar yang akan diberikan. Ini sangat
menguras alokasi waktu yang ada. Faktor faktor tersebut adalah kendala yang di miliki guru ketika mengajarkan mapel IPA di kelas.
Dari informasi wawancara dengan siswa didapat permasalahan ketika belajar di kelas. Mereka cenderung tidak menyukai pelajaran ketika ada soal perhitungan,
karena hal itu menguras fokus mereka tiap harinya. Sedangkan tiap hari kegiatan mereka diluar jam sekolah sangat padat. Faktor kelelahan karena kurangnya
istirahat siswa dan banyaknya yang harus mereka pelajari diluar jam sekolah turut mempengaruhi fokus siswa dalam mengkap materi yang diajarkan.Di dalam
kelaspun kegiatan belajar yang berlangsung kebanyakan adalah mencatat. Hal tersebut adalah kenala yang di alami oleh para siswa.
Media belajar akan menjadi solusi yang akan coba diterapkan pada kegiatan pembelajaran IPA. Media belajar yang akan digunakan adalah media audio visual.
Setelah tahap identifikasi masalah adalah masuk ketahap perancangan media belajar. Peneliti mulai mengumpulkan bahan untuk materi ajar dan kemudian
dilanjutkan dengan merancang aplikasi pembelajaran. Aplikasi yang dirancang memilik desain back ground sains mengikuti mapel IPA mapel sains. Untuk
bagian tombol navigasi telah dimodifikasi lebih cantik agar dapat menarik minat siswa dalam belajar. Modifikasi yang diberikan adalah perihal apa saja yang
berhubungan dengan
bab yang di ambil “saluran pernapasan”. Sehingga Aplikasi pembelajaran yang sudah jadi memiliki tampilan sebagai berikut :
21
Menu
Start
mulai
Gambar 7 Menu Awal Aplikasi
Pada menu ini adalah tampilan awal aplikasi. Untuk memilih digunakan krusor dalam bentuk target tembak berwarna biru. Pada tampilan awal ini terdapat logo
sekolah dan nama mata pelajaran dibagian atas, tombol start mulai di tengah dan di bagian bawah merupakan gambar lambang sains. Jika user melakukan klik pada
tombol
start
berwarna merah hitam dan biru maka akan masuk ke menu berikutnya yaitu menu tujuan pembelajaran.
Menu kompetensi dasar
Gambar 8 Menu Tujuan Pembelajaran
Menu ini berisi tentang tujuan yang harus dicapai oleh para siswa pada materi Saluran pernapasan. Tujuan pembelajaran tersebut diambil dari buku pegangan
yang di miliki guru.Terdapat 5 tujuan dilakukannya pembelajaran. Terdapat tombol
next
selanjutnya pada menu ini untuk melanjutkan ke menu materi.
Menu materi
Gambar 9 Inti Materi
Menu materi penapasan manusia terdapat empat 4 sub menu yaitu alat pernapasan, fase pernapasan, mekanisme pertukaran O2 dan CO2, dan kelainan
pernapasan. Menu tersbut dikemas dalam gambar berbentuk pensil dan diubah fungsinya menjadi tombol navigasi. Pada sub menu 1 adalah yang paling banyak
22 menggunakan slide-slide sebagai pembelajaran. Berisi tentang bagan-bagan saluran
pernapasanya disertai detail gambarnya dan sedikit penjelasanya. Penjelasan lebih lanjut lebih banyak dilakukan oleh guru. Terdapat pula soal untuk para siswa secara
Tanya jawab langsung. Di sini juga di sediakan tombol navigasi “
exit
” karena pertemuan dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan. Pada sub menu 3 mekanisme
pertukaran O2 dan CO2 di tambahkan video simulasi percobaan berupa praktikum.
Isi sub menu materi
Gambar 10 Isi Sub Menu Materi
Pada isi sub menu materi seperti tampilan di atas terdapat beberapa pilhan tombol menu yakni seperti hidung. Faring, trakea dan lain-lain. Ketika arah krusor
mengenai tombol yang ingin di pilih otomatis akan berubah warna dari warna dasar putih menjadi warna lain. Setiap tombol akan berisi gambar beserta penjelasan
singkatnya. Di bawahnya dilengkapi tombol next untuk lanjut ke penjelasan dan tombol back untuk kembali ke halaman isi sub materi. Selain itu terdapat pula
tombol pengayaan untuk evaluasi guru dan siswa berupa beberapa soal yang biasa menjadi Tanya jawab antara guru dan siswa. Terdapat gambar rumah yang
merupakan sebuah tombol untuk kembali ke menu utama menu materi.
Isi materi ajar
Pada gambar 11 merupakan gambar dari bagan alat pernapasan yaitu faring. Gambar ini adalah lebih detail mengenai bentuk dan letak faring beserta
penjelasanya. Ini untuk memudahkan guru dalam memberikan pejelasan kepada para siswa.
Gambar 11 Isi Sub Menu Materi
23
Soal ulangan
Gambar 12 Soal Ulangan
Gambar 12 adalah soal ulangan merupakan evaluasi dalam bentuk
post test
yang dikerjakan oleh para siswa.
Back ground green board
ini dipilih untuk menyesuaikan dengan media media yang biasa di gunakan guru dan siswa ketika
proses KBM berlangsung. Terdapat tombol next berwarna hijau di bawah gambar
green board
untuk meneruskan ke no soal yang selanjutnya. Soal ulangan yang di terdiri dari 3 romawi. Romawi I terdiri 20 soal pilihan berganda dengan tiap no
jawaban yang benar diberi nilai1 point. Romawi II terdapat 10 soal mencocokan pernyataan dengan jawaban yang telah disediakan. Pada romawi II tiap soal benar
diberi nilai 1 point. Romawi III merupakan soal terakhir dengan 5 soal esai. Tiap soal bernilai 4point dengan total maksimal adalah 20 point. Kemudian nilai ditotal
20 point + 10 point + 20 point = 50 point jika benar semua. Kemudian point total yang didapatkan siswa akan di kalikan 2, sehingga didapat nilai maksimaal adalah
100 point.
Guru merasa tidak canggung menggunakan media pembelajaran tersebut karena guru pernah menggunakan hal yang sama ketika mengerjakan skripsi
kuliahnya. Ini membuat proses menjadi lebih lancer dengan pengalaman yang dimiliki oleh guru tersebut. Hasil dari pertemuan pertama guru dan siswa
didapatkan hasil yang lebih positif. Diantaranya siswa menjadi lebih akitif dalam menjawab soal dari guru dengan benar. Siswa juga fokus dan bersungguh dalam
memperhatikan materi yang tamplikan dari layar proyektor dan penjelasan dari guru. Tidak ada siswa yang tertidur ketika proses KBM berlangsung. Selain itu
karena didukung penggunaan fasilitas perpustakaan dimana ketika materi ajar selesai guru menuntun siswa untuk mencari informasi lain tentang materi yang
diajarkan bersumber dari buku lain yang dipegang oleh para siswa. Siswa terlihat sangat aktif dalam mencatat informasi dari yang didapat dibuku-buku
perpustakaan. Di akhir pertemuan guru mengumpulkan semua catatan siswa untuk di koreksi oleh guru.
Untuk pertemuan ke dua akan membahas tentang mekanisme pertukaran udara dan jenis-jenis penyakit saluran pernapasan. Pada mekanisme pertukaran udara
terdapat video simulasi untuk mengukur kapasitas paru paru. Video ini di ambil dari laman web www.youtube.com. Video ini merupakan video simulasi untuk
24 memberikan pengalaman praktikum kepada para siswa melalu gambar bergerak
video. Ini untuk membantu guru dalam mengatasi kurangnya praktikum lab yang dilakukan oleh para siswa karena keterbatasan alat peraga dan kegiatan siswa diluar
KBM yang padat.
Video tutorial diputarkan untuk para siswa ketika pertemuan kedua untuk bab saluran pernapasan. Sekali lagi, hal positif kemarin terulang dengan siswa fokus
pada apa yang di tamplikan pada layar proyektor. Video simulasi praktikum
sebagai contoh untuk para siswa memberikan pengalaman lebih bagi siswa untuk lebih mendalami materi yang diajarkan. Video yang diputarkan adalah video
tentang cara pembuatan alat untuk mengukur kapasitas volume paru-paru. Setelah materi selesai peneliti memberikan beberapa pertanyaan untuk para siswa. Dari
jawaban para siswa mereka banyak mendukung penggunan mediapembelajaran digunakan untuk proses belajar mereka untuk kedepannya. Dengan media
pembelajaran mereka juga jadi lebih mudah dalam memahami materi yang diterangkan oleh guru Menurut para siswa ini merupakan hal yang sangat jarang
mereka dapatkan ketika belajar di sekolah. Hal lain yang dapat dilihat dari peneliti adalah mereka mulai tidak sungkan untuk bertanya apabila ada yang tidak
dimengerti. Suasana kelas menjadi riuh dengan berbagai pertanyan yang datang dari para siswa. Suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan menjadi salah
satu dampak yang dihadirkan dari penggunaan media belajar dalam kegiatan proses belajar mengajar. Selain itu fasilitas sekolah bisa dimanfaatkan sesuai fungsinya.
Guru mapel IPA pun tak sungkan untuk mengatakan terbantu dengan adanya media belajar untuk proses KBM.
Pembahasan tentang hasil penelitian dalam bentuk evaluasi adalah menggunakan dalam bentuk
pree test
dan
post test
. Nilai pree test dan post test di bedakan menjadi dua yaitu sebelum pengujian aplikasi dan setelah pengujian
aplikasi. Skor setelah pengujian aplikasi
pree test
diambil langsung dari nilai pengerjaan tugas dari buku LKS para siswa. Sedangkan nilai
post test
diambil dari soal yang ada dibuku panduan milik guru. Dalam menyelesaikan data perhitungan,
pengujian hipotesis penelitian pada mata pelajara IPA akan dianalisis nilai rata-rata siswa kelas VIII D.Sebeleum menentukan perhitungan analisis data, maka
diperlukan validitas butir soal. Soal untuk jenis
post test
sebelum pengujian aplikasi ada 10butir yang kesemuanya valid. Sesudah diadakan pengujian aplikasi,
Untuk soal jenis
pree test
Dari 45 butir soal yang ada tidak ditemukanya butir soal yang tidak valid. Begitu pula dengan 35 butir soal untuk jenis
post test
, tidak ditemukan pula butir soal yang tidak valid. Maka analisis pengolahan data skor
untuk jenis
pree test
dan
post test
adalah sebagai berikut.
25
Tabel 3
Nilai siswa sebelum dilakukan pungujian media audio Visual
Dari table 3 di atas didapatkan perhitungan nilai siswa berdasarkan analisis data
descriptive statistic
. Data
descriptive statistic
didapat dari nilai
pree test
dan
post test
siswa sebelum diadakannya pengujian aplikasi dan sesudah diadakannya pengujian aplikasi. Perhitungan data descriptive statistic ini
menggunakan aplikasi SPSS 17. Dari table 3 descriptive , didapatkan data nilai minimal, nilai maksimal, dan nilai rata-rata seluruh siswa untuk jenis
pree test
sebelum pengujian aplikasi adalah 0. Ini dikarenakan guru tidak melakukan
pree test
untuk para siswa. Kemudian untuk data nilai
post test
siswa sebelum pengujian aplikasi, didapat nilai minimal adalah 30, Nilai maksimal 83, dan nilai rata-rata seluruh siswa adalah 64,23.
Tabel 4
Nilai siswa setelah pengujian media audio visual
Dari table 4, didapatkan data untuk jenis
pree test
sesudah pengujian aplikasi, dengan nilai minimal adalah 60, nilai maksimal 91, dan nilai rata-rata
seluruh siswa adalah 78,90. Kemudian untuk data nilai
post test
siswa sesudah pengujian aplikasi, didapat nilai minimal adalah 54, Nilai maksimal 88, dan
nilai rata-rata seluruh siswa adalah 75,10. Nilai terendah untuk
pree test
lama adalah 0 dan untuk
pree test
terbaru setelah pengujian aplikasi adalah 60. Untuk nilai tertinggi pree test lama
adalah 0 dan nilai tertinggi
pree test
setelah pengujian aplikasi adalah 91.
Pree test
digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi ajar sebelum diadakan
post test
. Dari perbandingan nilai rata-rata nilai
post test
lama dan terbaru siswa didapatkan prosentase kenaikan nilai rata-rata adalah 16, 9. Nilai terrendah
post test
sebelum pengujian aplikasi adalah 30 dan nilai terendah untuk
post test
terbaru adalah 54. Nilai tertinggi
post test
sebelum pengujian aplikasi adalah 83 dan nilai tertinggi setelah pengujian aplikasi adalah 91. Dapat disimpulkan juga bahwa terjadi peningkatan nilai
siswa dari yang tertinggi dan juga yang terendah. Jumlah siswa yang mencapai
26 KKM pun mengalami kenaikan dari yang sebelumnya adalah 8 siswa menjadi
23 siswa dari 31 siswa yang ada.
Tabel 5
uji independent samples test
Dari table 5 pada kolom berwarna biru didapatkan nilai
sign 2-tailed
didapatkan P 0,001 0,005 maka H1 di terima dan H0 ditolak. Artinya dapat disimpulkan bahwa media belajar audio visual memiliki pengaruh terhadap
peningkatan hasil belajar siswa di SMP Islam Bina Insani. Yang berarti penggunaan media pembelajaran memang diperlukan untuk membantu kegiatan
proses belajar. Proses KBM yang tepat menjadi inti dari keberhasilan evaluasi siswa. Sehingga alokasi waktu yang ada juga ikut sesuai dengan perencanaan yang
sudah disiapkan sebelumya yaitu 3 kali pertemuan.
5. Kesimpulan dan saran