Konsep Caring TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Caring

Caring adalah sentral praktik keperawatan. Caring merupakan suatu cara pendekatan dinamis yang menjadi tolak ukurnya dalam memberikan pelayanan keperawatan untuk meningkatkan kepedulian terhadap klien. Caring merupakan cara yang memiliki makna dan memotivasi tindakan. Menurut Carruth et all 1999 dalam Atmoko 2010 caring didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi serta meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien. Watson 1988 dalam Swanson 1991 mengatakan bahwa caring adalah ideal moral dari keperawatan yang lebih dari sebuah exisestensial philosophy yang dipandang sebagai dasar spiritual. Caring sebagai esensi dari keperawatan yang berarti pertanggungjawaban hubungan antara perawat-klien. Perilaku caring perawat dapat membantu klien untuk berpartisipasi, serta memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kesehatan. Perawat perlu mempunyai dasar fokus yaitu merawat sesorang dalam kehidupannya dengan caring dan menumbuhkan perilaku caring. Menurut Johnson 1989 dalam Dwidiyanti 2010 perawat harus memiliki keahlian khusus dan kepedulian sosial yang mencakup intelektual, praktikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku caring. Universitas Sumatera Utara Caring menjadi inti moral dan etik keperawatan dalam sebuah tanggung jawab perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada klien. Perawat mempunyai respons terhadap apa yang dilakukannya, apakah baik atau tidak baik secara moral. Caring adalah perhatian perawat dengan sepenuh hati terhadap pasien Potter Perry, 2009. Kepedulian, empati, komunikasi yang lemah lembut dan rasa kasih sayang. Selain itu Mayehoff dalam Dwiyanti 2010 memandang caring sebagai suatu proses yang tujuan membantu orang lain bertumbuh dan mengaktualisasikan diri. Mayehoff juga memperkenalkan sifat-sifat caring seperti sabar, jujur, rendah hati. Caring didefinisikan sebagai suatu rasa peduli, hormat dan menghargai orang lain. Artinya memberi perhatian dan mempelajari kesukaan-kesukaan seseorang dan bagaimana seseorang berpikir, bertindak dan berperasaan. Menurut Sobel 1989 dalam Dwiyanti 2010 caring sebagai suatu moral imperative bentuk moral sehingga perawat harus terdiri dari orang-orang yang bermoral baik dan memiliki kepedulian terhadap kesehatan pasien, yang mempertahankan martabat dan menghargai pasien sebagai seorang manusia. Caring digambarkan sebagai suatu emosi, perasaan belas kasih atau empati terhadap pasien yang mendorong perawat untuk memberikan asuhan keperawatan bagi pasien. Dengan demikian perasaan tersebut harus ada dalam diri setiap perawat supaya mereka bisa merawat pasien. Universitas Sumatera Utara Menurut Leininger 1997 dalam Potter Perry 2009 caring merupakan kegiatan langsung untuk memberikan dukungan dan fasilitas kepada seseorang dengan mengantisipasi kebutuhan klien untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia tanpa pamrih, dan saling ketergantungan. Menurut Boykin, et al 2003 dalam Priambodo 2013 caring dianggap sebagai sebuah struktur yang mempunyai implikasi praktis untuk mengubah praktek keperawatan. Caring memfasilitasi kemampuan perawat untuk mengenali dan mengetahui masalah klien dan mencari serta melaksanakan solusinya. Selain itu, caring juga membantu perawat mengenali intervensi yang baik dan kemudian menjadi perhatian dan petunjuk dalam melaksanakan caring nantinya. Menurut Griffin 1983 dalam Priambodo 2013 membagi konsep caring kedalam dua domain utama. Salah satu konsep caring ini berkenaan dengan sikap dan emosi perawat, sementara konsep caring yang lain terfokus pada aktivitas yang dilakukan perawat saat melaksanakan fungsi keperawatannya. Hal ini meliputi membantu, menolong, dan melayani orang yang mempunyai kebutuhan khusus. Proses ini dipengaruhi oleh hubungan antara perawat dengan pasien.

2.2. Konsep Teori Caring Kristen Swanson