49 Pengerjaan
furniture
menggunakan sistem Struktur yang sesuai dengan karakter tiap-tiap
material
. Janganlah memaksakan struktur
material
bahan yang memang seharusnya tidak menggunakan teknik tersebut. Karena akan mengurangi nilai estetika dari
furniture
tersebut, selain itu konstruksinya pun bisa menjadi tidak sempurna, dalam jangka
waktu tertentu pasti tidak akan bisa berfungsi maksimal lagi.
6. WARNA
Warna merupakan salah satu aspek paling penting dalam desain interior, karena dapat mempengaruhi penampilan visual dalam ruangan. Warna juga
dapat memkamuflase kondisi suatu ruang, yang terlalu sempit menjadi lebar misalnya, atau memperbaiki proporsi yang kurang bagus.
John F P ile, 1988: 243
Warna juga merupakan suatu hal yang sangat vital,hubungan ini dikarenakan warna membawa misi untuk masing- masing benda yang selalu ada
warna yang menyertai keberadaannya. Warna juga dapat membawa pesan psikologis seseorang.
Definisi warna ada tiga, yaitu : a.
Hue, warna sebagai warna meliputi warna primer, sekunder dan tersier. b.
Value, warna sebagai pengungkapan gelap dan terang, dalam keadaan ini warna selalu dikaitkan dengan keadaan gelap dan terang.
c. Saturation, warna sebagai suhu, dalam hal ini warna selalu berhubungan
dengan aspek psikologis yang diterima o leh seseorang apakah itu terasa dingin atau sebaliknya.
50 Warna mempengaruhi bentuk, ukuran, berat, suhu. Warna itu ekspresi
karena warna membawa gagasan tentang symbol.
Tate Allen dan C. ray Smyth, 1986 ; 150
Menurut jenisnya warna dibagi menjadi tiga,ya itu : a.
Warna Primer terdiri dari warna merah, kuning dan biru b.
Warna sekunder terdiri dari warna hasil kombinasi dua warna primer c.
Warna tersier terdiri dari dari kombinasi warna sekunder. Sedangkan dalam letaknya dalam diagram warna dibagi menjadi :
1 Warna hangat : Merah, KuningOrange
2 Warna Dingin : Biru, Hijau, Ungu
7. INTERIOR SYSTEM
Didalam sebuah karya penciptaan sebuah karya interior maupun arsitek yang baik, ada baiknya selain memperhatikan keindahan juga memperhatikan
perancangan bangunan yang serba alami. Pencahayaan alami, ventilasi atau penghawaan alami, dan akustik alami. Akan tetapi, tuntutan kehidupan
modern
dan keterbatasan potensi alam telah menuntut manusia beralih kehal-hal yang serba buatan, baik pencahayaan buatan, ventilasi atau penghawaa n buatan, dan
akustik buatan. Tetapi meski semua buatan, tidaklah keliru jika diterapkan secara benar.
Berikut penataan penataan interior menurut Prasasto Satwiko dalam bukunya Fisika Bangunan, adalah sebagai berikut:
1. Sistem Penghawaan