Kerangka Berpikir Hipotesis LANDASAN TEORITIS

77 hanya diperlukan sekedarnya saja, demikian upaya hubungan. Mulyasa 2005 : 115 Dari uraian di atas dalam penelitian ini yang dimaksud situasional kepemimpinan kepala sekolah adalah cara yang digunakan pimpinan sekolah dalam berinteraksi dengan guru yang bersifat situasional, dalam rangka mempengaruhi guru agar bekerja dengan baik guna mencapai tujuan dan sasaran proses belajar megajar. Indikator kepemimpinan yang bersifat situasional ditunjukkan oleh sikap: 1 gaya intruksi memberitahukan, 2 gaya konsultatif menjual, 3 gaya partisipasif peran serta, dan 4 gaya delegatif mendelegasian. Indikator-indikator tersebut kemudian akan dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang mudah dipahami dan dijawab oleh guru dengan alternatif jawaban menggunakan Skala Likert sehingga dapat mengungkap secara objektif tentang kepemimpinan situasional kepala sekolah berdasarkan persepsi guru.

2.2. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dalam tesis ini didasarkan kepada cara bagaimana agar tujuan Sekolah menjadi Sekolah Pertama Negeri di Kecamatan Pemalang yaitu “Menghasilkan kineja guru yang berkualitas dan memiliki keunggulan bersaing“ dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, perlu melihat beberapa jauh pengaruh motivasi dan keterkaitannya dengan model kepemimpinan situasional yang dilaksanakan di SMP Negeri di Kecamatan Pemalang sehingga tujuan yang diharapkan untuk menghasilkan kinerja guru yang berkualitas dan memiliki kemampuan dan daya saing yang tinggi dapat tercapai. 78 Gambar 2.2 Kerangka Berpikir MOTIVASI X 1 h 1 h 3 KINERJA GURU Y KEPEMIMPINAN SITUA h 2 SIONAL X 2

2.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu permasalahan yang harus dibuktikan kebenarannya. Berkenaan dengan masalah ini Arikunto 1983:62 menyatakan bahwa hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan deskripsi dan kerangka berpikir yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh positif yang signifkan antara motivasi kerja dengan kinerja guru. 79 2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifinikan antara kepemimpinan situasional menyangkut konteks pekerjaan dengan kinerja guru dalam meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. 3. Terdapat pengaruh positif yang sinifikan antara motivasi kerja dan kepemimpinan situasional dengan kinerja guru dalam proses belajar mengajar di SMP Negeri di Kecamatan Pemalang. 80

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian Dan Rancangan Penelitian 3.1.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengkaji fakta-fakta yang telah terjadi serta semua data dan informasi diwujudkan dalam bentuk angka,dengan analisis statistik parametrik. Informasi yang menyangkut variable dalam penelitian ini diperoleh dari responden yang ditransper dalam bentuk angka-angka kemudian dianalisis dengan program spss. Analisis yang digunakan adalah regresi sederhana dan regresi ganda. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas variable independent dan satu variabel terikat variable dependent.

3.1.2. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan untuk mengetahui regresi variable independent X dengan variable dependen Y dinamakan penelitian regresi. Menurut Arikunto 1988:259 apabila penelitian komparasi bertujuan mengetahui kesamaan dan perbedaan, maka penelitian regresi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya pengaruh, dan apabila ada berapa besarnya pengaruh serta berarti tidaknya pengaruh. Adapun rancangan penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah menempatkan motivasi kerja dan persepsi kepemimpinan situasional