85
3.5.1. Motivasi Kerja Guru
Dalam penelitian ini motivasi kerja guru merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang guru yang diusahakan untuk
menimbulkan dan menjamin kelangsungan kerjanya dengan memberikan arah sehingga tujuan kerja yang telah dirumuskan dapat tercapai. Motivasi
timbul karena adanya kebutuhan – kebutuhan yang ingin dipenuhi dan kebutuhan tersebut akan mendorong seseorang untuk melakukan tindakan
kerja. Motivasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Pemalang adalah
dorongan dari dalam diri guru SMP yang bersangkutan untuk melakukan pengembangan diri dengan optimal yang pada giliranya akan menciptakan
prestasi kerja yang tinggi. Pengukuran motivasi kerja guru akan diukur melalui persepsi guru, sedangkan indikator motivasi kerja guru sebagaimana
kesimpulan dari uraian pada bab sebelumnya, yaitu: a Kebutuhan akan berprestasi, b Peluang untuk berkembang, c Kebanggaan terhadap
pekerjaan sendiri, d Kebutuhan akan pengakuan, dan e Gaji yang diterima.
Indikator-indikator tersebut kemudian dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang mudah dipahami dan dijawab oleh guru dengan
alternatif jawaban menggunakan Skala Likert yang dimodifikasi sehingga dapat mengungkap secara objektif tentang motivasi kerja guru berdasarkan
persepsinya.
86
3.5.2. Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah
Berdasarkan kesimpulan uraian pada bab sebelumnya, dalam penelitian ini yang dimaksud persepsi kepemimpinan situasional kepala
sekolah adalah persepsi guru tentang cara yang digunakan pimpinan sekolah dalam berinteraksi dengan guru yang bersifat situasional, dalam rangka
mempengaruhi guru agar bekerja dengan baik guna mencapai tujuan dan sasaran proses belajar megajar. Indikator persepsi kepemimpinan situasional
yang ditunjukkan oleh sikap: 1 gaya intruksi memberitahukan, 2 gaya konsultatif menjual, 3gaya partisipasif peran serta, dan 4 gaya
delegatif mendelegasian. Indikator-indikator
tersebut kemudian dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang mudah dipahami dan dijawab oleh guru dengan
alternatif jawaban menggunakan Skala Likert sehingga dapat mengungkap secara objektif tentang kepemimpinan situasioanal kepala sekolah
berdasarkan persepsi guru.
3.5.3. Kinerja Guru