Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan Kepala Sekolah

53

2.3. Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah

2.3.1. Pengertian Kepemimpinan

Menurut D.E. Mc. Farland 1978 mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses di mana pimpinan dilukiskan akan memberi perintah atau pengaruh, bimbingan atau proses mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut J.M. Pfiffner 1980 mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah seni mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan menurut Oteng Sutisna 1983 mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mengambil inisiatif dalam situasi social untuk menciptakan bentuk dan prosedur baru, merancang dan mengatur perbuatan, dan dengan berbuat begitu membangkitkan kerja sama ke arah tercapainya tujuan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan perilaku yang digunakan oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain guna membangkitkan kerja sama ke arah tercapainya tujuan.

2.3.2 Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepala sekolah sebagai motor penggerak, penentu arah kebijakan sekolah, serta menentukan bagaimana tujuan- tujuan sekolah dan pendidikan yang ada di sekolah yang dipimpinnya untuk direalisasikan maka dituntut untuk senantiasa meningkatkan kinerja. Peningkatan kinerja dapat dilihat dengan mewujudkan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Sehubungan dengan itu maka diperlukan kepemimpinan kepala sekolah. 54 Adapun ciri-ciri kepemimpinan kepala sekolah yang baik dapat dilihat dengan kriteria sebagai berikut: Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, lancar dan produktif. Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. 1. Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyaakat sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah dan pendidikan. 2. Mampu menggunakan gaya kepemimpinan disekolah terhadap guru dan pegawai. 3. Mampu bekerja dalam tim manajemen 4. Mampu mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Seorang kepala sekolah dituntut untuk memiliki ketrampilan khusus dalam kepemimpinannya, sehingga apa yang diisyaratkan pada enam ciri di atas dapat terpenuhi. Menurut Made Pidarta yang dikutip oleh Mulyasa 2002:126 ada tiga macam ketrampilan yang harus dimiliki oleh kepala sekolah untuk mensukseskan kepemimpinannya. Ketiga ketrampilan tersebut adalah ketrampilan konseptual, yaitu ketrampilan untuk memahami dan mengoperasikan organisasi; ketrampilan manusiawi, yaitu ketrampilan untuk bekerja sama, memotivasi dan memimpin; ketrampilan teknik, yaitu ketrampilan dalam menggunakan pengetahuan, metode, teknik serta 55 perlengkapan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Lebih lanjut dikemukakan bahwa untuk memiliki kemampuan, terutama ketrampilan konsep, para kepala sekolah diharapkan melakukan kegiatan-kegiatan berikut: 1 senantiasa belajar dari pekerjaan sehari-hari terutama cara kerja para guru dan pegawai sekolah lainnya; 2 melakukan observasi kegiatan manajemen secara terencana; 3 membaca berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan; 4 memanfaatkan hasil hasil penelitian orang lain; 5 berfikir untuk masa yang akan datang; 6 merumuskan ide- ide yang dapat diujicobakan. Menurut H.G Hicks dan C.R Guilet dikutip oleh Masduki Yusak 2002:33 ada 8 rangkaian kepemimpinan yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah yaitu: 1 arif dan bijaksana, adil tidak membedakan antara bawahan yang satu dengan yang lain, dalam langkah-langkahnya menimbulkan rasa kebersamaan antara guru dan karyawan lain sehingga tidak mengesankan “like and dislike”abritrating; 2 seorang kepala sekolah mampu untuk memberi saran sesuai dengan apa yang dibutuhkan, memberi semangat pada bawahan dalam melaksanakan tugas suggesting; 3 seorang kepala sekolah mampu memberikan bantuan berupa dana, sarana dan prasarana yang dibutuhkan para guru, karyawan serta siswa demi kelancaran tugas-tugasnya supplying; 4 kepala sekolah harus mampu sebagai perekat, jembatan komunikasi, menyatukan persepsi bawahannya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan catalysing; 5 mampu memberikan rasa aman bawahannya dalam menjalankan tugas, 56 menimbulkan kenyamanan dalam menyatakan ekspresi demi kemajuan sekolah providing security; 6 seorang kepala sekolah harus mampu mencerminkan apa yang menjadi keputusan, langkah-langkahnya mewakili langkah yang dilakukan oleh semua komponen yang ada disekolah, artinya dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan langkah kepala sekolah merupakan keputusan bersama representing; 7 kepala sekolah harus mampu sebagai sumber semangat bagi para guru, karyawan serta siswa, sehingga mereka menerima dan memahami tujuan sekolah dengan baik dan bertanggung jawab proising; 8 mampu menghargai apapun yang dihasilkan oleh para guru, staf, baik berupa kenaikan pangkat, fasilitas, kesempatan mengikuti pendidikan objective. Menurut Sri Rejekiningsih, seorang kepala sekolah mempunyai tujuh fungsi sebagai berikut: 1 Kepala sekolah sebagai Pendidik education, seorang kepala sekolah harus bisa mendidik, memberi contoh mengembangkan para guru, karyawan dan siswa; 2 Kepala sekolah sebagai Manajer, seorang kepala sekolah harus mampu memimpin bawahannya dalam menyusun program sekolah serta menggerakkan bawahan untuk mewujudkan tujuan; 3 Kepala sekolah sebagai administrator; seorang kepala sekolah harus mampu mengolah adminitrasi yang ada di sekolah baik perkantoran, kesiswaan, ketenaga kerjaan, keuangan, sarana prasarana; 4 Kepala sekolah sebagai supervisor, seorang kepala sekolah mampu mensupervisi para guru serta menindak lanjuti hasilnya demi pencapaian tujuan yang telah ditetapkan bersama; 5 Kepala 57 sekolah sebagai pemimpin, seorang kepala sekolah harus mampu memimpin bawahannya dengan mengoptimalkan kemampuan yang ada, memanfaatkan sisi lebih bawahannya masing- masing, mampu melakukan keputusan dengan cepat dan tepat demi kemajuan sekolah yang dipimpinnya; 6 Kepala sekolah sebagai inovator, seorang kepala sekolah harus mampu sebagai agen perubahan bagi kemajuan sekolah yang dipimpinnya serta mampu mencari peluang dari perubahan yang ada; 7 Kepala sekolah sebagai motivator, seorang kepala sekolah pendorong para bawahanya sehingga muncul kegairahan dalam bekerja. Sri Rejekiningsih, 2001:25. Menurut Sudarwan Danim 2004 mendefiniskan kepemimpinan adalah setiap tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok lain yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jadi berdasarkan pemahaman tersebut seorang pimpinan dalam memimpin anggotanya memerlukan keterampin khusus untuk dapat mempengaruhi anggota yang dipimpinnya. Dengan demikian gaya kepemimpinan adalah cara yang diterapkan oleh pemimpin dalam mempengaruhi seseorang atau kelompok yang dipimpinnya. Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas pada saat mempengaruhi anak buahnya, apa yang yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan, cara pemimpin bertindak dalam mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinannya. Mulyasa, 2002: 108. 58 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi orang lain seperti yang dilihat. Dalam hal ini usaha menyelaraskan persepsi di antara orang yang akan mempengaruhi perilaku dengan orang yang perilakunya akan dipengaruhi menjadi amat penting kedudukannya. Dalam dunia persekolahan maka kepemimpinan kepala sekolah sebagai orang yang akan mempengaruhi harus memiliki persepsi yang sama dengan guru sebagai kelompok yang akan dipengaruhi perilakunya. Jadi dalam penelitian ini yang dimaksud gaya kepemimpinan kepala sekolah adalah cara yang digunakan pimpinan sekolah dalam berinteraksi dengan guru dalam rangka mempengaruhi agar guru bekerja mencapai tujuan dan sasaran proses belajar meganjar.

2.3.3 Jenis-jenis Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah