36
dilaksanakan terhadap seluruh tahapan proses belajar mengajar secara menyeluruh. Melaksanakan evaluasi ini ditunjukkan dengan proess:
1. Memberikan penilaian prestasi siswa untuk keperluan pengajaran 2. Melaksanakan evaluasi
Dari uraikan di atas dapat disimpulkan dalam penelitian ini yang dimaksud kinerja guru adalah hasilkeluaran dari sesuatu proses atau
kemampuan aplikasi kerja guru dalam wujud nyata, yaitu pekerjaan atau rangkaian kegiatan yang dilakukan guru dalam tugas keguruannya yang
ditunjukkan oleh: a membuat rencana pelajaran, b melaksanakan rencana pelajaran, c mengembangkan hubungan antar pribadi, dan d
melaksanakan evaluasi. Indikator-indikator tersebut kemudian dikembangkan menjadi
pertanyaan-pertanyaan yang mudah dipahami dan dijawab oleh guru dengan alternatif jawaban menggunakan Skala Likert sehingga dapat mengungkap
secara objektif tentang kinerja guru berdasarkan persepsinya.
2.1.4. Penelitian yang Relevan dengan Kinerja Guru
Berdasarkan penelitian Hidebrand dan Wilson dalam Soekarwati, 1995 yang melakukan penelitian untuk mengidentifikasikan pengajar yang
“baik” dan yang “tidak baik”, maka diperoleh hasil bahwa 75. Mahasiswa memberikan criteria tentang pengajar yang baik sebagai
berikut : 1. Saat belajar pendapat yang diosampaikan diperbandingkan dengan pendapat ahli yang lain untuk memberikan wawasan yang luas
kepada siswannya; 2. Memberikan contoh–contoh yang kongkrit
37
berdasarkan hasil-hasil penelitian terbaru; 3. Mempunyai cara menyampaikan bahan ajar yang baik: 4. Mampu menerengkan persoalan
dengan jelas; 5. Mampu menyenangkan topic yang sulit menjadi mudah dimengerti oleh siswa; 6. Menyenangkan pekerjaan sebagai pengajar
sehingga tidak ada beban dalam melakukan pekerjaan tersebut; 7. Mempunyai sifat yang dinamis dan intuistik; 8. Mengundang siswa untuk
bertanya dan mampu menjawab; 9. Cepat tanggap terhadap tanggapan siswa terhadap bahan pelajaran yang diberikan, sehingga dapat merubah
strategi mengajar agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Unsur-unsur manajemen klas yang dilakukan oleh guru dalam proses
belajar mengajar meliputi : 1.
Garis besar pengajaran setiap awal pelajaran, guru memberikan informasi kepada siswa mengenai garis besar pelajaran yang akan
diberikan, sehingga siswa sudah mengetahui secara jelas tentang apa yang harus dikerjakan selama pelajaran berlangsung.
2. Kehadiran dan tepat waktu
Para guru sangat disiplin akan waktu. Beberapa menit sebelum pelajaran mulai mereka sudah siap di dalam kelas, mereka pulang tepat waktunya,
dan tak pernah absent. 3.
Buku-buku yang dipergunakan Bahan pelajaran yang diberikan pada siswa bersumber dari beberapa
buku. Buku rujukan yang digunakan beragam, antara 3 sampai 9 buku tergantung materi pelajaran.
38
4. Sumber-sumber materi lain
Selain buku, para guru juga menggunakan sumber materi bahan pelajarn tambahan lain, seperti fotocopy surat kabar, majalah, hasil
penelitian, dan sebagainya, bahan tambahan ini ditunjukan saat pelajaran berlangsung.
5. Variasi metode belajar mengajar
Metode belajar mengajar yang digunakan bervariasi, mulai dari metode ceramah sampai metode penggunaan computer. Variasi ini dilakukan
untuk menciptakan dan mempertahankan iklim belajar, moral belajar dan menyediakan fasilitas untuk memudahkan mamahami materi
pelajaran. 6.
Variasi kegiatan siswa Kegiaatn siswa berupa mendengarkan dan mencatat pelajaran, guru
tidak mendominasi proses belajar mengajar, sebab semua bahan sudah ada dibuku yang ditunjuk guru dan garis besar pelajaran. Supaya materi
pelajaran lebih mudah dicerna dan dipahami secara mendalam maka dilakukan diskusi kelas, pemecahan masalah studi kasus dan sebagainya.
7. Kegiatan siswa diluar pelajaran
Para guru juga membuat variasi kegiatan mahasiswa diluar pelajaran tetapi masih berkaitan dengan materi pelajaran. Kegiatan tersebut
diantaranya membuat klipin, makalah, mencari kasus dimasyarakat atau sekolah, mengadakan survey lapangan.
39
8. Penilaian
Untuk menentukan kwalitas lulusan, para guru melakukan penelaian tentang partisipasi siswa sehari-hari, tugas rumah, tes tengah semester
dan akhir semester. Miller dalam Dessier, 1993 mengemukakan tentang teknik evaluasi
kinerja pengajar dengan menggunakan skala penilaian pengajar. Penilaian dilakukan dengan memberikan pendapat sesuai dengan prilaku pengajar
yang dinilai. Skala penilaian berkisar antara 1 sampai dengan 7 dengan kinerja “tidak benar “sangat tepat“ atau memberi tanda pada uraian “tidak
cocok atau tidak tahu” pada prilaku tertentu. Adapun butir-butir perilaku yang dinilai adalah :
1. Menguasai benar bidangnya, menyajikan bahan secara analitis,
membandingkan berbagai pendapat tentang perkembangan mutakhir, dan mengaitkan topic sajian dengan bidang atau pengetahuan lain.
2. Menguraikan topic sajian dengan jelas, mengemukakan tujuan,
mengikhisarkan hal-hal pokok, menyajikan bahan secara terorganisasi dan menekankan hal-hal penting.
3. Sensitif terhadap tanggapan siswa, mendoorng siswa, mendorong
keikutsertaan siswa dan menyambut baik pertanyaan dan diskusi. 4.
Bersedia dan bersikap bersahabat terhadap siswa secara individual, dihormati dan dipandang bernilai karena nasehat-nasehat yang diberikan
yang tidak langsung berkaitan dengan mata pelajaran.
40
5. Senang mengajar, antusias dengan bidang studinya, berusaha membuat
pelajarannya menyenangkan dan memiliki keyakinan atas diri sendiri. Teknik evaluasi kinerja lainnya terhadap guru dikemukakan oleh
Cascio 1986. Teknik ini dilakukan dengan memberikan pendapat tentang guru yang dievaluasi, dengan komponen “sangat setuju”, “netral”, “tidak
setuju”, dan “sangat tidak setuju”. Faktor – factor yang dievaluasi adalah : 1
Pengajar mempersiapkan bahan pelajaran dengan baik, 2 Pengajar menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, 3 Pengajar
membuat siswa berpikir tentang pelajaran yang telah diberikan, 4 Ada umpan balik yang diberikan terhadap siswa yang membutuhkan bantuan
dalam belajar, 5 Pengajar mengetahui bidang studinya dengan baik. Indikator-indikator tersebut kemudian akan dikembangkan menjadi
pertanyaan-pertanyaan yang mudah dipahami dan dijawab oleh guru dengan alternatif jawaban menggunakan Skala Likert sehingga dapat mengungkap
secara objektif tentang kinerja guru berdasarkan persepsinya.
2.2. Motivasi 2.2.1.
Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu , yang menyebabkan individu tersebut
bertindak atau perbuat. Motiv tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterprestasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan,