Sampel Penelitian Populasi Dan Sampel Penelitian 1.

82 Populasi adalah sejumlah individu yang diteliti dan memiliki paling sedikit satu sifat yang sama, baik kodrati maupun non kodrati Satmoko 1990:3. Dalam bahasa yang berbeda, Sudjana 1996:6 berpendapat bahwa populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, yang kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Atas dasar pendapat tersebut di atas yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMP Negeri di Kecamatan Pemalang pada tahun pelajaran 20062007 dan berstatus pegawai negeri sipil sebanyak 239 orang, dari 8 SMP Negeri. Pengambilan populasi hanya pada guru yang berstatus pegawai negeri, hal ini dilatarbelakangi beberapa hal yang mendasari alasan tersebut, bahwa pada umumnya guru yang telah berstatus pegawai negeri dan berada di sekolah negeri telah mendapat perhatian dari pemerintah dalam hal peningkatan kemampuan profesionalnya melalui pendidikan dan latihan, penataran, workshop dan segagainya. Maka guru yang berstatus pegawai negeri dipandang memiliki nilai lebih. Jumlah populasi pada penelitian ini ditunjukan table 1 berikut ini: Tabel 1. Jumlah Guru SMP Negeri di Kecamatan Pemalang No Nama Sekolah Jumlah Guru 1 2 3 4 5 6 7 8 SMPN 1 Pml SMPN 2 Pml SMPN 3 Pml SMPN 4 Pml SMPN 5 Pml SMPN 6 Pml SMPN 7 Pml SMPN 8 Pml 29 40 34 39 31 22 27 17 8 239 Sumber : Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pemalang Tahun 2007

3.3.2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh popuiasi. Selanjutnya tentang sample penelitian Ali 1981:84 lebih lengkap menyatakan “sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu”. Untuk mendapatkan kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan, haruslah ditempuh metode-metode yang benar dalam setiap langkah, termasuk sample. Arikunto 1983:107 mengemukakan bahwa: “Untuk 83 sekedar ancer-ancer maka apabila subyek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar, dapat diambil antara 10 – 15 atau 20 – 25 atau lebih…” Dari uraian di atas, ditentukan langkah-langkah dalam penentuan sampel sebagai berikut: 1 Pada tahap I, karena populasi terdiri atas katagori atau kelompok atau golongan yang setara atau sejajar, maka dari 8 SMP Negeri kecuali SMP Negeri 3 Pemalang, tempat peneliti bertugas diambil 40 3 sekolah dengan menggunakan teknik simple random sampling yaitu cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi, dan teknik ini digunakan karena anggota populasi dianggap homogen. Simple random sampling ini dilakukan dengan teknik pengundian dengan cara yang sudah terpilih dikembalikan atau dimasukan lagi, namun bila terambil kembali maka dianggap tidak sah dan dikembalikan lagi, dalam hal ini terpilih SMP Negeri 4 Pemalang, SMP Negeri 5 Pemalang, dan SMP Negeri 7 Pemalang 2 Pada tahap II, dari 3 sekolah yang terpilih sebagai sampel diambil seluruhnya yaitu 100 sehingga komposisi dan jumlah sampel menjadi: SMP Negeri 4 Pemalang sebanyak 39 orang, SMP Negeri 5 Pemalang sebanyak 31 orang, dan SMP Negeri 7 Pemalang sebanyak 27 orang, jadi jumlah keseluruhan sampel sebanyak 97 orang atau sebanyak 100,00 dari jumlah sampel sebanyak 97orang 84 Tabel 2. Jumlah Guru Untuk Sample Penelitian No Nama Sekolah Jumlah Guru Sampel Prosentase 1 2 3 SMPN 4 Pml SMPN 5 Pml SMPN 7 Pml 39 31 27 39 31 27 100,00 100,00 100,00 3 97 97 100,00

3.4. Variabel Penelitian