Pengertian Humas Peran Humas Di PT. Perkebunan Nusantara III(Persero) Dalam Menjaga Citra Perusahaan

B. Tujuan Humas

Humas pada hakikatnya adalah aktivitas, maka sebenarnya tujuan humas dapat digolongkan dengan tujuan komunikasi, yakni adanya penguatan dan perubahan kognisi, afeksi dan perilaku komunikannya. Bila kita bawa kedalam tujuan humas, maka tujuan humas adalah terjaga dan terbentuknya kognisi, afeksi, dan perilaku positif public terhadap organisasilembaga. Dengan demikian, rumusan yang paling tepat mengenai tujuan humas adalah sebagai berikut :

a. Terpelihara dan terbentuknya Saling Pengertian Aspek Kognisi

Saling pengertian dimulai dari saling mengetahui atau mengenal. Ungkapan “ tak kenal maka tak saying” pada banyak fenomena memberikan jalan disitulah humas berawal. Jadi, aktivitas dan program humas duimulai dari menjawab pertanyaan-pertanyaaan sebagai berikut : • “Siapa, apa, bagaimana, dimana dan mengapa organisasi diri kita?” • “Sudahkah public mengenal kita ?” • “Apa yang sudah diketahui oleh public tentang kita ?” • “Apa yang seharusnya diketahui public tentang kita ?” Tujuan humas pada akhirnya adalah membuat public dan organisasi lembaga saling mengenla. Baik mengenal kebutuhan, kepentingan, harapan, maupun budaya masing-masing. Dengan demikian, aktivitas kehumasan haruslah menunjukan adanya usaha komunikasi untuk mencapai saling kenal dan mengerti tersebut. Sifat komunikasinya cenderung informsi saja.

b. Menjaga dan Membentuk Saling Percaya Aspek Afeksi

Bila tujuan yang pertama mengarah pada penguatan dan perubahan pengetahuan kognisi, maka tujuan berikutnya adalah lebih pada tujuan emosi, yakni pada sikap afeksi saling percaya mutual confidence. Untuk mencapai tujuan saling percaya ini, prinsip-prinsip komunikasi persuasive dapat di terapkan Sikap saling percaya keberadaannya masih bersifat laten tersembunyi, yakni ada pada keyakinan seseorang public akan “lebaikanketulusan” orang lain organisasilembaga dan juga pada keyakinan organisasilembaga akan “kebaikanketulusan” publiknya. Kebaikanketulusan masing-masing dapat diukur dengan etika moral maupun materil yang di tanamkan dan ditunjukan masing-masing. Di sinilah humas menggunakan prinsip-prinsip komunikasi persuasive. Dia mempersuasi public untuk percaya kepada organisasilembaga, sebaliknya juga organisasilembaga untuk kepercayaan kepada publiknya.

c. Memelihara dan Menciptakan Kerja Sama Aspek Psikomotoris

Tujuan berikutnya adalah dengan komunikasi diharapkan akan terbentuknya bantuan dan kerja sama nyata. Artinya, bantuan dan kerja sama ini sudah dalam bentuk perilaku atau termanifestasikan dalam bentuk tindakan tertentu. Dalam contoh hubungan dengan pers external public relation, aspek psikomotorisdapat dilihat dari usaha humas sebagai wakil organisasilembaga untuk senantiasa terbuka terhadap pers yang menginginkan fakta, tidak mempersulit kerja pers dalam mendapat informasi dan menghubungi sumber