Peran Humas di PT. Perkebunan Nusantara III Persero dalam
menguntungkan bagi perusahaan serta untuk mengembangkan Visi dan Misi Perusahaan.
Kegiatan Eksternal yaitu : Humas Eksternal adalah segenap kegiatan Humas yang di arahkan pada
khalayak di luar perusahaan Masyarakat, Agen, Konsumen, Pemerintah, dan sebagainya, bukannya kalangan dalam perusahaanorganisasi yang bersangkutan.
Anggoro, 2000 Menurut Dozier Broom 1995 bahwa peranan public relations dibagi
empat kategori dalam suatu organisasi, yaitu sebagai berikut : 1.
Expert prescriber Sebagai praktisi ahli public relations yang berpengalaman dan
memiliki kemampuan tinggi dapat membantu untuk mencari solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya public
relationship. 2.
Communication fasilitator Dalam hal ini, praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau
mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya
dari organisasi bersangkutan, sekaligus harus mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak
publiknya. 3.
Problem solving process fasiliator Peranan praktisi PR dalam hal proses pemecahan persoalan public
relations ini, merupakan bagian tim manajemen untuk membantu
pimpinan organisasi baik sebagai penasihat hingga mengambil tindakan eksekusi dalam mengatasi persoalan atau krisis yang telah
dihadapi secara rasional dan profesional. 4.
Communication technician Berbeda dengan tiga praktisi PR profesional sebelumnya yang
terkait erat dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi. Sedangkan dalam peranan communication technician ini sebagai
journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknisi komunikasi atau dikenal dengan method of communication in
organization dan sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan level, yaitu secara
teknisi komunikasi, baik atau maupun media komunikasi dipergunakan dari tingkat pimpinan denga bawahan akan berbeda
dari bawahan ke tingkat atasan. Peranan public relation Humas tersebut diharapkan menjadi “mata” dan
“telinga”, serta “tangan kanan”bagi top manajemen dari organisasilembaga yang ruang lingkup tugasnya antara lain meliputi aktivitas :
a. Membina hubungan kedalam public internal
Yang dimaksud dengan public internal adalah public yang menjadi bagian dari unitbadanperusahaan atau organisasi itu sendiri. Dan
mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat, sebelum
kebijakan itu di jalan kan oleh organisasi.
b. Membina hubungan keluar public eksternal
Yang dimaksud dengan publik eksternal adalah public umum masyarakat. Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran yang
positif public terhadap lembaga yang diwakilinya. Jadi peran HumasPR tersebut bersifat dua arah, seperti dijelaskan diatas,
yaitu berorientasi kedalam inward looking, dan keluar outward looking. Beberapa kegiatan dan sasaran PR sebagai pendukung fungsi manajemen
perusahaanorganisasilembaga, yaitu : 1.
Building corporate identity and image
menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif
mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak
2. Facing crisis
Menangani complain, membentuk manajemen krisis dan PR
Recovery of image, memperbaiki: lost of image and damage untuk jelasnya masalah manajemen krisis, lihat buku seri
pertama Manajemen PR. Ruslan, 2001 Peran Humas menurut Gregory, 2001 yaitu :
Peran Humas disuatu organisasi adalah memberikan visi. Tiddak hanya tentang bagaimana segalanya harus di lakukan dengan baik, namun yang paling
penting adalah bagaimana arah organisasi atau perusahaan tersebut di masa yang akan dating. Dan selain itu, peran profesional Humas adalah membuat suatu
strategi untuk perusahaan atau organisasi yang menentukan arah jangka panjang
serta lingkup kerja yang ditentukan melalui proses analisis dan pengambilan keputusan yang mendalam.
Peran Humas ada 2, yaitu : 1.
Untuk memberikan informasi kepada manajemen senior atas apa yang terjadi di lingkungan social, sehingga hal-hal tersebut akan di
perhitungkan ketika mengambil keputusan. 2.
Untuk memberikan saran kepada manajmen atas akibat yang ditimbulkan dari keputusan yang di ammbil, dengan
memperhitungkan kemungkinan reaksi dari public utama yang akan mempengaruhi secara langsung kesejahteraan atau keberadaan
perusahaan. Gregory, 2000 Peran Humas pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero dalam Menjaga
Citra Perusahaan adalah sebagai berikut : 1.
Menghadapi Isu-isu yang negatif, dan mengklarifikasi kepada publik masyarakat yang terjadi sebenarnya.
2. Menampung semua aspirasi dari semua kalangan
3. Memberikan pelayanan yang baik kepada setiap public, komsumen,
media-media yang berkunjung ke Humas 4.
Memeberikan bantuan kepada masyarakat apabila sedang mengalami musibah, contohnya : seperti korban gunung meletus, kebanjiran,
gempa bumi.
E. PENGERTIAN PELAYANAN TERHADAP STAKEHOLDERS
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau uruttan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung anatara seseorang dengan orang lainatau dengan mesin secara
fisik dan menyediakan kepuasaan yang membutuhkan pelayanan tersebut. Dari kepuasaan tersebut maka akan timbul rasa nyaman atau penilaian akan pelayanan
yang diberikan sehingga muncul penilaian tentang kualitas pelayanan pada tempat tersebut. Pelayanan merupakan suatu usaha untuk membantu menyiapkan
mengurus apa yang diperlukan atau dibutuhkan oleh orang lain. Ada beberapa pengertian tentang Pelayanan, anatar lain :
Pelayanan merupakaan serangkaian kegiatan, oleh karena itu pelayanan juga merupakan suatu proses. Sebagai proses, pelayanan berlangsung secara rutin
dan berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat. Moneir, 2002
Menurut Majid 2008 pelayanan adalah : 1.
Sebuah kata kerja yang bersifat aktif bukan pasif, dinamis bukan statis, proaktif bukan reaktif, tanggap dan peduli terhadap orang lain bukan
cuek, mau menolong orang lain bukan diam atau menghindari. 2.
Pelayanan adalah suatu tindakan nyata dan segera menolong orang lain pelanggan, mitra kerja, mitra bisnis dan sebagainya atau disertai
dengan senyuman yang ramah dan tulus. Yang dimaksud dengan pelayan umum adalah setiap kegiatan yang
dilakukan oleh pihak lain yang ditujukan guna memenuhi kepentingan orang banyak.
Melayani adalah kesedian seseorang untuk memberikan pada orang lain. Kesediaan memberi haruslah muncul dari sebuah kesadaran dalam diri seseorang
tanpa ada paksaan dari pihak mana pun, agar seseorang mau melakukan secara sadar dan iklas dalam melakukan sesuatu haruslah bermula dari cara pandang
seseorang terhadap dirinya dan orang lain. Sedangkan kegiatan pelayanan adalah
suatu aktifitas untuk lebih peduli care pada setiap orang yang membutuhkan bantuan kita. Empati dan peduli yang diberikan oleh karyawan terhadap
masyarakat Stakeholders bukan bentuk merendahkan diri melainkan sikap mulia yang akan menempatkan posisi seseorang dalam tempat yang terhormat di mata
stakeholders. Istilah pelayanan dapat juga dilihat melalui berbagai kutipan dibawah ini
sebagai upaya memperjelas pengertian dan mempermudah untuk memahami objek yang diteliti. Menurut Iqbal 2007 pelayanan adalah sebagai berikut :
Menanamkan kesadaran diri bahwa melayani adalah tugasnya dan melaksanakannya dengan menjaga martabat diri dan pihak lain yang di layani.
Pelayanan juga mengetengahkan empati dan melayani pegawai dengan penuh kegairahan. Pelayanan juga dilakukan untuk menunjukan perhatian kepada
pegawai dan membina hubungan yang baik. Dari uraian di atas bahwa dalam pelayanan terhadap stakeholders harus di
penuhi dengan kesadaran, empati kepada pihak eksternal atau masyarakat, selalu memperbaiki pelayanan kepada masyarakat, menunjukan perhatian kepada
stakeholders dan melakukan evaluasi. Dan juga pelayanan merupakan suatu bentuk sistem prosedur atau metode tertentu yang diberikan kepada orang lain
dalam hal ini stakeholders, agar kebutuhan stakeholders tersebut dapat dipenuhi sesuai dengan harapan mereka. Kualitas pelayanan terhadap stakeholders di
anggap sebagai keunggulan-keunggulan yang diberikan perusahaan dalam rangka untuk menjaga citra baik perusahaan tersebut.
Pelayanan dapat di klarifikasikan berdasarkan 4 empat kriteria, yaitu :
1. Berdasarkan sifat tindakan
2. Berdasarkan hubungan dengan pegawai
3. Berdasarkan sifat permintaan dan penawaran
4. Berdasarkan metode penyampaian terhadap pegawai.