Kemudian anak-anak mungkin turut dengan bersenandung, atau mengetuk- ngetuk irama lagu. Pada ulangan ke tiga atau ke empat anak-anak turut
bernyanyi sampai mereka menguasai benar nyanyian itu dengan baik. Prosedur semacam ini dengan pendekatan yang bersifat logis
dapat diterapkan pada bahan kajian lain, peningkatan daya dengar tentang mana nada dalam alur melodi yang meninggi, rata-rata dan
menurun. Tentang pilihan alat musik perkusi yang cocok untuk mendramatisasikan isi dan maksud nyanyian.
c. Evalusi Evaluasi adalah kegiatan memperkirakan sejauh mana
pembelajaran berhasil guna. Keberhasilan itu tergantung pada beberapa hal, misalnya apakah tujuan satuan pembelajaran dirumuskan dengan
jelas dan oprasional. Bila jelas dan oprasional, maka guru dapat memberikan evaluasi secara serta merta bahwa anak telah dapat
melakukan sebagaimana yang diharapkan. Pencapaian tujuan satuan pembelajaran merupakan bukti nyata yang dapat dilihat pada perubahan
prilaku anak dari sebelum dan sesudah mengikuti proses pembelajaran. Perubahan prilaku yang diharapkan adalah gambaran dari hasil yang
diperolehnya melalui beragam pengalaman belajar musik.
7. Komponen-komponen Pembelajaran
Menurut Sugandi 2004: 28, pembelajaran pada taraf organisasi micro mencakup pembelajaran bidang studi tertentu dalam satuan
pendidikan, tahunan maupun semesteran. Bila pembelajaran tersebut ditinjau dari pendekatan sistem, maka dalam prosesnya akan melibatkan berbagai
komponen. Komponen-komponen tersebut adalah:
1. Tujuan
Tujuan yang secara eksplisit diupayakan pencapaianya melalui kegiatan pembelajaran adalah ”instructional effect” biasanya itu berupa
pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam TPK. TPK dirumuskan akan mempermudah dalam menentukan
kegiatan pembelajaran yang tepat. Setelah siswa melakukan proses belajar mengajar, selain memperoleh hasil belajar seperti yang dirumuskan dalam
TPK, mereka akan memperoleh apa yang disebut dampak pengiring nurturant effect. Dampak pengiring dapat berupa kesadaran akan sifat
pengetahuan, tenggang rasa, kecermatan dalam berbahasa dan sebagainya. Dampak pengiring merupakan tujuan yang pencapaianya sebagai akibat
mereka menghayati di dalam sistem lingkungan pembelajaran yang kondusif dan memerlukan waktu jangka panjang. Maka tujuan pembelajaran ranah
afektif akan lebih memungkinkan dicapai melalui nurturanteffect.
2. Subyek Belajar
Subyek belajar dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama karena beperan sebagai subyek sekaligus obyek. Sebagai subyek karena
siswa adalah individu yang melakukan proses belajar-mengajar. Sebagai obyek karena kegiatan pembelajaran diharapkan dapat mencapai perubahan
perilaku pada diri subyek belajar, untuk itu dari pihak siswa diperlukan partisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Partisipasi aktif subyek belajar
dalam proses pembelajaran antara lain dipengaruhi faktor kemampuan yang telah dimiliki hubunganya dengan materi yang akan dipelajari, oleh karena itu
untuk kepentingan perencanaan pembelajaran yang efektif diperlukan pengetahuan guru tentang diagnosis kesulitan belajar dan analisis tugas.
3. Materi Pelajaran