Pembelajaran Ekspositori Kriteria Ketuntasan Minimal KKM

2.5 Pembelajaran Ekspositori

Ekspositori berasal dari kata ekspo atau ekposisi yang berarti menjelaskan atau penyampai ide gagasan Suherman, 2003: 203. Pembelajaran Ekpositori atau sering dikenal sebagai stategi pembelajaran Ekpositori adalah pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai pelajaran secara optimal. Menurut Roy Killen, pembelajaran ini sering disebut dengan pembelajaran langsung karena pada pembelajaran ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru Sanjaya, 2007: 179. Pembelajaran Ekspositori merupakan pembelajaran yang sering digunakan oleh banyak guru dalam penelitian ini pembelajaran Ekspositori yang dilengkapi dengan alat peraga sebagai alat bantu ajar.

2.6 Kriteria Ketuntasan Minimal KKM

Kriteria Ketuntasan Minimal KKM merupakan kriteria paling rendah untuk menyatakan siswa mencapai ketuntasan. Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM. Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100. Angka maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria ketuntasan minimal di bawah target nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap. Mendiknas, 2008: 3. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditentukan oleh sekolah tempat penelitian yaitu SMP N 1 Lebaksiu. Siswa SMP N 1 Lebaksiu dikatakan tuntas dalam pelajaran matematika apabila siswa tersebut memperoleh nilai sekurang- kurangnya 60. Secara klasikal siswa SMP N 1 Lebaksiu dikatakan tuntas dalam pelajaran matematika apabila lebih dari 75 dari siswa yang berada pada kelas tersebut memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 60.

2.7 Tinjauan Materi Bangun Ruang Sisi Datar

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan model pembelajaran creative problem solving: CPS termodifikasi terhadap hasil belajar siswa pada konsep hukum newton tentang gravitasi

3 36 0

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS ) BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI KUBUS DAN BALOK

4 17 221

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Pembelajaran Ipa Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Pada Siswa Kelas IV SD N

0 0 13

PENERAPAN PENDEKATAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DENGAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA BANGUN RUANG SISI DATAR (Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari

0 0 8

Keefektifan model pembelajaran inkuiri ditinjau dari keaktifan dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Samigaluh pada materi bangun ruang sisi datar tahun ajaran 2014/2015.

0 0 267

ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VIII SMP IT ALAM NURUL ISLAM YOGYAKARTA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR.

1 5 86

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Datar Pada Siswa Kelas VII SMPN I Bendungan - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 2

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Datar Pada Siswa Kelas VII SMPN I Bendungan - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Deskripsi Teori 7. Model Pembelajaran Creative Problem Solving a. Pengertian Model Pembelajaran Creative Problem Solving - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CPS (CREATIVE PROBLEM SOLVING) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI MENGHIT

0 0 38