Unsur-unsur Balok Jaring-jaring Balok Luas Permukaan Balok Volum Balok

2.7.2.1 Unsur-unsur Balok

a. Sisi Balok Sisi balok dapat dikelompokkan dalam dua bagian besar yaitu sisi datar dan sisi tegak. Perhatikan gambar balok ABCD.EFGH di samping. Sisi datar terdiri dari sisi alas ABCD dan sisi atas EFGH yang saling sejajar. Sisi tegak balok terdiri dari sisi depan ABFE yang sejajar dengan sisi belakang CDHG, sisi kiri BCGF sejajar dengan sisi kanan ADHE. A H G F E D C B b. Rusuk Sebuah balok mempunyai 12 rusuk. Rusuk-rusuk tersebut terbagi menjadi tiga bagian. Masing- masing terdiri dari 4 rusuk yang sejajar dan sama panjang. A H G F E D C B i. Rusuk terpanjang, yaitu rusuk . dan , , , HG EF DC AB Bagian ini disebut panjang balok. ii. Rusuk tegak, yaitu . dan , , , DH CG BF AE Bagian ini disebut tinggi balok. iii. Rusuk miring, yaitu . dan , , , EH FG BC AD Bagian ini disebut lebar balok. c. Titik Sudut Titik sudut balok ABCD.EFGH yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H. d. Diagonal Sisi Diagonal sisi adalah diagonal yang terdapat pada sisi balok. Diagonal sisi balok e. Diagonal Ruang Perhatikan gambar balok ABCD.EFGH di samping. DF CE BH AG dan , , , merupakan diagonal ruang balok. f. Bidang Diagonal Perhatikan gambar di atas, yang termasuk bidang diagonal balok yaitu BCHF, ACGE, dan ABGH serta tiga buah diagonal ruang yang lain seperti AFGD, BDHF, dan EFCD. D E F G H B A C F C D E G H B A C D E F G H B A C D E H G F A B

2.7.2.2 Jaring-jaring Balok

F G H E C D B A D F A alas B E H H C G E H F E E Gambar di atas merupakan salah satu gambar jaring-jaring balok.

2.7.2.3 Luas Permukaan Balok

Sebuah balok memiliki tiga pasang sisi berbentuk persegi panjang. Setiap sisi dan pasangannya saling berhadapan, sejajar, dan kongruen. Ketiga pasang sisi tersebut: i. Sisi atas dan bawah Jumlah luas = l p × × 2 ii. Sisi depan dan belakang Jumlah luas = t p × × 2 iii. Sisi kanan dan kiri Jumlah luas = t l × × 2 Sehingga luas permukaan balok adalah: 2 2 2 2 lt pt pl lt pt pl Lb permukaan Luas + + = + + =

2.7.2.4 Volum Balok

Untuk menurunkan rumus balok dapat digunakan cara sebagai berikut: No Bangun Ruang Panjang dalam satuan Lebar dalam satuan Tinggi dalam satuan Volum dalam satuan volum 1 4 2 3 4 × 2 ×3 = 24 2 3 2 4 3 × 2 × 4 =24 3 4 3 2 4 × 3 ×2 = 24 4 p l t t l p × × t l p Volume balok Vb = panjang × lebar × tinggi = t l p × × Kesimpulan:

2.8 Kerangka Berpikir

Apabila dikaji lebih lanjut berdasarkan tinjauan teori yang ada, motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling memepengaruhi. Motivasi sangat berperan dalam belajar dan pembelajaran yaitu dapat menentukan penguatan belajar, memperjelas tujuan pembelajaran, dan menentukan ketekunan belajar. Dalam hal ini motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam mempelajari materi Bangun Ruang Sisi Datar dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving CPS. Upaya untuk meningkatkan motivasi siswa terhadap suatu materi seorang guru harus bisa memilih model pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan pendidikan yaitu ditandai dengan hasil belajar siswa yang tinggi dan tercapainya ketuntasan belajar baik secara individu maupun klasikal. Model pembelajaran Creative Problem Solving CPS adalah suatu model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan keterampilan Muslich, 2008: 224. Berdasarkan kerangka berpikir diatas dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving CPS diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari matematika sehingga siswa dapat memperoleh hasil yang maksimal khususnya pada materi Bangun Ruang Sisi Datar.

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan model pembelajaran creative problem solving: CPS termodifikasi terhadap hasil belajar siswa pada konsep hukum newton tentang gravitasi

3 36 0

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS ) BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI KUBUS DAN BALOK

4 17 221

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Pembelajaran Ipa Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Pada Siswa Kelas IV SD N

0 0 13

PENERAPAN PENDEKATAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DENGAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA BANGUN RUANG SISI DATAR (Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari

0 0 8

Keefektifan model pembelajaran inkuiri ditinjau dari keaktifan dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Samigaluh pada materi bangun ruang sisi datar tahun ajaran 2014/2015.

0 0 267

ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VIII SMP IT ALAM NURUL ISLAM YOGYAKARTA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR.

1 5 86

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Datar Pada Siswa Kelas VII SMPN I Bendungan - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 2

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Datar Pada Siswa Kelas VII SMPN I Bendungan - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Deskripsi Teori 7. Model Pembelajaran Creative Problem Solving a. Pengertian Model Pembelajaran Creative Problem Solving - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CPS (CREATIVE PROBLEM SOLVING) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI MENGHIT

0 0 38