Reliabilitas Daya Beda Analisis Instrumen .1 Validitas

Contoh perhitungan validitas soal tes uji coba 1 terdapat pada lampiran 18. Sedangkan untuk soal uji coba 2 diperoleh rangkuman validitasnya pada tabel 3.4 sebagai berikut: Tabel 3.4 Ringkasan Validitas Soal Uji Coba 2 Materi Pokok Jurnal Penyesuaian No Kriteria Nomor soal Jumlah 1 Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 29, 31, 32, 33, 35, 37, 38, 39. 33 2 Tidak valid 17, 24, 28, 30, 34, 36, 40 7

3.4.2 Reliabilitas

Reliabilitas sering diartikan kerelandalan. Artinya suatu tes memiliki keterandalan bilamana tes tersebut dipakai mengukur berulang-ulang hasilnya sama. Dengan demikian reliabilitas dapat pula diartikan dengan keajegan atau stabilitas Thoha, 1990:118. Suatu instrumen mempunyai reliabilitas yang tinggi apabila memberikan hasil yang relatif konstan pada penggunaan ulang bagi subyek yang berbeda. Perhitungan reliabilitas untuk instrumen ini dengan menggunakan rumus KR-20 sebagai berikut: ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − = ∑ t t V pq V k k r 1 11 Keterangan: 11 r = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan = Varians total total V P = Proporsi siswa yang menjawab dengan benar q = Proporsi siswa yang menjawab dengan salah q= 1-p ∑ pq = Jumlah hasil perkalian p dan q Instrumen dikatakan reliabel apabila . Pada soal uji coba 1 untuk soal pre test dengan n=34 dan taraf signifikansi 5 adalah 0,339. dari perhitungan koefisien reliabilitas tabel r r 〉 11 680 , 11 = r setelah dibandingkan ternyata didapatkan . Maka disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel. Sedangkan pada soal uji coba 2 yang akan digunakan untuk soal post test dengan n=35 dan taraf signifikansi 5 adalah 0,334. dari perhitungan koefisien reliabilitas . Setelah dibandingkan, didapatkan , maka disimpulkan instrumen soal uji coba 2 juga reliabel. tabel r r 〉 11 766 , 11 = r tabel r r 〉 11

3.4.3 Daya Beda

Daya beda adalah kemampuan soal untuk membedakan kelompok siswa pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah Arikunto, 2006:211. B A B B A A P P J B J B D − = − = Keterangan: J : Jumlah peserta tes A J : Banyaknya peserta kelompok atas B J : Banyaknya peserta kelompok bawah A B : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B :Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar A P : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar B P : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya beda: D : 0,00- 0,20 : Jelek poor D : 0,20- 0,40 : Cukup satisfactory D : 0,40- 0,70 : Baik good D : 0,70- 1,00 : Baik sekali excellent Daya beda tiap soal tidak sama. Dari perhitungan daya beda, soal dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu jelek, cukup, baik, dan sangat baik. Adapun data daya pembeda soal uji coba 1 terdapat pada tabel 3.5. Tabel 3.5 Ringkasan Daya Beda Soal Uji Coba 1 Materi Pokok Jurnal Penyesuaian No Kriteria Nomor soal Jumlah 1 Jelek poor 2, 3, 6, 12, 20, 23, 25, 28, 35, 40 10 2 Cukup satisfactory 4, 5, 7, 8, 11, 13, 16, 17, 18, 21, 22, 24, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 39 24 3 Baik good 1, 9, 10, 14, 15, 19 6 4 Baik sekali excellent - - Contoh perhitungan daya beda soal ada pada lampiran 18. Sedangkan untuk soal uji coba 2 didapat data soal dengan kriteria yang terangkum dalam tabel 3.6. Tabel 3.6 Ringkasan Daya Beda Soal Uji Coba 2 Materi Pokok Jurnal Penyesuaian No Kriteria Nomor Soal Jumlah 1 Jelek poor 1, 2, 6, 17, 24, 28, 30, 34,b 36 9 2 Cukup satisfactory 3, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 29, 32, 33, 35, 37, 38, 39 28 3 Baik good 10, 31, 40 3 4 Baik sekali excellent - -

3.4.4 Tingkat Kesukaran

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24