Tingkat Kesukaran Penentuan Soal Tes

Tabel 3.5 Ringkasan Daya Beda Soal Uji Coba 1 Materi Pokok Jurnal Penyesuaian No Kriteria Nomor soal Jumlah 1 Jelek poor 2, 3, 6, 12, 20, 23, 25, 28, 35, 40 10 2 Cukup satisfactory 4, 5, 7, 8, 11, 13, 16, 17, 18, 21, 22, 24, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 39 24 3 Baik good 1, 9, 10, 14, 15, 19 6 4 Baik sekali excellent - - Contoh perhitungan daya beda soal ada pada lampiran 18. Sedangkan untuk soal uji coba 2 didapat data soal dengan kriteria yang terangkum dalam tabel 3.6. Tabel 3.6 Ringkasan Daya Beda Soal Uji Coba 2 Materi Pokok Jurnal Penyesuaian No Kriteria Nomor Soal Jumlah 1 Jelek poor 1, 2, 6, 17, 24, 28, 30, 34,b 36 9 2 Cukup satisfactory 3, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 29, 32, 33, 35, 37, 38, 39 28 3 Baik good 10, 31, 40 3 4 Baik sekali excellent - -

3.4.4 Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan mudah sukarnya soal bagi siswa. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya.sedangkan soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Tingkat kesukaran soal dapat dihitung dengan indeks kesukaran JS B P = Arikunto, 2006:208 Keterangan: P= Indeks kesukaran B= Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS= Jumlah seluruh siswa peserta tes Berikut ini tabel klasifikasi indeks kesukaran soal, yaitu: Tabel 3.7 Kriteria Indeks Kesukaran Soal Interval IK Kriteria 0,00P 0,30 ≤ 0,30P ≤ 0,70 0,70P ≤ 1,00 Sukar Sedang Mudah Berdasarkan hasil analisis soal uji coba 1 pada materi pokok jurnal penyesuaian diperoleh data soal dengan kriteria yang terangkum dalam tabel 3.8 Tabel 3.8 Ringkasan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba 1 Materi Pokok Jurnal Penyesuaian No Kriteria Nomor Soal Jumlah 1 Sukar 7, 9, 19 3 2 Sedang 1, 14, 15, 20, 21, 23, 25, 27, 28, 31, 35 11 3 Mudah 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 18, 22, 24, 26, 29, 30, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 39, 40 26 Contoh perhitungan daya beda soal ada pada lampiran 18. Sedangkan untuk soal uji coba 2 diperoleh data soal dengan kriteria yang terangkum dalam tabel 3.9. Tabel 3.9 Ringkasan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba 2 Materi Pokok Jurnal Penyesuaian No Kriteria Nomor soal Jumlah 1 Sukar 24, 28, 35 3 2 Sedang 3, 7, 9, 10, 11, 12, 17, 18, 32, 34, 38, 39 12 3 Mudah 1, 2, 4, 5, 6, 8, 13, 14, 15, 16, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 33, 36, 37, 40 25

3.4.5 Penentuan Soal Tes

Berdasarkan perhitungan analisis hasil tes uji coba, maka guru mengadakan pemilihan butir-butir soal yang memenuhi kriteria ditinjau dari validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran soal. Soal yang nantinya dipakai untuk soal pre test maupun soal post test yaitu soal yang valid dan minimal soal tersebut daya bedanya cukup. Setelah dianalisis maka didapat 30 butir soal yang digunakan untuk mengambil data tes hasil belajar, baik pada soal uji coba 1 maupun pada soal uji coba 2. Pada soal uji coba 1 soal yang memenuhi kriteria adalah soal dengan nomor 1, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 24, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 39 dan soal yang dibuang adalah soal dengan nomor 2, 3, 6, 12, 20, 23, 25, 28, 35, 40. Sedangkan pada soal uji coba 2 yang memenuhi kriteria yaitu soal dengan nomor 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 29, 31, 32, 33, 34, 35, 37, 38, 39, 40 dan soal yang dibuang adalah soal dengan nomor 1, 2, 6, 17, 24, 28, 30, 36. Soal uji coba yang memenuhi kriteria tersebut nantinya akan dipakai untuk mengambil data tes hasil belajar siswa pada saat sebelum diberi perlakuan pre test untuk soal uji coba 1 dan pada saat sesudah diberi perlakuan post test untuk soal uji coba 2.

3.4.6. Prosedur Eksperimen

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24