d Ketua partai politik yang memiliki kedekatan dengan masyarakat, rajin bersilaturahmi dan menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan
masyarakat. e Pengusaha yang sering memberikan bantuan sosial pada masyarakat
Musni Umar. 2013. Tanggung jawab pemimpin dan tokoh masyarakat terhadap rakyat dan pembangunan.
b. Fungsi Tokoh Masyarakat
Fungsi tokoh masyarakat dapat mencakup beberapa aspek, misalnya aspek sosial, aspek ekonomi, aspek pembangunan sarana dan prasarana,
hingga aspek agama.
a Aspek sosial
Fungsi tokoh masyarakat dalam aspek sosial utamanya terlihat dari kemampuan mereka dalam merekatkan hubungan antara sesama
anggota masyarakat maupun dengan anggota masyarakat lain. Ketika terjadi suatu permasalah, pertentangan, maupun provokasi maka tokoh
masyarakat wajib memberikan pandangan dan mencoba untuk menjembatani agar permasalahan yang dihadapi dapat diselesaikan
secara dalami. b
Aspek ekonomi dan pembangunan
Utamanya bagi tokoh masyarakat yang berasal dari kalangan pengusaha mereka berfungi untuk menciptakan lahan-lahan ekonomi
bagi msyarakat agar dapat menjadi masyarakat yang mandiri dan berdaya guna sekaligus mengarahkan masyarakat agar memiliki
kepedulian terhadap pendidikan.
c Aspek agama
Fungsi tokoh
masyarakat dalam
aspek agama
adalah menyumbangkan pikiran, tenaga, waktu agar penyampaian nilai-nilai
ajaran agama
dapat tersalurkan
dengan baik
dan benar
www.bimbingan.orgfungsi-tokoh-masyarakat.htm. 3. Masyarakat
a. Pengertian Masyarakat
Dalam bahasa inggris masyarakat disebut society, berasal dari kata socius yang artinya kawan. Sementara kata “Masyarakat” sendiri berasal
dari bahasa arab yaitu syirk yang artinya bergaul. Adanya saling bergaul ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup, yang bukan disebabkan
oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh unsur-unsur kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan.
R.M. MacIver dan Charles H. Page Soerjono Soekanto. 1982: 22 mendefinisikan masyarakat sebagai suatu sistem dari kebiasaan dan tata
cara, dari wewenang dan kerjasama antara berbagai kelompok dan penggolongan, pengawasan tingkah laku serta kebiasaan-kebiasaan
manusia. Keseluruhan yang senantiasa mengalami perubahan tersebutlah
yang dinamakan masyarakat. Dengan kata lain, masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial yang selalu mengalami perubahan.
Para ahli seperti MacIver, J.L Gillin, dan J.P Gillin Munandar Sulaeman. 2006: 122 sepakat bahwa adanya saling bergaul dan interaksi
dalam masyarakat karena memiliki nilai-nilai, norma-norma, cara-cara, dan prosedur yang merupakan kebutuhan bersama sehingga masyarakat
merupakan kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu
rasa identitas bersama. Untuk arti yang lebih khusus masyarakat disebut juga kesatuan sosial, mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat.
Menurut Poerwadarminta 1976: 564, terbentuknya masyarakat adalah karena manusia-manusia menggunakan pikiran, perasaan, dan
keinginan-keinginannya dalam
memberikan reaksi
terhadap lingkungannya. Setiap manusia mempunyai naluri untuk selalu
berhubungan dengan sesamanya. Hubungan yang berkesinambungan tersebut menghasilkan suatu pola pergaulan yang dinamakan pola
interaksi sosial. Pergaulan tersebut menghasilkan pandangan-pandangan mengenai kebaikan dan keburukan. Dengan kata lain, pandangan-
pandangan tersebut merupakan nilai-nilai manusia yang kemudian sangat berpengaruh terhadap cara dan pola perilakunya.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat kita ketahui bahwa masyarakat merupakan sekelompok manusia yang hidup bersama yang menduduki
suatu wilayah tertentu yang memiliki pemikiran, perasaan, nilai, norma yang hampir serupa sehingga akan menghasilkan suatu kebudayaan
tertentu yang dapat mempengaruhi pola perilaku anggotanya.
b. Pembagian Masyarakat