Kerangka Berpikir Hipotesis Penelitian

C. Kerangka Berpikir

Pemilu oleh sebagian besar orang seringkali diartikan atau dijadikan sebagai lambang sekaligus tolak ukur pelaksanaan demokrasi. Hasil pemilu yang diselenggarakan secara terbuka dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat dinilai cukup akurat dalam mencerminkan aspirasi serta partisipasi masyarakat. Agar supaya pemilu yang diselenggarakan dapat berjalan secara terbuka dan mampu mencerminkan aspirasi serta partisipasi masyarakat maka hal- hal yang sifatnya dapat mencederai bahkan melunturkan budaya demokrasi hendaknya harus dihindari. Untuk mencapai keberhasilan tersebut maka pemerintah bersama-sama dengan masyarakat hendaknya saling bekerjasama untuk mengawasi jalannya pemilihan umum. Masalah utama yang selama ini membayang-bayangi pelaksanaan pemilu di Indonesia adalah masalah money politic. Praktik ini dilakukan dengan tujuan untuk mempengaruhi pemikiran pemilih agar memberikan hak suaranya kepada peserta pemilu tertentu. Bentuk money politic terus mengalami perkembangan, bahkan muncul secara terstruktur dengan melibatkan peran serta kedudukan tokoh masyarakat. Berdasarkan keranga berpikir diatas, dapat digambarkan suatu bagan sebagai berikut : Gambar 1 Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu masalah yang kemudian diuji kebenarannya berdasarkan data empirik. Berdasarkan anggapan dasar yang telah dikemukakan diatas, maka hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah : Ho : Tidak ada perbedaan persepsi antara tokoh masyarakat dengan warga masyarakat tentang praktik money politicdalam Pemilu Ha : Ada perbedaan persepsi antara tokoh masyarakat dengan warga masyarakat tentang praktik money politicdalam Pemilu. Kompatibel Praktik Money Politic Persepsi Masyarakat Persepsi Tokoh Masyarakat Tidak Kompatibel 48

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Moh. Nasir 2009: 54, metode deskriptif merupakan suatu metode yang digunakan untuk meneliti suatu kondisi, suatu objek, suatu sistem pemikiran, suatu peristiwa, maupun status sekelompok manusia yang memiliki tujuan utama untuk membuat suatu deskripsi, penggambaran maupun lukisan secara sistematis, memperoleh fakta-fakta yang aktual dan akurat, juga untuk mengetahui sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Selain itu, Moh. Nasir juga menambahkan bahwa dalam metode deskriptif peneliti dapat membandingkan fenomena-fenomena tertentu sehingga penelitian deskriptif tersebut akan menjadi suatu studi komparatif.Penelitian komparatif merupakan penelitian yang sifatnya membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda Sugiyono. 2005: 11. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menurut Saifuddin Azwar 2010: 5, menekankan analisisnya pada data-data numerikal angka yang diolah dengan metode statistika.