Pengujian Hipotesis Hasil Uji Analisis Data

2. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan uji prasyarat analisis Uji Normalitas dan Uji Homogenitas, telah menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan uji t independen menggunakan bantuan program SPSS Versi 17.0. Kriteria pengujian hipotesis adalah apabila t hitung t tabel pada taraf signifikansi 5 maka Ho ditolakdan apabila t hitung t tabel pada taraf signifikansi 5 maka Ho diterima. Hipotesis penelitian yang ditawarkan oleh peneliti adalah sebagai berikut. Ho : Tidak terdapat perbedaan persepsi antara tokoh masyarakat dengan warga masyarakat tentang praktik money politicdalam Pemilu. Ha : Terdapat perbedaan persepsi antara tokoh masyarakat dengan wargamasyarakat tentang praktik money politicdalam Pemilu. Hasil uji t independen dapat dilihat pada tabel 19: Tabel 19. Rangkuman Perhitungan Hasil Uji-t t hitung t tabel df Sig. 2-tailed Kesimpulan Angket Persepsi 4,636 1,984 135 ,000 Ada Perbedaan Sumber: data primer yang diolah 2015 Berdasarkan perbandingan besarnya nilai t dari perhitungan data dan besar t tabel dapat diketahui bahwa t hitung t tabel yaitu 4,636 1,984. Hasil t hitung lebih besar t tabel pada taraf signifikansi 5, ini berarti bahwa hipotesis nol Ho ditolak, dan hipotesis alternatif Ha diterima.

C. Pembahasan

Dalam bagian pembahasan ini, peneliti mencoba untuk menjawab pertanyaan penelitian yaituadakah perbedaan persepsi antara tokoh masyarakat dengan warga masyarakat tentang praktik money politic dalam pemilu di desa Sindumartani.

1. Persepsi Tokoh Masyarakat Tentang Praktik Money Politicdalam Pemilu

Hasil yang diperoleh dari penelitian mengenai persepsi tokoh masyarakat tentang praktik money politic dalam Pemilu menunjukkan bahwa 100 tokoh masyarakat terlihat menganggap money politic tidak memiliki pengaruh dalam menentukan pilihan ketika mengikuti Pemilu. Tokoh masyarakat formal yang ada di desa Sindumartani memang tidak menampik fakta bahwa praktik hitam ini hampir selalu ada dalam Pemilu tapi tidak memberikan pengaruh apapun dalam mempengaruhi pemikiran pemilih. Anggapan tidak berpengaruh oleh tokoh masyarakat bagi praktik money politic dalam Pemilu di desa Sindumartani ini dilatarbelakangi oleh anggapan bahwa money politic bukanlah suatu cara yang efektif dalam mempengaruhi pemikiran pemilih. Tokoh masyarakat menganggap faktor kecerdasan intelektual, kapabilitas, dan akseptabilitas yang dimiliki seorang peserta pemilu lebih menentukan dalam memenangkan hasil pemilu dari pada pembagian sejumlah uang, sehingga mereka beranggapan bahwa praktik money politic bukan suatu permasalahan yang serius karena pada dasarnya