Pendekatan Penelitian Tempat Penelitian

35 1. Subjek penelitian yakni siswa kelas tiga serta guru kelas. Data dari siswa yaitu berupa kemampuan dalam berinteraksi sosial menggunakan bahasa isyarat dengan teman, dengan, guru, wali dan dengan ibu kantin di sekitar sekolah. Data dari guru yaitu berupa kemampuan siswa dalam upaya memperbaiki interaksi sosial siswa baik dengan menggunakan bahasa isyarat maupun upaya lain. 2. Dokumen berupa catatan-catatan yang dimiliki guru dan sekolah mengenai keadaan siswa selama berada di sekolah apakah pernah mengalami hambatan, kesulitan bahkan masalah selama berinteraksi disekolah.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka dapat dikembangkan instrumen penelitian sederhana untuk menunjang proses pengumpulan data Sugiyono, 2009: 223. Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan alat bantu sebagai berikut. 1. Pedoman observasi Panduan observasi digunakan oleh peneliti sebagai panduan selama melakukan proses observasi agar tidak keluar dari fokus penelitian. Pedoman observasi ini digunakan selama proses belajar dikelas juga pada kegiatan lain di luar jam pelajaran. Pedoman observasi dikembangkan dari komponen bahasa isyarat yang terdiri dari 36 komponen penentu makana yang berisi pemahaman dan komponen penunjang yang berisi bahasa reseptif dan bahasa ekspresif Permanarian Somad Tati Hernawati 1996: 152. Berikut kisi-kisi pedoman observasi yang digunakan peneliti: Tabel 2. Kisi-kisi pedoman observasi Variabel Aspek Deskripsi Indikator Kemampuan menggunakan bahasa isyarat Pemahaman berisyarat Dalam sistem isyarat ini terdapat dua golongan. a berfungsi sebagai penentu atau pembeda makna. b berfungsi sebagai penunjang. Semua bersifat visual sehingga dapat dilihat. − Penampil, ialah tangan atau bagian tangan yang digunakan untuk membentuk isysrat. − Posisi, ialah keduduka tangan atau kedua tangan terhadap pengisyasrat pada waktu berisyarat. − Tempat, ialah bagian badan yang menjadi tempat awal isyarat dibentuk atau tempat akhir isyarat. − Arah, ialah gerak penampil ketika isysrat dibuat. Penerimaan pesan dari bahasa isyarat reseptif Pemanfaatan sisa pendengaran dan dengan bantuan alat dan membaca. − Membaca ujaran − Membaca isyarat − Membaca ejaan jari − Membaca mimik Mengungkap kan pesan melalui bahasa isyarat ekspresif Berfungsi sebagai penunnjang dari komponen penentu makna, untuk memberikan tekanan dan membuat isysrat menjadi lebih memiliki makna. − Mimik muka, memberikan makna tambahan terhadap pesan isysrat yang ingin disampaikan. − Gerak tubuh misalnya bahu, memberikan kesan tambahan atas pesan. − Kecepatan gerak, berfungsi sebagai penambah penekanan makna. − Kelenturan gerak, menandai intensitas makna isyarat yang disampaikan.