Vitamin C Induksi sputum Umur Jenis kelamin Neutrofil Eosinofil VEP Efek samping vitamin C Gangguan gastrointestinal Penyakit jantung

commit to user 49 49 Ada keterbatasan aktivitas. Ada gejala malam. Kebutuhan obat pelega 2 kali minggu. Volume ekspirasi paksa detik pertama VEP 1 80 prediksi atau nilai terbaik.

4. Asma tidak terkontrol

Adalah penilaian tingkat kontrol asma berdasarkan GINA 2009, yaitu dalam beberapa minggu didapatkan 3 atau lebih kriteria asma terkontrol sebagian.

5. Perokok

Adalah orang yang merokok lebih dari 100 batang rokok sepanjang hidupnya dan saat ini masih merokok atau telah berhenti merokok kurang dari 1 tahun.

6. Vitamin C

Sediaan tablet vitamin C 100 mg produksi pabrik Kimia Farma, diminum 5 tablet 2 kali sehari.

7. Induksi sputum

Sputum dari ekspektorasi setelah nebulisasi dengan cairan salin hipertonik 3 .

8. Umur

Selisih hari kelahiran dengan ulang tahun yang terakhir pada saat penelitian.

9. Jenis kelamin

Laki-laki dan perempuan. commit to user 50 50

10. Neutrofil

Salah satu jenis sel inflamasi polimorfonuklear berbentuk bulat me- ngandung granula sitoplasmik dan inti sel yang dihubungkan dengan benang kromatin. Pada pengecatan tampak sitoplasma kemerahan dengan inti dan granula berwarna ungu.

11. Eosinofil

Salah satu jenis sel inflamasi polimorfonuklear bentuk hampir sama dengan neutrofil, granula sitoplasmik lebih besar dan kasar berwarna merah atau oranye serta berlobus.

12. VEP

1 Adalah volume udara yang diekspirasi secara paksa pada detik pertama setelah inspirasi maksimal.

13. Efek samping vitamin C

Efek samping vitamin C berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan ditemukan gejala gastroenteritis seperti mual, muntah dan diare.

14. Gangguan gastrointestinal

Adanya gangguan gatrointestinal dispepsi, gastritis, gastroenteritis baik akut maupun kronik.

15. Penyakit jantung

Keluhan akibat kelainan fungsi jantung baik akut maupun kronik berupa dispneu defort, orthopneu dan paroxismal nocturnal dispneu . commit to user 51 51

I. ANALISIS DATA

Data yang dianalisis adalah hasil data sebelum dan sesudah pemberian vitamin C. Semua data disajikan dalam angka rerata mean dan standar deviasi. Uji statistik menggunakan program SPSS 15, untuk mengetahui perbedaan antar variabel menggunakan uji t berpasangan parametrik jika sebaran data normal, jika sebaran data tidak normal digunakan uji nonparametrik yang sesuai Dahlan 2011. 0,05 dan dianggap tidak bermakna jika nilai p 0,05.

J. CARA PENELITIAN

Penderita asma pengunjung poliklinik paru dicatat sebagai subyek penelitian. Pencatatan meliputi identitas, umur, jenis kelamin, riwayat merokok, pengobatan sebelumnya, dan lain-lain sesuai formulir yang telah disediakan. Data awal subyek diperoleh dengan anamnesis, pemeriksaan fisis, pemeriksaan spirometri, jumlah eosinofil dan neutrofil induksi sputum, serta VEP 1 . Subyek yang masuk kriteria eksklusi dikeluarkan dari penelitian, yang masuk kriteria inklusi diminta persetujuan tertulis untuk mengikuti penelitian. Subyek diberikan perlakuan obat vitamin C dosis 2x500 mg selama 14 hari. Obat asma yang biasa dipakai yaitu 2 , xantin maupun kortikosteroid tetap digunakan seperti biasa. Evaluasi efek samping obat melalui telepon setiap hari jika ada keluhan dan pada hari ke-15 selesai perlakuan ditanyakan kembali apakah ada gejala efek samping vitamin C. commit to user 52 52 Hari ke-15 selesai perlakuan subyek kembali diperiksa jumlah eosinofil dan neutrofil induksi sputum serta VEP 1 . K. TEKNIK PEMERIKSAAN

1. Pemeriksaan eosinofil dan neutrofil sputum.